Angin malam yang sejuk di taman mengayunkan rambut dua pemuda juga satu gadis yang sekarang sedang berdiri secara melingkar. Ucapan Amelia membuat Kanglim dan Leon berpikir kembali, mau bagaimana pun dunia ini telah banyak memberikan pelajaran pada mereka, apakah pilihan untuk pergi ke dunia asal adalah pilihan terbaik?
"Ini pilihan yang berat. Kalian pasti akan berpikir begitu, sebenarnya aku pun sama, mana mungkin aku tiba-tiba meninggalkan dunia yang sudah kutinggali sedari lahir. Semua keputusan berada dalam diri kalian."
..
...
....
20 ... 19 ... 18 ...
Mereka lagi-lagi terdiam, menundukkan kepala memikirkan keputusan paling terbaik yang akan diambil. Saat pintu mulai menghitung mundur, Kanglim mengepal tangannya dengan tekad penuh.
"Aku akan pergi," ungkap Kanglim.
"Aku juga. Kami sudah sampai sejauh ini, mana mungkin pulang begitu saja."
10 ... 9 ... 8 ...
Amelia tersenyum senang, "Baiklah, kalian silahkan masuk terlebih dahulu."
"Hah??"
7 ... 6 ...
"Aku harus berada di belakang kalian agar kalian tidak mati saat turun dari langit."
Kanglim menunjuk orang disebelahnya, "Kau duluan yang masuk."
"Eeh? Tidak bisa begitu, kamu yang bersedia duluan, jadi kamu yang masuk duluan!"
"T I D A K."
5 ...
Amelia berdeham memotong perdebatan kekanak-kanakan itu. "Ayolah, kalian tak akan mati walau terjatuh dari ketinggian. Apa jangan-jangan ... kalian berdua takut ketinggian, ya?" goda Amelia tertawa kecil.
4 ...
"Tidak kok!" timpal mereka bersamaan.
3 ...
Amelia tersenyum kembali, "Ya sudah, mari masuk bersama!" Dia mendorong tubuh Kanglim dan Leon agar masuk ke pintu secara bersamaan.
2 ...1 ...
Tuk! Pintu tertutup dan menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun.
『 ✧⁴ 』
Wush~
Kanglim membuka mata, menampakkan pemandangan desa, kota, juga hutan yang masing-masing saling melengkapi. Terjun bebas dari ketinggian, tidak buruk juga. Karena dia jatuh dengan sangat cepat, membuat tubuhnya serasa seringan kapas dan dapat bergerak bebas dan berputar-putar di langit. Dia menyusul Leon yang sudah berada sedikit jauh dari tempatnya.
Semuanya sudah diperhitungkan olehnya, jadi dia dapat bersiap saat akan sampai di darat.'Jika mereka menambahkan kecepatan seperti itu mereka bisa mati.'
Mereka sama-sama menambahkan kecepatan terus menerus melebihi perhitungan pendaratan yang seharusnya.
Karena kelakuan mereka berdua, Amelia memakai sihirnya lebih cepat dan membuat laju mereka sedikit melambat. Jika didefinisikan, kecepatan mereka sama seperti bulu burung yang terbang dari udara menuju tanah. Sungguh sangat lambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 [ Slow Update ]
Adventureー ON GOING Kanglim dan Leon, dua orang yang telah menjadi rival dari awal pertemuan tiba-tiba dibawa menuju dunia lain. Kedua rival itu harus bekerja sama untuk menyelesaikan semua teka-teki rumit yang terjadi di Kerajaan. Apa takdir yang akan merek...