『 ✧⁶ 』
Keesokan harinya.
"Sampai kapan mereka akan tertidur begitu?" tanya Amelia yang sedang mengaduk-aduk minumannya.
"Apakah pengaruh aura sangat kuat?" Kenzie menimpali pertanyaan pada Amelia.
"Negara kita termasuk negara sihir terkuat. Yang pasti mereka adalah setengah Sword Master dan setengah Wizard. Lagian apa kamu tidak tahu tentang pedang aura sihir?"
"Tahu."
"Maka dari it―" ucapan Amelia terhenti setelah mendengar suara dari ruangan atas. "Mereka sudah bangun?" tanya Amelia secara spontan.
"Entahlah, tapi mungkin begitu," balas Kenzie yang bergegas menuju lantai ruangan dimana dua pemuda itu berbaring. Amelia segera menyusul Kenzie setelah mengganti kembali warna matanya.
Sesampainya di kamar mereka berdua menemukan bahwa Kanglim dan Leon sudah sadar dari tidurnya–tidak, lebih tepatnya pingsan berkepanjangan. Amelia langsung memberikan mereka berdua air putih untuk mengembalikan kesadaran mereka.
"Apa yang terjadi?" tanya Leon setelah menghabiskan air dalam sekali teguk.
"Kalian pingsan karena aura kalian."
"Hah?"
Amelia menghela napas dan mulai menjelaskan, "Kalian pasti masih belum ingat, tapi singkatnya, kalian adalah Sword Master kebanggaan Raja di negara ini. Negara Oryz, dan karena negara ini termasuk negara dengan penyihir terbesar kalian adalah seorang Sword Master yang juga bisa sihir," jelas Amelia ringkas.
"Maksudmu Raja sedang mencari kami?"
"Begitulah. Kita akan melakukan pelarian agar kalian tidak dibawa oleh para Ksatria Kerajaan."
"Itu bagus, dengan mengulur waktu, kami juga bisa perlahan-lahan mengembalikan ingatan kami kan?" ucap Leon.
"Iya ... itu benar, jadi, apakah kalian sudah siap dengan rencana ku?"
"Rencana?" tanya Kanglim dan Leon secara bersamaan. Mereka sama-sama bertatap-tatapan dan mengalihkan pandangan.
Bukan reaksi mereka berdua yang penting sekarang. Yang paling penting sekarang adalah, rencana apa yang sudah dibuat oleh Amelia?
✧
ー Ruang Bawah Tanah ー
"Di menara sihir juga ada ruang bawah tanah seperti ini, ya," ujar Kanglim takjub.
"Tentu saja."
Setelah mereka berjalan menuruni tangga selama kurang lebih 10 menit, "Nah, sudah sampai," ucap Kenzie.
"Apa ini?" tanya Leon yang melihat sebuah lingkaran besar yang tergambar dilantai.
"Ini adalah lingkaran sihir."
✧
Sekarang Kanglim dan Leon sedang berdiri di tengah-tengah lingkaran sihir. Mereka akan memulai ritual pelepasan sihir perjanjian. Siapa yang akan memimpin ritualnya? Pasti Amelia.
Amelia mempunyai rencana tersendiri yang dapat menguntungkan dirinya. Walaupun ritual ini mungkin cukup berbahaya karena dapat menguras mana sampai habis tak tersisa.
"Kita mulai?" Amelia memastikan semuanya telah siap.
"Ya."
Dia mulai mengeluarkan sihir sembari merapalkan sebuah mantra-mantra yang terdengar asing di telinga dua pemuda yang berdiri di tengah lingkaran sihir. Dia kemudian membuat lingkaran sihir baru di atas Kanglim dan Leon.
Perlahan-lahan lingkaran sihir tersebut turun dan mengikat tubuh mereka berdua. Seekor rubah muncul dari lingkaran sihir kedua, rubah dengan bulu berwarna putih juga mata berwarna merah.
"Siapa kau?"
"Amelia Pandora."
"Kau bukan orang yang membuat perjanjian dengan ku."
"Memang bukan, tapi sekarang iya."
"Apa maksud mu?"
"Mari buat perjanjian dengan ku, Lumie."
"Menarik sekali, tapi, berikan aku alasan kenapa harus menuruti kemauan mu."
"Hey, apa kamu sudah gila?! Kamu mau membuat perjanjian dengan makhluk itu setelah melepaskan kami dari perjanjian ini?" teriak Kanglim tanpa ragu. Bukankah ini sangat aneh? Kenapa dia ingin melepaskan perjanjian ini tapi dia sendiri akan membuat perjanjian? Bukankah harus ada konsekuensi yang ia tanggung?
"Tenang saja," Amelia tersenyum licik selama beberapa detik.
"Orang yang membuat perjanjian dengan Anda itu, memanfaatkan orang yang menjadi tumbal sihir perjanjian."
"Mereka berdua dijadikan tumbal oleh orang itu?" tanya Lumie menunjuk dua pemuda yang sekarang sedang diikat dengan sihir.
"Ya, Raja itu memanfaatkan mereka berdua."
"Aku akan memeriksa ucapanmu benar atau tidak. Jika terbukti benar kau dapat meminta satu permintaan padaku."
Rubah itu berjalan menuju Kanglim dan Leon yang masih diikat di lingkaran sihir. Dia kemudian menatap mereka berdua dan menutup mata. Sepertinya sang rubah tengah mengali ingatan kedua pemuda itu.
"Ingatan ini ... Bisa-bisanya kalian diperbudak oleh makhluk keji seperti itu."
"Jadi, bagaimana?" lirih Amelia. Sepertinya kekuatan Amelia sudah hampir habis sekarang.
"Sudah diputuskan. Semua sihir yang terpasang pada tubuh dua anak itu akan dilepas. Lalu, kau dapat meminta satu permintaan padaku."
"Maukah kamu menjadi spirit sihir ku?"
Deg.
Rubah itu kaget dengan pernyataan Amelia. Belum ada orang yang membuat perjanjian dengan sangat berani seperti ini. 'Dia menarik juga.' itulah isi pemikiran Lumie saat ini.
"Ulurkan tanganmu."
Amelia tidak segan mengulurkan tangannya. Lumie menaruh tangannya yang lain di atas tangan Amelia dan merapalkan sebuah mantra.
"Dengan ini Amelia Pandora akan menjadi Tuan ku. Sang rubah api akan berubah wujud menyesuaikan keinginan pemilik kontrak."
Sihir perjanjian itu terpasang di tubuh Amelia langsung setelah Lumie selesai membacakan mantra. Rubah atau yang sekarang bisa kita sebut Lumie, ukuran nya mengecil menjadi seperti ukuran kucing.
Lingkaran sihir yang dibuat Amelia seketika menghilang. Kanglim dan Leon juga sudah lepas dari lingkaran sihir itu. Amelia agak terhuyung setelah sihir perjanjian masuk ke dalam tubuhnya, dengan sigap Kenzie berlari ke arah Amelia dan menahan badannya agar tidak terjatuh.
"Kau itu ternyata lemah," sindir Lumie yang sedang mengelus-elus kepalanya pada ekor tebalnya.
"Aku saja sudah bersyukur bisa memanggil rubah sihir level tinggi seperti mu, Lumie," lirih Amelia.
"Ya, ya."
"Tapi, ternyata kamu lucu ya jika sekecil ini," ucap Amelia yang mengelus-elus bulu Lumie. Lumie ingin menghindari elusan tersebut, tapi ternyata tangan anak ini sangat halus.
'Bagaimana ya rasanya di elus seperti itu?' pikir Leon. 'Ah, aku ini berpikir apa sih,' Leon seketika mengacak-acak rambutnya. Kanglim yang berada di sebelahnya pun tidak habis pikir dengan tingkah aneh rivalnya itu.
✧✧✧
Mikir apa kalian setelah baca dialog terakhir. ( ͡°ᴥ ͡°)
Yang sedang menunggu interaksi Kangyon ... Tunggu tanggal mainnya!
Revisi Done ✓
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 [ Slow Update ]
Adventureー ON GOING Kanglim dan Leon, dua orang yang telah menjadi rival dari awal pertemuan tiba-tiba dibawa menuju dunia lain. Kedua rival itu harus bekerja sama untuk menyelesaikan semua teka-teki rumit yang terjadi di Kerajaan. Apa takdir yang akan merek...