Bukan kamu penyebabnya. Ini semua memang salahku. Salah aku yang terlalu punya ekspektasi tinggi di kamu. Sampai aku lupa, aku ini siapa? Kamu itu siapa? Kita ini apa?
Aku nggak ingin pamrih, karena tulus yang aku kasih memang jujur dari hati. Semua ini hanyalah sebuah harapanku yang terlalu tinggi untuk bisa memilikimu suatu saat nanti.
Tetapi, dengan perjalanan waktu yang sudah kita lewati aku bisa memaklumi dan berhenti untuk menyalahkan diriku sendiri.
Kamu tenang saja, aku juga sedang proses menjadi wanita yang lebih dewasa, yang bersikap tanpa memaksa dan tanpa harus kamu ketahui juga.
Aku nggak berani bilang langsung ini ke kamu,
Tapi asal kamu tahu, aku sekarang dalam proses berjuang menyembuhkan perasanku.
Aku sedang dalam fase naik-turun moodnya nggak jelas pokoknya. Kadang sedih, kadang seneng, nanti sedih lagi, dan aku sendirian.
Aku mencoba untuk mendoktrin diriku sendiri kalau ini semua akan berlalu.
Aku yakinkan diriku kalau aku akan sembuh.
Perasaan ini nggak akan berlarut dan memang nggak boleh berlarut.
Semua akan baik-baik saja, semua akan terlewati, semua akan terasa mudah, dan aku percaya aku bisa melaluinya.
02/10/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Melepas Luka
Teen FictionSelalu ada alasan mengapa dalam hidup kita dipertemukan dengan seseorang. Entah itu hanya singgah atau menetap dalam waktu yang lama. Tidak ada jaminan apakah kita bisa selalu sama-sama, tetapi dengan kebersamaan yang ada itu pasti ada banyak pelaja...