KAWASUMI'S DAY

279 33 11
                                    


Kawaki berkata..

"Tsukushi, tsukasa.. tsukushi bisa milikin tsukasa karna perasaan mereka saling berbalas. Sedangkan sumire dan kawaki meskipun punya perasaan yang sama, sumire pergi dari hidup kawaki tepat di 50 hari hubungan mereka berkembang, bahkan tanpa kembali lagi." (Tsukushi dan tsukasa merujuk pada cerita manga hana yori dango).

"Aku harus bilang aku benci kamu yang seperti itu, tapi aku berterima kasih karna meskipun kamu ninggalin aku, kamu ngasih aku kekuatan dalam surat ini. Aku hidup untuk wujudin harapan kamu. Kamu mau aku terus bahagia kan ?"

"Sekarang aku jatuh lagi, dan surat ini bener-bener nguatin aku selama 6 bulan belakangan. Kasih tau aku, sampai kapan aku harus bergantung sama surat menyedihkan ini ?!"

Kawaki menatap tajam sumire.

Matanya sembab dan memerah.

Hal yang sama yang telihat pada sumire.

Kawaki menguras kertas tersebut. Dia bangkit dan melempar surat itu sejauh mungkin dengan kekuatannya.

"Aku mau tau, setelah kekuatan itu udah gak ada, apa aku benar-benar bakalan mati !!" Tambahnya.

Sumire bangkit dan berdiri tepat di hadapan kawaki.

Ia lalu memegang kedua pipi kawaki.

"Tolong kasih aku kesempatan lagi___"

"Gak akan ada kesempatan lagi buat kamu bantu aku keluar dari keterpurukan aku yang sekarang !"

"Papah udah gak ada.." Lirih sumire tiba-tiba.

Kawaki terkejut dan sedikit menenang.

Sumire mulai berbicara panjang.

"Aku kehilangan mamah, aku juga kehilangan papah.. Dua orang yang gak akan pernah bisa dikalahkan oleh siapapun sebagai cinta pertama aku. Aku juga udah gak punya alasan untuk hidup. Untuk apa aku hidup ? Siapa yang aku punya selain mereka ? Kamu masih ada orang tua kamu, juga adik-adik kamu. Kamu masih punya alasan untuk hidup. Gimana sama aku yang bener-bener gak punya siapapun ?"

"Aku punya 3 tahun berharga bareng papa setelah mutusin untuk menetap disini. Papa pergi setelah itu dan satu-satunya cinta aku yang masih hidup cuma kamu. Tapi aku tau, kamu punya kae yang buat aku gak bisa balik meskipun dengan perasaan yang aku punya. Aku terlambat."

"Tapi, bukan berarti perasaan aku langsung hilang gitu aja. Gak semudah itu buat aku. Terus kenapa aku masih mau bertahan untuk hidup ? Kenapa gak kepikiran buat mati aja ?! Itu karna perasaan ini kawaki !! Aku gak mau di kubur dengan cinta ini karna itu tandanya aku bawa ini sampai mati ! Aku gak berhak bawa cinta ini sampai mati karna kamu bukan milik aku. Buat aku, itu sama aja aku mengkhianati hubungan kamu sama kae ! Hanya kae yang pantas mencintai kamu. Aku bukan siapa-siapa kamu."

"Bayangkan kalau aku udah gak punya cinta lagi di hidup aku.. aku bakalan mati dengan tenang. Tapi sekarang aku sadar aku udah nyakitin perasaan kamu. Aku gak tau kalau kamu waktu itu juga ngerasain perasaan yang sama. Itu makanya aku hanya pikir aku satu-satunya yang menderita karna keputusan itu."

"Aku kehilangan cinta kamu karna kebodohan aku. Sekarang hati kamu bukan milik aku lagi karna kamu udah dapatin hubungan yang baru dengan orang lain. Aku gak salahin kamu kok. Aku pantas menyesali ini seumur hidup aku. Aku janji ke kamu, bahkan kalau cinta ini udah gak ada, aku bakalan terus hidup supaya aku bisa lebih menderita. Tapi aku mohon sama kamu, sampai kematian yang datang jemput kamu sendiri, jangan sekali-kali kamu mutusin itu sepihak."

.

Air mata sumire terus mengalir deras.

Dia harus pergi sebelum semakin terlihat aneh, itulah yang dia pikirkan.

Saat sumire berjalan pelan pergi dari hadapannya, kawaki bersuara..

"Setelah aku simpan surat menyedihkan itu selama 6 tahun, kamu masih mikir perasaan itu benar-benar udah hilang ?"

Sumire berbalik dan menatap kawaki dengan mata sembab dan hidung yang memerah.

"Kawaki.." lirih sumire kemudian.

Air matanya terus mengalir deras.

Kawaki berjalan ke arahnya.

Di hadapannya kawaki menunduk sesaat dan kemudian memeluknya erat.

"Jangan pikir aku akan ngelepasin kamu kedua kalinya." Lirihnya kemudian.

Sumire membalas pelukan itu.

Bahunya bergetar sampai dia tidak sanggup berbicara.

"Aku masih sayang banget sama kamu. Aku gak pernah berhenti rinduin kamu. Aku mohon jangan tinggalin aku lagi." Tambahnya.

Sumire mengangguk pelan dan menjawab.

"Aku gak akan sia-siain kesempatan ini lagi. Aku sayang kamu kawaki.. aku masih cinta sama kamu dan perasaan 6 tahun lalu sampai saat ini belum berubah" Jawabnya.

Kawaki melepaskan pelukannya dan mengusap air mata sumire.

"Kamu mau kan ikut aku kembali ke konoha ?" Tanya kawaki dengan wajah serius.

"Tapi, aku gak punya tempat tinggal lagi disana." Jawab sumire.

"Kamu masih bisa tinggal di tempat tinggal kamu yang lama" Ucap kawaki.

"Ibu pemilik rumah bilang rumah itu udah ada yang beli"

"Ah, aku yang beli rumah itu"

"Hah ? Kenapa ?"

"Kenangan di rumah itu semuanya berharga buat aku. Pertama kali hubungan kita berjalan dari sana. Aku gak mau siapapun ganggu dan hancurin kenangan aku sama kamu disana. Itu makanya aku beli rumah itu. Kita akan tinggal bersama disana selamanya."

Sumire terharu mendengar itu.

Kawaki memegang tangannya erat.

Sekali lagi dia memeluk sumire.

.

.

.

END !!

JANGAN LUPA VOTE ⭐

"2375 Days" [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang