DAY 2.190 - New love ?

170 21 9
                                    

6 tahun setelah kepergian sumire banyak yang sudah berubah. Kawaki menyadari dia harus terus berjalan bahkan tanpa sosok sumire yang terus dia rindukan.

Apa yang terjadi selama 4 tahun itu ? Kepergian sumire tidak membuatnya berpikir untuk kembali pada eida.

Kawaki meminta eida untuk melupakannya karna dia sudah tidak punya perasaan apapun lagi padanya.

3 tahun setelah kepergian sumire, kawaki lalu menemukan sosok yang baru yang memenuhi hatinya. Gadis cantik itu bernama kae.

.

Kawaki merasakan hubungan yang sebenarnya yang dia impikan. Kae sangat baik dan sangat mencintainya. Kae selalu meluangkan waktunya sesibuk apapun dia.

Kae bekerja di salah satu perusahaan ternama, sedangkan kawaki sendiri adalah manager di institut teknologi terbesar di konoha.

Meskipun sama-sama sibuk, mereka berdua tidak pernah lupa untuk saling mengabari.

Suatu siang..

"Iya kae, ada apa ?" Tanya kawaki pada seseorang di ujung telepon.

"Aku mau kesana"

"Ngapain ?"

"Mau nganterin makan siang buat kamu"

"Kamu keras kepala banget sih. Kan udah aku bilang gak usah. Aku makan di kantin aja. Kasihan kamunya harus repot-repot begini."

"Apaan sih ! Selama yang aku lakuin buat kamu, gaada kata repot buat aku. Sebentar lagi kita juga bakalan nikah, anggep aja aku lagi tunjukin ke kamu kalo kamu gak salah milih aku"

Kawaki tertawa.

"Kok malah ketawa ?!"

"Gak, lucu aja"

"Hmmph! Aku kesana sekarang ya"

"Aku yang ambil aja makanannya disana"

"Gakk !! Pokoknya aku yang kesana ! Bye !"

"Kae...."

Tet tet tet..

Panggilan itu di matikan. Kawaki terdiam. Perasaannya gelisah entah kenapa.

.

.

Sejam berlalu dan kae belum juga tiba.

Kawaki semakin gelisah.

Biasanya juga kurang setengah jam sudah sampai kalo dari kantor kae ke kantornya.

Kawaki mencoba menghubungi kae, namun nomornya tidak dapat di hubungi.

"Dia kemana sih?!" Gerutu kawaki.

Kawaki pun memutuskan menelfon teman kerja kae.

"Kae, udah pergi sejam yang lalu. Masa iya belum nyampe ?"

Kawaki semakin gelisah mendengar itu.

"Oke, sorry ya udah ganggu"

"Gak papa kok"

Panggilan pun di putuskan.

Kawaki mencoba untuk tetap tenang, tapi perasaannya terus berteriak.

Sampai tepat pukul 14.17 telfon di hpnya berdering.

Matanya terburu-buru melihat nama kontak yang menghubunginya.

"Tante ?" Lirih kawaki.

Kawaki segera mengangkat telfonnya.

"Siang tante ?"

"Kawaki....???"

Terdengar jelas namanya yang di sebut dengan nada yang bergetar.

Sebelum ia menjawab, ia tau bahwa ibu kae dari ujung telfon sedang menangis.

"Tante kenapa ? Tante baik-baik aja kan ?" Tanya kawaki yang bingung.

"Kae...." Lirih ibu kae.

"Kae ? Aku lagi nunggu dia kok tante. Katanya dia mau kesini nganterin makan siang" Jawab kawaki.

"Kae gak bakalan kesana.... Ma-maaf kawaki..."

"Huh ?? Maksud tante gimana ?"

"Kae kecelakaan waktu menuju ke kantor kamu. Dia barusan di periksa.. Dokter... Dokter bilang.. kae udah..."

"Gak.. gak.. tante tolong bilang ke aku kalo ini bohong..." Potong kawaki.

Ibu kae terus menangis di ujung telfon.

"Tante ini bohong kan ?!!!"

"Kae udah gak ada kawaki.. kae udah gak ada !!!!!"

Handphone kawaki lantas jatuh. Tangan dan kakinya lemas.

Kabar itu membuatnya berlutut lemas di lantai. Kawaki memegang kepalanya. Air matanya jatuh.

"Kawaki ???" Masih terdengar jelas ibu kae yang terus memanggil nama kawaki.

"KAE !!!!!!!!!??!!!!!!!" TERIAK KAWAKI.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang