-HANA YORI DANGO-

145 22 0
                                    

Kawaki mendapatkan kesulitan untuk memutuskan akan membaca buku tersebut atau tidak.

Kawaki pun kembali mengingat percakapannya dengan sumire.

-Flashback on

"Aku gak nyangka bakalan ketemu kamu disini !"

"Apa ada masalah kalau aku kesini ?"

"Tapi kamu bener-bener belanja keperluan dapur"

"Apa karna aku laki-laki dan itu jatuhnya aneh ?"

"Gak ! Aku gak bermaksud gitu ?"

"Jadi maksudnya ?"

"Kamu kelihatan dingin, cuek dan itu ngagetin ketemu kamu dengan belanjaan kayak gini !"

Kawaki hanya diam dan tidak merespon.

"Oh ya, tadi itu kamu udah kayak cowok di manga favorit aku, yang belum lama ini aku baca ! Judulnya -Hana Yori Dango- Dimana cowok kaya, nolongin cewek miskin !"

-Flashback off

Setelah mengingat itu, kawaki pun memutuskan untuk membaca cerita tersebut.

Perlahan, selembar demi selembar kawaki membaca cerita tersebut.

"Cerita yang ngeselin. Karakter ceweknya bener-bener nyebelin dan brisik, kayak sumire." Gerutu kawaki.

Dia kemudian kembali sadar.

"Sumire ?" Lirihnya.

Dia kembali mengingat jika sumire mengatakan, dia seperti karakter wanita di cerita ini, sedangkan kawaki adalah karakter utama pria di cerita ini juga.

Mengingat itu membuat kawaki semakin penasaran dengan ending cerita tersebut.

Setelah masuk ke bab akhir, kawaki tersentak.

"Mereka saling... Suka ?" Lirih kawaki kemudian.

Ingatan tentang sumire kembali.

-Flashback On

"Hah ?"

"Cowoknya kaya tapi songong ! Dingin banget kek kulkas. Ceweknya juga brisik banget ! Tiap ketemu mereka pasti berantem, tapi lama-lama mereka bakalan jatuh_____"

Kawaki bingung dan menatapnya.

"Jatuh ?"

"Jatuh.."

"Jatuh ?"

"Kayaknya gak deh ! Ah lupain ! Kamu mau masak sesuatu ?"

-Flashback Off

Kawaki meneruskan bacaannya. Di akhir cerita, kedua karakter itu jatuh cinta dan menikah.

Setelah membaca ending dari komik tersebut, kawaki kembali berpikir keras.

"Apa aku punya perasaan ke sumire ?" Lirihnya.

"Dan dia ??" Lirihnya lagi.

-Flashback On

"Jatuh ?"

"Jatuh.."

"Jatuh ?"

"Kayaknya gak deh ! Ah lupain ! Kamu mau masak sesuatu ?"

-Flashback Off

"Dia bener, ini gak mungkin" Gumamnya.

Kawaki mencoba terus berpikir sambil menutup matanya.

Lagi-lagi hanya sumire yang dia lihat.

Kawaki teringat seseorang yang mungkin mengetahui sesuatu tentang sumire.

Ya, itu boruto..

Kawaki pun keluar dari kamarnya dengan terburu-buru.

Dia mendapati boruto yang sedang menonton televisi.

"Boruto, ada yang mau aku tanyain" Tutur kawaki.

Boruto tidak menghiraukannya.

"Kamu tuli ?" Gerutu kawaki.

Boruto masih saja diam dan tidak memperdulikan kawaki.

Dengan kesal kawaki pun mengambil remote dan mematikan tv.

Giliran boruto yang kesal.

"Kamu mau apa lagi sih ?!" Gerutu boruto.

"Aku lagi ngomong sama kamu ! Kenapa gak di jawab ?!" Balas kawaki.

"Dari kemarin aku panggilin kamu emang kamu jawab hah ? Jangan bikin emosi ya !" Ucap boruto dengan kesal.

Kawaki terdiam dan kemudian meminta maaf.

"Sorry.." Katanya.

"Jadi apa ?" Tanya boruto.

"Kamu tau sesuatu kan tentang sumire ?"

"Huh ?"

"Waktu sumire balik dari ngilang 10 hari, cuman kamu yang dia hubungin dan minta tolong di jemput. Kamu pasti tau sesuatu kenapa dia ngilang 10 hari itu." Jelas kawaki.

Boruto sempat tertegun.

"Boruto, tolong.. kali ini aja." Ucap kawaki.

Boruto pun mengangguk. Kawaki kemudian duduk di sofa.

"10 hari itu, sumire ngunjungin papanya di rumah sakit. Kenapa sumire sengaja ngilang gitu aja dan gak aktifin nomor telfonnya, karna dia gak mau ada yang nanya kemana dia"

"Kenapa ?"

Boruto pun melanjutkan ceritanya.

"Orang tua sumire pisah. Sebelumnya mereka sering bertengkar dan itu nyakitin sumire. Waktu mereka udah pisah, sumire ngikut mamahnya. Tapi, justru mamahnya mati bunuh diri di depan sumire"

Kawaki terkejut.

"Setelah dengar kabar kematian mantan istrinya, giliran papah sumire yang sakit jiwa."

"APA ?!"

"Itu makanya sumire tinggal sendirian. Papanya ngejalanin pengobatan di luar kota. Dan sumire di tinggal sendirian disini. Terkadang sumire ngunjungin papanya. Dan kejadian 10 hari itu, sebenarnya malam hari itu sumire dapat telfon dari pihak rumah sakit kalau papahnya harus di pindahkan ke rumah sakit lain yang pengobatannya jauh lebih bagus. Dan disitu sumire pergi buat urus kepindahan papanya ke rumah sakit jiwa yang lain."

Kawaki tertegun mendengar cerita boruto.

Kawaki mengingat bagaimana sumire menamparnya ketika itu.

-Flashback On

"KAMU GAK TAU KAN AKU UDAH JADI GILA WAKTU KAMU NGILANG GITU AJA ! DAN SEKARANG KAMU BALIK JUGA HANYA BUAT AKU JADI LEBIH GILA"

PRAKKKKKKK

"JANGAN PERNAH NGOMONG KAYAK GITU LAGI !!" Teriak sumire.

-Flashback Off

"Boruto ? Kamu tau dimana papanya sekarang ?" Tanya kawaki.

"Soal itu, sumire gak pernah mau kasih tau." Jawab boruto.

Kawaki kemudian bangkit dari kursinya.

"Kamu mau kemana ?" Tanya boruto.

"Sumire" Jawab kawaki singkat.

"Tadi siang dia udah nyiapin berkas buat pindah sekolah. Kayaknya dia juga udah pergi" Kata boruto.

Kawaki pun dengan terburu-buru berlari ke luar rumah.

"Kawaki ?!!!" Panggil boruto.

Kawaki tidak menjawab dan pergi begitu saja.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang