⌗ Sixteen : Keputusan (Season 1 END)

206 22 16
                                    

Flashback On.

"Terimakasih telah kembali percaya padaku, Amelia."

Setelah mendengar cerita dengan penuh rasa campur aduk. Akhirnya mereka dua berbaikan kembali dan saling percaya satu sama lain.

Swing~

Sebuah surat tiba-tiba terbang dari atap kamar dan jatuh di atas meja mereka.

"Surat?" tanya Kenzie sembari mengambil surat di tengah meja. Ia kemudian membuka segel surat tersebut dan mulai membacakan isi surat tersebut.

"Motif surat tersebut, itu surat dari Master!" ucap Amelia dengan antusias.

「 Halo, anak murid ku.

Apa kabar? Master berharap kalian tetap dalam keadaan sehat.
Master sudah membaca semua surat yang kalian tinggalkan di menara. Kondisi menara masih terlihat seperti sebelum Master pergi. Hanya saja pada bagian dalam sudah seperti kapal pecah.
Master bisa mengerti situasi kalian sekarang, mungkin saja sekarang kalian sudah sampai di desa Lambourgh dan menginap disana. Ada banyak hal yang ingin Master ceritakan, tapi sepertinya akan memakan banyak kertas.
Walaupun begitu master bangga kalian bisa membuat kontrak dengan makhluk sihir yang sudah tidur selama ratusan tahun di menara.
Hubungi Master kapan saja jika kalian butuh bantuan ataupun merasa kesulitan.

Salam hangat, Master Albert 」

Flashback Off.

"Setelah mengirim surat ini tidak ada surat yang datang lagi," gerutu Amelia dengan frustasi.

"Menurutku master pasti akan berkunjung kesini tidak lama lagi," ujar Gavriel.

"Itu belum tentu kan."

"Ah, ya!" Amelia mengebrak meja dengan keras. Gavriel yang sedang mengambil camilan di meja pun terkejut dengan gebrakan meja tiba-tiba.

"Entah mengapa, tapi aku merasakan bahwa ada seseorang yang harus aku temui di kota ini."

"Merasakan seseorang yang harus ditemui?"

"Benar, ini seperti sebuah insting."

"Ya sudah, buktikan insting mu itu benar. Ya kan?" saran Gavriel dengan lagak bercanda.

"Aku pergi, bye."

'Hah? Padahal aku cuma bercanda...'

✧✧✧

"Tunggu dulu," Kanglim menghadang tubuh Leon yang berjalan dibelakangnya.

Bzzt.

"Ada energi tidak biasa di dalam hutan," ujar Kanglim yang merasakan energi aneh di hutan dekat pasar.

"Mau menelusuri nya?" ajak Leon dengan penuh rasa semangat.

"Ayo!"

Mereka berdua menelusuri hutan sambil mencari keberadaan energi tidak biasa tersebut. Semakin mereka masuk kedalam hutan, energi yang keluar pun semakin aneh juga semakin besar.

"Harusnya disekitar sini."

%✓@?!*$(#

"Ada suara dari arah sana," bisik Kanglim yang merasa terganggu dengan suara bising di dalam hutan.

"Mari kesana!" Leon dengan cepat berlari menuju suara bising tersebut. "Jangan berlari, nanti ketauan." Kanglim mengikuti Leon dengan berjalan santai.

Dari kejauhan sana terdapat dua gadis yang sedang bertengkar(?) Atau mungkin saja sedang berselisih.

𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang