Kawaki yang berusaha melindungi sumire dari bola yang di lempar shinki secara tidak sengaja, kini mendapati cedera jari di tangan kanannya.
Sumire khawatir dan membantu kawaki menepi.
Di lapangan situasi memanas. Boruto dengan kesal melempar pola ke arah cheerleaders tim B. Bola itu hampir mengenai sarada, namun sarada cepat menyingkir dari sana.
Shinki menarik kerah baju boruto dan bertanya apa yang dia lakukan.
"Kalian berani ngelempar bola ke arah tim cheerleaders A berarti kalian berurusan sama kita, tim basket A." Jawab boruto.
"INI JUGA GAK SENGAJA ! GAK ADA MAKSUD NGELEMPAR BOLA KE SUMIRE !!" Teriak shinki.
"APA GINI CARA COWOK KELAS A MEMPERLAKUKAN CEWEK ?!! HAH ?! PENGECUT !" Sambar sarada yang langsung saja masuk ke lapangan.
"HEH, ITUPUN KALAU KAMU BENERAN CEWEK !"
"BILANG APA BARUSAN ?!"
Keributan yang terjadi di lapangan pun segera di tengahi oleh wasit.
Disisi lain, kawaki terus mengeluh jika jarinya sangat sakit.
"Kawaki ?!" Lirih mitsuki yang tampak khawatir.
"Yodo, tolong ambilin semprotan penghilang nyeri di tas aku sebelah sana." Pinta sumire sembari menunjukan ke arah tasnya berada.
Yodo segera mengambilnya dan beberapa saat langsung diberikan pada sumire.
"Apaan ?" Tanya kawaki.
"Tenang aja, ini semprotan penghilang nyeri. Seperti bius, ini di buat profesor katasuke, bos tempat magang aku." Jawab sumire.
"Itu hanya buat tangan aku mati rasakan ?! Singkirin itu jauh-jauh" Gerutu kawaki.
"Tapi tangan kamu ?!"
Kawaki langsung beranjak pergi.
"EH ! SEHARUSNYA KAMU BERTERIMA KASIH, DASAR GAK TAU DIRI !" gerutu yodo.
Kawaki tidak mempedulikan itu. Sumire menatapnya sedih.
"Kawaki ? Kamu yakin ?" Tanya mitsuki.
"Bukannya lebih baik kamu biarin aja sumire bantuin kamu ?" Sambung iwabe.
"Santai, masih ada tangan kiri yang baik-baik aja buat main" Jawab kawaki.
"Cuma kamu doang emang yang bisa basketan satu tangan !" Gerutu iwabe yang kesal dengan sikap keras kepala kawaki.
Pertandinganpun dilanjutkan lagi ketika kawaki menyatakan dirinya baik-baik saja.
Sumire menontonnya dengan setengah hati karna tidak tega melihat wajah kesakitan kawaki yang tampak begitu jelas.
Boruto mengisi skor lagi dan menjadikan skor menjadi 19 vs 18.
"Udah dibilangin kan, baiknya kamu nerima bantuan sumire !" Gerutu iwabe kesal.
"Sumire.." Lirih kawaki.
Dia kembali melihat ke arah sumire.
Kejadian nasi goreng pun kembali membuatnya panas.
Kawaki berturut-turut mengisi skor menjadi 19 vs 20.
Pertandingan semakin menegangkan. Bola masih di kuasai tim A.
Boruto menggiring bola dan melempar ke arah ring, namun bola hanya mengenai pinggiran ring tersebut.
Bola akhirnya di kuasai tim B. Mitsuki menggiring bola dan melempar ke arah shinki.
Shinki di cegat oleh boruto, shikadai juga inojin ketika hendak melempar masuk bola ke ring.
Saat itu shinki melihat kawaki yang bergerak bebas, hingga akhirnya dia melempar bola ke kawaki dan kawaki pun menyelesaikan umpan bagus dari shinki dengan memasukan bola ke dalam ring tersebut.
Skor akhir menjadi 19 vs 21.
Kemenangan ada di tim B.
#Istirahat.
Kawaki mengganti pakaiannya. Dan mengambil tasnya yang berada di loker.
Sumire datang menghampirinya sambil membawa sebotol air dingin.
"Kamu pasti haus kan ?" Tanya sumire.
Kawaki menatapnya dingin.
Tanpa menjawab, kawaki mengacuhkannya tapi sumire menahan kepergian kawaki.
"Aku janji gak bakalan gangguin dan ngerusakin mood kamu. Aku tau kamu lagi seneng banget karna menangin pertandingan tadi. Aku kesini cuma mau ngasih kamu air aja kok. Setelah itu aku bakalan pergi ! Aku janji !" Jelas sumire sembari menunjukan jari kelingkingnya.
"Kamu tau minuman apa yang kamu bawa ?" Tanya kawaki ketus.
"Orange juice ! Kayaknya ini bakalan seger buat kamu yang abis olahraga" Jawab sumire.
"Aku gak suka orange juice !"
"Hah ? Ma-maaf aku gak tau, kawaki !"
"Dari tadi kamu hanya taunya minta maaf terus !" Gerutu kawaki dan lalu pergi.
Sumire hanya menatap punggungnya dengan sedih.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
"2375 Days" [END] ✓
Fanfic"...Kamu berhasil nyelamatin aku dari rasa sakit kehilangan eida. Aku bahkan gak pernah berfikir aku bisa buka hati lagi ke orang lain, tapi kamu berhasil matahin itu. Tapi sayangnya kehadiran kamu hanya sebentar. Kamu justru ngelakuin hal yang sama...