Chapter 8 : Burung Bennu

766 136 15
                                    

Pagi pada hari ke-enam belas di tengah Hutan Daun Lebar.

Min Seok tidak lagi merasa kurang nyaman dengan posisi Baekhyun yang duduk berhimpitan dengannya. Bahkan sampai meminta untuk mengendalikan kuda Min Seok mengiyakan, awalnya ia juga sempat ragu apakah tuan mudanya ini mampu melakukan hal tersebut. Mengingat kampung halamannya adalah dimensi yang jauh berbeda dari kehidupan ini.

Tetapi, ketika tali pengekang kuda Baekhyun pegang, kuda hitam yang menarik kereta seolah menemukan vitalitas dan bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Meski demikian Min Seok jelas tidak menginginkan tuannya mengendalikan kereta sepanjang jalan, hanya membiarkan hal seperti itu terjadi satu jam dalam sehari, dan selebihnya ia tangani sendiri.

Masih pagi buta, surya jelas belum seratus persen menampakkan diri. Hutan yang memang pada dasarnya selalu remang terlihat seperti malam hari.

Kemudian terjadi secara tiba-tiba, saat tanah bergetar dan kuda yang membawa kereta ketakutan lalu berhenti. Gemuruh dari dalam rimbun hutan menjatuhkan mental Min Seok pada titik tertakutnya. Ia melirik Baekhyun dengan keadaan waspada, hal pertama yang muncul dalam benaknya adalah melindungi calon istri tuan mudanya.

"Tuan Muda, bahaya mendekati kita."

Getaran yang terjadi seperti hentakan kaki-kaki hewan bertubuh besar, dari banyaknya terhitung mencapai ratusan.

Disisi Baekhyun, bukannya menanggapi Min Seok malah berdiri dan melihat sekeliling hutan.

"Dimana posisi kita sekarang?" tanya Baekhyun tiba-tiba pada Min Seok.

"Kita berada di jalan setapak yang hamba lalui saat memasuki hutan, Tuan."

"Apa kau menemukan hal seperti ini sebelumnya?"

"Tidak Tuan, kereta ini sudah dilindungi empat senjata sihir. Sehingga aroma dan suara yang kita atau kereta ini hasilkan dapat diblokir keluar. Hanya saja entah kenapa hewan-hewan itu bisa merasakan keberadaan kita sekarang," jawab Min Seok khawatir sekaligus bingung.

"Ini bukan datang untuk kita," ujar Baekhyun.

Min Seok mengerutkan kening. "Maksud Tuan Muda?"

"Kita berada di tengah-tengah pertarungan dua kelompok hewan memperebutkan wilayah. Mereka datang dari sebelah kiri dan kanan jalan setapak ini."

Min Seok membola terkejut. "Ini bahkan lebih bahaya. Tuan, kita sebaiknya memutar kereta kembali, kekuatan hamba hanya sebatas bela diri tingkat warrior, tidak bisa banyak melindungi keselamatan Anda." Tetapi, ketika Min Seok melihat kedipan cahaya dari kedua mata Baekhyun, ia lebih terpukau. "T-tuan, mata anda ...."

"Terlambat."

Begitu Baekhyun berkata, Ratusan badak bercula muncul dari sisi kiri kereta, dan di sambut ratusan banteng dari sisi kanan.

Min Seok melupakan rasa terpukaunya. Berkata ketakutan pada Baekhyun, "Badak Bercula perak dan Banteng Perunggu, astaga! Ini terlalu mengerikan, Tuan."

Kuda yang menarik kereta jatuh meringkuk gemetaran. Menyadari hal tersebut Min Seok bergerak gesit menarik Baekhyun, membawa tuannya terbang menuruni kereta sebelum mereka ikut terjatuh akibat pergerakan mendadak kuda.

Dikelilingi pasukan hewan magis yang kuat dan ganas, Min Seok menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng sang tuan. Meski mentalnya ikut jatuh seperti kuda pembawa kereta.

"Tuan Muda, begitu saya menyerang dan membuka posisi bertahan hewan-hewan itu, Anda segera berlari menjauhi tempat ini. Ikuti saja jalan setapak untuk keluar dari hutan, dan segera menuju Kota Tanah Terbuka dan menemui Tuan Chanyeol."

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang