⌗ Seven : Pelarian

261 33 2
                                    

『 ✧⁷ 』


"Jadi, apa sebenarnya rencana mu, penyihir kecil?" tanya Lumie.

"Bukankah kamu terlalu ingin tahu urusan ku, rubah kecil?"

"Dasar penyihir kecil sombong," gumam Lumie. Dia beranjak dari sofa empuk menuju meja sihir di dekat sana.

'Hey, rubah kecil, apa kamu kira aku tidak bisa mendengar ucapan mu?' batin Amelia dengan sebuah senyuman kecil.

"Aku sudah membereskan semuanya," ucap Kenzie yang turun dari tangga lantai dua.

"Baik, mari kita mulai skenario ini," ucap Amelia dengan seringai yang muncul dari wajahnya. Dia seperti orang yang sudah berada beberapa langkah di depan musuhnya sekarang.

"Hey kalian, benda apa ini?" tanya rubah kecil yang mengalihkan perhatian para manusia yang ada disana.

"Benda apa yang kamu bicarakan?"

"Ini," beberapa batu sihir, seperti Emerald, Sapphire, Ruby, Diamond, Citrine terletak di sebuah laci meja yang terkunci.

"Bukankah laci ini di kunci? Bagaimana kamu bisa membukanya?" tanya Kenzie memulai penyelidikan terhadap rubah kecil yang mencurigakan itu.

"Entah, kunci itu terbuka dengan sendirinya setelah aku berjalan di atasnya," jawabnya santai.

"Tunggu, ada surat di dalamnya," ucap Kanglim yang melihat bagian dalam laci itu, matanya sungguh tajam seperti mata elang.

Kenzie yang mendengar ucapan Kanglim mengambil surat tersebut, dia membuka suratnya dan membacakan dengan keras agar semua yang ada disana dapat mengetahui isi surat itu.

"Ini ... batu sihir yang bisa diserap?" Amelia mendekat ke arah batu sihir itu, tiba-tiba tangannya ditarik oleh satu batu sihir yang ada disana. Sebuah batu Sapphire! Sapphire itu menghilang setelah terserap oleh sihir Amelia.

"Benar-benar terserap!" ucap Amelia kagum.

"Hey kalian, ambil batu ini, satu untuk setiap orang," perintah Lumie sembari menunjuk para pemuda yang berada disana.

Kanglim, Leon dan Kenzie hanya mengikuti perintah rubah kecil itu. Dan benar saja batu Ruby, Citrine dan Emerald yang dipegang masing-masing dari mereka terserap dengan sendirinya.

"Batu sihir itu mengandung beberapa elemen dan juga jenis-jenis sihir yang berbeda. Tidak sembarang orang dapat membuat yang seperti itu," jelas Lumie.

"Apakah akan baik-baik saja jika kita menyerap ini?"

"Aku sudah memeriksanya sebelum memanggil kalian, lagi pula batu sihir ini memang dibuat khusus untuk kalian, juga untukku," ujarnya, Lumie mendekati batu sihir terakhir dan menyerap batu sihir tersebut.

"Ah, aku merasa energi ku kembali."

'Dibuat khusus?'

"Sudahlah, mari kita berangkat," ucap Kenzie secara tiba-tiba. Rupanya mereka semua sudah memakai tudung dan mengemas barang-barang yang mereka butuhkan.

"Hey! Aku belum berkemas!" teriak Lumie, dengan terburu-buru dia berlari menuju tangga.

"Rubah kecil seperti mu mau mengemas apa?" tanya Kanglim, Kanglim mengikuti Lumie dan mengangkat tubuh kecilnya itu. Kanglim tau bahwa orang-orang yang berada di bawah sudah kehabisan waktu karena tingkah rubah kecil sombong ini.

Pelarian mereka dimulai.

Hutan Floriest.
"Berhenti!" Amelia memberikan sebuah tanda pada rombongannya.

𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang