Hate but happy

145 22 0
                                    

Dalam perjalan menuju hotel, di dalam mobil, kagura dan kawaki berbicara sedikit.

"Eh, setengah jam di stasiun pasti kamu udah ketemu banyak cewek kan ?" Tanya kagura mencoba menggoda kawaki.

"Dan sumire yang terburuk" Jawab kawaki ketus.

"Eh ? Kamu beneran gak tertarik sama dia ? Aku kira sumire bisa nyembuhin luka hati kamu.."

"Kamu kira dia sehebat apa bisa ngelakuin itu dua kali ke orang yang sama."

"Wah jadi kamu udah kenal sama dia ?"

"Kamu gak usah pura-pura gak tau"

"Tchh, iya deh jadi aku udah ketahuan"

"Pake bohong segala soal bos. Kalian berdua sama aja"

"Eh, gak gitu. Aku tadinya cuman curhat aja gitu ke dia kalo mau jemput temen di stasiun. Pas aku nyebut nama kamu, dia langsung tau kawaki yang aku maksud. Dia sendiri kok yang minta jemput kamu."

Kawaki hanya terdiam.

Kagura meliriknya dan kemudian mencoba menghiburnya.

"Kasih tau aja tempat disini yang pengen banget kamu kunjungin, tanya ke aku dah bakalan aku jawab"

Kawaki masih diam dan beberapa saat akhirnya bersuara lagi.

"Sumire.. sejak kapan dia kerja sama kamu ?"

Kagura kemudian tersenyum usil.

"Kayaknya kamu gak bakal jalan-jalan disini. Kamu bakalan sibuk menyelesaikan urusan masa lalu kamu sama sumire !"

"Tch !"

"Tahun ini masuk tahun ke 3 dia kerja bareng aku di perusahaan. 3 tahun juga kenal dia dan dia masih aja jomblo. Ini juga tahun ke 3 aku di tolak sama dia. Orangnya pekerja keras udah kayak robot, sampai lupa kalo dia itu manusia. Aku di tolak beberapa kali dengan alasan yang gak jelas, padahal banyak banget cewek-cewek yang caper sama aku !? Aku sempet mikir, apa dia gak punya hati ?"

"Memang!"

Kagura tersenyum kecut mendengar jawaban kawaki.

"Tapi akhirnya aku sadar dia gak kayak gitu kok."

Kawaki menoleh ke arah kagura yang sedang menyetir mobil.

"Ngelihat reaksi dia waktu denger nama kamu.. itu udah ngejawab semua kebingungan aku ke dia. Aku rasa dia hanya gak bisa ngebuka hati dia buat orang lain lagi."

"Kamu curhat ? Kamu belum ngerti kalau kamu sama aku juga korban dia kan?!"

Kagura menepuk jidatnya.

"Gak ngerti-ngerti juga ni orang. Susah-susah ngomong panjang lebar!"

Kawaki tidak menanggapi keluhan kagura. Dan justru memikirkan perasaannya yang saat ini sedang berkecamuk.

.

.

.

Setibanya di kamar hotel, kawaki pun merapikan barang-barangnya.

"Gimana sama kamar ini ? Ini kamar vip loh"

"Gak buruk, tapi kalo di konoha vip nya jauh lebih nyaman dan mewah"

"Gah, duit aku gak banyak ! Ini aja duit udah ke kuras abis gara-gara nyewa kamar vip !"

Kawaki tersenyum.

"Makasih ya"

"Gak masalah, soalnya duit itu juga buat bantu kamu keluar dari tekanan batin. Lagian____"

"Bukan soal itu!"

"Huh ?"

"Meskipun aku benci ini, tapi aku bersyukur karna bisa lihat dia lagi. Aku seneng dia baik-baik aja."

Setelah tertegun beberapa saat, kawaki kembali mengurus barang-barangnya.

Kagura tersenyum melihat ke arah kawaki.

"Sumire, pasti bisa bantuin kamu kok. Tenang aja.." Batin kagura kemudian.

"Besok, udah siap-siap kan ? Bakalan aku ajak keliling kiri. Atau mau aku ajak sumire juga ?!"

"Stop sama ide itu."

Kagura tertawa keras.

"Yakin ? Awas nyesel loh. Sebenarnya ini kesempatan yang bagus buat kamu memperbaiki hubungan kamu sama sumire." Goda kagura.

Kawaki hanya menatapnya kesal.

"Apanya yang di perbaiki? Udah hancur banget sehancur hancurnya. Gak bisa di perbaiki! Kamu lihat sikap dia gimana? Dia bahkan gak berusaha buat ngejelasin apa apa ke aku. Malah setuju buat gak muncul lagi dalam hidup aku!"

"Karena respon kamu gak enak ke dia. Kamu sih judes banget! Lagian gak apa apa kan kalo kamu mulai ngebahas duluan? Ngalah lah sama cewek karna biasanya cewek itu banyak pertimbangannya."

Kawaki hanya diam.

"Oke oke, kamu istirahat aja dulu. Besok bakal aku jemput."

"Awas aja kalo kamu buat alasan lagi!"

"Gak bakal ! Itu yang terakhir deh aku bohong ke kamu !"

Dengan iseng kagura masih sempat tertawa sembari keluar dari penginapan kawaki.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang