"2375 Days" [END] ✓

DAY 9 - Want kawaki ?

Bel pertanda istirahat pun di bunyikan.

Sumire segera mengeluarkan tupperware yang berisikan sarapan yang tadi pagi dibuatnya.

Sumire kemudian terburu-buru menuju kelas sebelah dimana itu adalah kelas kawaki.

Sebelum masuk ke kelas itu, sumire sempat menghela napasnya yang berat.

Ia kemudian tepat di depan kelas namun orang yang ia cari tidak ada disana.

"Heh sumire.. tumben kamu kesini ?" Sapa mitsuki.

Sumire sempat terdiam dan memasang wajah kecewa.

Ia melihat tupperware di tangannya dan kemudian mencoba tersenyum hingga matanya terlihat sangat sipit.

"Ahh, gak kok ! Aku mau______"

"Ah kawaki ! Udah selesai pekerjaannya ?!" Tiba-tiba iwabe menyela.

Sumire menengok ke samping kirinya. Ia mendapati kawaki disana yang sedang melihat dingin ke arahnya.

"Kirain kamu gak masuk lagi hari ini." Ucap sumire kemudian.

"Ah itu, si bodoh ini udah tau telat, malah masuk kelas ! Masa ke sekolah jam setengah 9, padahal kemarin ada surat izin. Mendingkan sekalian besok aja masuknya. Dihukum bersihin kamar mandi cowokan jadinya." Jelas mitsuki sembari menertawakan kawaki.

Mendengar itu, sumire ikut tertawa.

Kawaki yang kesal kemudian bertanya,

"Seneng banget ya kamu dengernya. Cerita itu ngebuat tumbuhan kayak kamu berbunga-bunga atau malah berduri-duri ?" Tanya kawaki ketus.

"Oh iya, masih penasaran, kamu mau apa kesini, sumire ?" Tanya mitsuki kemudian.

"Kawaki..." Lirih sumire

"Hah ? Kamu mau kawaki ?" Tanya mitsuki dengan bingung.

"Eh, bukan-bukan ! Jangan salah paham. Aku ada perlu sama kawaki." Jelas sumire secepatnya.

"Apa ?" Tanya kawaki.

"Aku mau.."

Sumire sempat ragu karna merasa malu.

"Sumire, mau apa sih ?" Tanya iwabe yang semakin penasaran dengan lanjutan jawaban sumire.

"Aneh" Ucap kawaki ketus sambil berlalu meninggalkan sumire di kelas.

"Kawaki !!" Teriak sumire sembari mengejar kawaki dari belakang.

.

"Hah ? Mau kawaki lagi ??" Lirih iwabe yang terlihat kebingungan.

"Kayaknya mereka ada apa-apanya deh. Kawaki baru diputusin eida kan ? Jangan-jangan sekarang sama sumire ?" Ucap mitsuki kemudian.

"Waduh, hidup sumire bakalan ancur nih" Jawab iwabe sembari menepuk jidatnya.

Mitsuki hanya tersenyum sembari membantin "bangsat" setelah mendengar perkataan iwabe.

.

.

Sumire menarik tangan kawaki. Mereka berhenti dan kemudian berhadap-hadapan.

"Aku bawain kamu bekal."

"Hah ?"

"Jangan hah doang ! aku udah bawain ini buat kamu."

"Gak laper"

"Kawaki, aku masakin ini lho pagi-pagi buta buat kamu."

"Terus ?"

"PADAHAL TANGAN AKU SAMPAI KE SEMPROT MINYAK GARA-GARA BURU-BURU BUATIN BEKAL BUAT KAMU. TERUS KAMU MALAH ????? YAUDAH, AKU KASIH IWABE AJA !"

Saat sumire hendak masuk kelas lagi, kawaki buru-buru menahannya.

Kawaki memegang tangan sumire dan melihat tangan putihnya yang memerah.

Sumire terkejut dengan tindakan kawaki yang tiba-tiba.

Kawaki lalu mengambil bekal tersebut dari tangan sumire.

"Ini karna aku hargain usaha kamu !" Kata kawaki kemudian.

Kawaki pun meninggalkan sumire dan masuk ke kelasnya.

Sumire tampak senang karna kawaki tidak jadi menolak pemberiannya.

.

.

#Di Perpustakaan

Kawaki sedang membaca buku bacaanya yang berjudul "101 Cara Move On".

Dia duduk sambil menikmati minumannya.

Tiba-tiba seseorang menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

Orang itu menunjukan sebuah buku padanya.

Kawaki menengok dan mendapati sumire dengan senyum khasnya yang menyipitkan matanya.

Matanya kembali fokus pada buku yang di tunjukan sumire padanya.

Ia membaca judul buku yang bertulis "Cara agar tidak mengigau saat tidur"

Kawaki menatap sengit sumire.

"Kamu sengajakan ?!" Gerutunya.

"Ah enggak kok ! Kali aja bukunya bermanfaat kan ? Kalau kamu sering ngigauin eida, kapan kamu bisa move on ?"

"Aku gak butuh buku itu !"

"Di baca aja dulu. Aku tinggal ya, bye !" Ujar sumire kemudian.

"Freak !" Gerutu kawaki kesal.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE ⭐