Chapter 67 : Alun-alun Menara Jam

400 79 8
                                    

Pertemuan lima distrik awalnya berupa acara non resmi yang merupakan kumpulan pembudidaya remaja berdasarkan hubungan dekat entah kerabat, teman, atau tetangga wilayah tinggal. Pertemuan jenis ini diisi susunan acara tanding kekuatan yang dimaksudkan berbagi pengalaman.

Seiring berjalannya waktu pertemuan menarik lebih banyak kaum muda disetiap distrik untuk ikut berpartisipasi. Kemudian hari nama 'Pertemuan Lima Distrik' tersebut dipakai sejalan dengan perombakan susunan acara menjadi lebih resmi. Yang tadinya undangan pertemuan dilakukan dari mulut ke mulut khusus partisipasi lokal, berganti memakai undangan tertulis yang disebarkan ke setiap keluarga di distrik Tanah Terbuka. Pula umur partisipan diperlebar tidak lebih dari empat puluh tahun.

Undangan dibagi satu atau dua bulan sebelum pertemuan secara resmi dimulai.

Masa kini pertemuan dipandang bukan lagi sekedar ajang saling berbagi ilmu dan pengalaman semata, melainkan media unjuk bakat diri serta ego. Gengsi yang dipakai apabila menghadiri kegiatan pertemuan adalah mereka hanya orang-orang berbakat. Sehingga, meski tak ada batasan selain usia, budidaya lemah seseorang dianggap tak pantas untuk ikut berpartisipasi. Apalagi seseorang yang bukan pembudidaya.

Karena melibatkan seluruh pemuda-pemudi distrik kota, pertemuan dilaksanakan di Alun-alun Menara Jam, pusat Kota Tanah Terbuka, memakan waktu lima hari lamanya.

Isi kegiatan pertemuan masih memakai list lama yang dipoles dan ditambahkan, seperti : tarung bakat bela diri, tarung ilmu senjata, tarung jimat, serta lomba meramu menengah kebawah, lomba memperbaiki alat sihir menengah kebawah, lomba memahami formasi, lalu adu hewan magis kontrak. Selain itu bazar diadakan sebagai tambahan kemeriahan.

"Aku tebak, kau tidak pernah pergi ke pertemuan karena semua orang memandangmu seperti di masa lalu?"

Chanyeol tak menolak pernyataan Baekhyun. Itu kebenaran, seberapa seringpun keluarga Park menerima undangan, hanya ia anak muda keluarga itu satu-satunya yang tidak pernah diikut sertakan.

"Aku juga tidak seberapa tertarik datang ke tempat itu."

Perjalanan memakan waktu setengah hari. Langit berwarna kemerahan memantulkan cahaya matahari yang hendak terbenam. Sepanjang jalan tak jauh dari tempat pertemuan, ramai lancar dipenuhi pejalan kaki dan kereta-kereta kuda yang terpakir di depan penghinapan dan rumah makan.

"Aku tidak mengira akan seramai ini. Bahkan penghinapan terlihat ramai pengunjung," ucap Baekhyun setelah menutup pintu jendela kereta.

"Karena kebanyakan anak-anak muda Kota Tanah Terbuka berkumpul di sini. Selain itu, sebagian besar tidak ingin melewati pertemuan yang hanya dilaksanakan lima hari dalam dua tahun ini. Jadi, mereka memilih bermalam sampai pertemuan resmi berakhir dihari ke-lima," jelas Chanyeol.

Chanyeol sengaja membuka tirai merah yang menghalangi dalam kereta dan tempat kusir. Sehingga terlihat dari arah mereka berdiri menara kurang lebih setinggi 440 kaki dari permukaan tanah.

Tata letak Alun-alun Menara Jam terdiri dari lima bagian. Bagian pertama ialah kawasan yang langsung bergabung dengan area luar wilayah Alun-alun, dan hanya dibatasi pagar setinggi pinggang, tempat bazar spiritual diadakan yang dimana masyarakat sekitar masih dipersilahkan masuk. Kemudian di belakang bazar berdiri tembok setinggi delapan puluh lima kaki, mengelilingi empat bagian lainnya yang merupakan area dalam Alun-alun kota.

Min Seok memarkirkan kereta di luar area bazar. Chanyeol dan Baekhyun turun. Di belakang mereka, Sehun, Ji Sung, dan Gin Tak melakukan hal sama.

"Aku tidak tertarik pada bazar. Kalau kalian ingin menemukan barang yang menarik, kita berpisah disini," kata Chanyeol.

Ketiga remaja yang lebih muda dari Chanyeol dan Baekhyun menggeleng serentak.

"Tidak-tidak, aku ikut kalian saja," kata Sehun.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang