Bagaimana Kita Nanti?

95 78 65
                                    

Meskipun akhirnya nanti tidak denganmu, sebenarnya tidak akan jadi masalah.

Hanya saja memang untuk saat ini perasaanku sedang tidak selaras dengan otakku yang menuntut untuk selalu berpikir jernih.

Selalu ada alasan mengapa harus kamu?

Kenapa jangan sampai ada celah untuk orang lain masuk?

Kenapa seolah aku jahat ke kamu saat aku membuka hati untuk orang lain? Dan banyak tanya tanya yang akhirnya jadi alasan besar dan menjadi sebuah jawaban kalau memang sepertinya untuk saat ini aku lebih baik sendirian deh. Karena ruang dalam diriku masih penuh dengan kenangan, dengan kepingan ingatan, dengan semua hal yang isinya cuma kamu doang. Dan soalnya aku harus merapikan perasaan ini sendirian.

Dulu kita pernah ngobrol tentang hari tua bersama.

Bagaimana kalau kita jodoh?

Bagaimana kalau kita begini, begitu.

Tetapi apakah itu mungkin?

Kita terlalu banyak bedanya.

Aku juga terlalu nggak mungkin kalau harus disandingkan dengan kamu.

Kamu nggak malu punya aku?

Kamu bisa dapat lebih kalau kamu mau.

Itu juga jadi alasan kenapa aku nggak boleh berharap banyak sama kamu.

Bukan aku nggak mau, aku mau banget sama kamu.

Tapi sudahlah, terlalu menyakitkan aku dan kasihan kamunya.

Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir ya :)

Semoga aku bisa ikhlas nantinya, semisal kita memang nggak ada jalan.

02/10/2022

Melepas LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang