Selama mereka menyantapi hidangan tersebut, terlihat jelas wajah tidak puas sumire. Kawaki menyadari itu dan lalu berkata,
"Lebih baik gini kan dari pada aku makan di luar. Makasih" Ucapnya.
Sumire tercengang mendengar ucapan terima kasih dari kawaki.
"Sebelumnya aku gak pernah ngasih makanan gosong buat kamu, tapi kamu gak pernah terima kasih. Apa aku harus buat masakan gosong terus biar dapat terima kasih dari kamu ?"
"Lain kali aku bakalan buang makanannya"
"Isshhh !!" Gerutu sumire.
Kawaki tersenyum karna berhasil membuat sumire kesal.
.
Selesai makan, kawaki membantu sumire mencuci piring kotor.
"Sebenarnya kamu gak perlu bantuin lho" Ujar sumire.
"Kamu bukan pembantu disini" Jawab kawaki.
"Ah terima kasih ! kali ini kamu jauh lebih peka" Balas sumire.
Kawaki menatapnya lalu bertanya,
"Kamu suka baca komik ?" Tanya kawaki.
"Suka ! Suka banget !" Jawab sumire.
Kawaki kembali diam.
Sumire lalu menyalakan air dan memutar keran secara penuh.
Kawaki terkejut.
Tiba-tiba cipratan air mulai menghujani mereka.
Kawaki spontan memeluk sumire dan melindunginya dari cipratan air.
"Ini kenapa ?" Tanya sumire.
"Ini akibatnya kalo kamu muter penuh keran di rumah ini." Jawab kawaki.
Kawaki pun mematikan air.
Terlihat dia basah kuyup sementara sumire hanya sedikit kebasahan.
"Aku minta maaf !" Ucap sumire ketika melihat kawaki yang basah kuyup.
Kawaki hanya menghela nafas dan kemudian pergi menuju kamarnya untuk berganti baju.
Sumire merasa bersalah.
.
Setelah insiden keran air bocor, mereka duduk di sofa yang bersebrangan.
Sumire fokus pada handphonenya, begitu juga kawaki.
Tiba-tiba kawaki mengingat sesuatu yang sudah lama ingin dia tanyakan pada sumire.
"Waktu itu, kamu ngapain di stasiun malem-malem ?" Tanya kawaki.
Sumire terkejut mendengar pertanyaan kawaki.
"Kamu mau pergi ?" Tanya kawaki lagi.
"Eng-gak ! Aku cuman lagi cari angin aja !" Jawab sumire.
"Sampai ke stasiun dan bawa ransel ?"
"E-masa iya ? Aku lupa ?! Emang aku bawa ransel ya ?" Tanya sumire balik.
Kawaki kesal dan merasa sumire hanya berpura-pura lupa.
"Eh iya ! Aku lupa kembaliin payung kamu !" Ujar sumire sengaja beralih ke topik yang lain.
"Ambil aja"
"Jangan ! Lagian aku punya payung kok. Malah payung aku di kasih langsung dari dewa."
"Hah ?"
"Waktu di sekolah, aku pernah kejebak hujan. Trus ada payung yang jatuh dari lantai 2, pas aku nengok ke atas beneran gak ada orang ! Di balik payung itu malah ada surat 'PAKAI INI !' gitu."
"Maksud kamu payung yang kamu gantung di samping lemari kaca kamar kamu ?"
"Hah ? Kamu bener-bener pengamat yang bagus"
"Aku juga pernah ngasih kamu payung kan ? Kamu mau bilang aku dewa ?"
"Gak lah, karna dewa gak mungkin di tinggalin !"
"So funny !"
Sumire terkekeh.
.
Keduanya kembali fokus pada handphone masing-masing.
Beberapa saat berlalu sumire berencana pamit pada kawaki, namun yang dia dapat kawaki sudah tertidur pulas di sofa.
Sumire pun mengambil selimut dan menyelimuti kawaki.
Sebelum pergi, matanya kembali fokus pada wajah kawaki ketika tidur.
Sumire mendekati wajahnya, dia mulai berpikir.
"Kalau lagi tidur, muka kamu bener-bener innocent." Bisik sumire.
Sumire tersenyum.
Ketika hendak pergi tangannya di tarik kawaki.
"Jangan pergi, jangan pergi lagi." Ujar kawaki yang sedang mengigau.
Sumire terkejut.
"Kamu masih suka mimpiin dia ?" Lirih sumire kemudian.
Ketika sumire hendak melepaskan pegangan kawaki, tangannya justru semakin erat di peluk kawaki.
Sumire kembali melihat wajah kawaki dan mendapati air mata jatuh di sudut matanya.
"Ini pasti sulit banget buat kamu" Lirih sumire lagi.
Sumire pun mengusap air mata kawaki dan mengelus kepalanya.
Sumire kembali tersenyum ketika mendengar ucapan kawaki berikutnya.
"Terima kasih, sumire.." Gumam kawaki dalam tidur.
.
Dia benar-benar tidak bisa menyembuyikan senyum yang terukir begitu saja.
"Terima kasih juga, karna kamu udah jadi alasan aku bertahan di kota ini" Lirih sumire kemudian.
.
.
"Oi kawaki.. kawaki !! Oii" Panggil boruto yang berusaha membangunkan kawaki.
Kawaki sontak terbangun dari tidurnya.
Dia mendapati boruto tepat di hadapannya.
"SUMIRE ?!!!" Tanya kawaki.
"Sumire ? Emang dia kenapa ?" Tanya boruto balik.
"Dia dimana ??" Tanya kawaki lagi.
"Ya mana aku tau ! Aku baru pulang" Jawab boruto.
"Sial ! Malah ketiduran ! Ini udah malem ?" Gerutu kawaki.
"Ho'oh ! Sumire kesini emang ?" Tanya boruto.
"Makanannya ada di meja" Jawab kawaki.
"Wow ! Ini luar biasa banget kamu masakin aku makanan ! Pas banget perut aku juga lagi laper banget !" Seru boruto yang langsung saja berjalan ke meja makan.
Kawaki tidak merespon namun menyadari tentang selimut di badannya.
Kawaki pun menemukan secarik kertas berisikan sebuah pesan.
"Kamu tidur terlalu nyenyak. Aku gak tega bangunin kamu. Aku pulang, semoga mimpi indah" Isi pesan tersebut.
Setelah membaca pesan itu, kawaki kemudian tersenyum.
Dia pun beranjak ke kamarnya.
"Kamu mau kemana ?" Tanya boruto.
"Lanjut tidur !" Jawab kawaki ketus.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
"2375 Days" [END] ✓
Fanfiction"...Kamu berhasil nyelamatin aku dari rasa sakit kehilangan eida. Aku bahkan gak pernah berfikir aku bisa buka hati lagi ke orang lain, tapi kamu berhasil matahin itu. Tapi sayangnya kehadiran kamu hanya sebentar. Kamu justru ngelakuin hal yang sama...