⌗ Twelve : Toko buku (Guild)

168 23 2
                                    

『 ✧¹² 』

― Pasar Desa Lambourgh ―

Mereka kemudian berangkat menuju menuju guild yang beroperasi di desa tersebut, tidak lupa memakai jubah berwarna hitam untuk menutupi identitas mereka. Walaupun tak ada orang yang mengenali mereka, tapi menutup wajah adalah hal terpenting. Apalagi jika berurusan dengan suatu organisasi tertentu.

"Kamu membawa uang?" tanya Leon berbasa-basi.

"5 silver."

"Darimana kamu mendapat uang sebanyak itu? Kamu mencuri ya?" tuduh Leon secara blak-blakan, dia berjalan sedikit menjauh dari Kanglim.

"Enak saja, ini uang rahasia ku di dunia ini."

"Uang rahasia bagaimana?"

"Sepertinya dulu aku pernah menyimpan uang di dalam tanah, kemudian aku memeriksanya dan ternyata benar adanya."

"Jadi dulu kamu mengubur uang?"

"Bisa dibilang begitu."

"Ooh."

'Orang aneh mana yang mengubur uang di dalam tanah.' Leon tak habis pikir dengannya.

"Kamu juga aneh," lontar Kanglim tiba-tiba, ucapan tersebut membuat Leon berpikir apakah orang di sebelahnya sebenarnya seorang esper.

Mereka berjalan melewati kerumunan orang di pasar desa untuk pergi pada sebuah toko buku berkedok guild rahasia. Toko buku itu berada tepat setelah pasar di desa tersebut.

Leon memimpin jalan dan berhenti disebuah toko buku yang terlihat usang. Kanglim merasa ragu dengan penampilan toko buku tersebut. "Benar ini tempatnya?" tanyanya memastikan.

"Iya, lagian mana ada guild yang mau menunjukkan bahwa mereka adalah sebuah guild, bodoh," ejek Leon berjalan meninggalkan Kanglim yang masih berdiri di depan toko.

"Siap salah, si paling tau."

Leon berjalan masuk ke toko bukuーdiikuti oleh Kanglim, kemudian mereka berdua menuju kasir dan memberikan sebuah kode rahasia pada pegawai yang tengah bertugas. Setelah itu, mereka dibawa pada sebuah ruang bawah tanah rahasia dan disuruh untuk tetap menunggu disana. Pegawai yang mengantar pun pergi menuju lantai dasar kembali.

"Suasananya sangat berbeda dari guild informan yang sering aku baca di komik," ujar Kanglim memperhatikan langit-langit ruangan.

"Karena itu hanya karangan, dan ini situasi asli."

"..."

Tidak lama kemudian, seorang pria dengan kulit gelap dan warna rambut hitam masuk ke dalam ruangan dengan ekspresi wajah datar nan menyeramkan.

"Apa keperluan kalian?" tanyanya menatap tajam. Wuh, suasana disini seperti tempat percobaan pembunuhan.

'To the point sekali.'

"Tidak mengurangi rasa hormat kami, perkenalkan saya Kanglim dan teman saya Leon," ucap Kanglim berdiri dari sofa dan menunjukkan sikap sempurna seorang bangsawan, bersamaan dengan Leon yang mengikuti Kanglim untuk berdiri.

"Hahaha, santai saja. Sudah, kalian berdua kembali duduk," serunya dengan nada bersahabat.

Sebentar, dia terlihat seperti orang lain sekarang, apa dia mempunyai semacam ... Alter Ego? Tapi itu tidak mungkin.

'Menarik sekali.'

"Kami disini, ingin meminta sedikit informasi mengenai Royal Guardians."

𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang