Chapter 84 : Pertapaan Rahasia

345 78 1
                                    

Maksudnya memanggil Chanyeol dan Baekhyun tiada lain guna membahas kelangsungan hubungan keduanya kejenjang yang lebih serius, apalagi perjodohan yang dilakukan pihak orang tua mereka terima dengan baik. Akan tetapi, junior-juniornya ini malah datang menyampaikan rencana mereka menyangkut budidayanya. Untuk sesaat Seo Joon tersenak. Enggan membohongi diri dan mengatakan tak tertarik pada rencana mendorong bela dirinya segera meningkat, terlebih dapat menyamai penatua kedua.

Sebuah rahasia pribadi bagaimana perbedaan levelnya dan Myong Soh cukup sering menyentil ketidaknyamanannya. Terlebih sikap Myong Soh yang terkadang egois, acap kali membuat pengambilan keputusan mereka tak sepaham.

Meski dalam hal gelar penatua hak mereka sama, dalam masalah bela diri itu berbeda lagi. Myong Soh yang lebih mampu meningkat cepat perlahan mempertebal keangkuhannya, caranya bersosialisasi selalu menyelubungkan pernyataan bahwasanya ialah penatua terkuat dan patut lebih disegani seluruh anggota keluarga. Itu tak pernah terucapkan secara gamblang melalui mulut, namun bagi siapa yang berrelasi dengannya, kepercayaan diri Myong Soh yang menjurus arogan itu kentara dirasakan.

"Aku tidak akan menyampaikan ini tanpa berpikir panjang. Maka Penatua seharusnya tidak menahan niat baikku terlalu lama. Penatua harus lebih kuat untuk menopang paman Woo Song, setelah dia menjadi kepala keluarga jalannya memimpin akan lebih mulus," tutur Chanyeol.

Siku kiri Seo Joon bertumpu pada lengan kursi, sambil ibu jari dan jari telunjuk mengusap-usap dahi ia berkata, "Begitu niatmu itu kau jalankan, kau tahu akhirnya hubunganmu dan adik-adik Ibumu akan retak?"

"Itu sudah lama retak. Hanya menunggu kapan salah satu antara kami akan menunjukkannya secara terang-terangan," Chanyeol menyahut tanpa beban.

"Kenapa Woo Song? Dari banyaknya orang kenapa harus anak pertamaku?"

Chanyeol menjawab, "Paman Woo Song dan paman Yoong Song dua kandidatku sejak lama. Selain mereka tidak ada lagi anggota keluarga yang aku anggap pantas secara umur dan mental."

"Tidakkah kau ingin memberi Sik Hyung kesempatan?"

Chanyeol menggeleng. "Penatua harus tahu aku pribadi yang pendendam. Selama ini aku mengawasi sikap Pamanku itu, tapi dari lamanya kesempatan yang aku berikan, paman Sik Hyung tidak memanfaatkan itu dengan baik."

Seo Joon menegakkan cara duduknya. "Pilihanmu tidak akan pernah berubah apapun bujukan yang kau terima, bukan?"

"Sampai paman Woo Song tidak lagi berguna memimpin keluarga ini, yah."

Seo Joon berkata, "Kapan kiranya kau akan mengumumkan penggantian kepala keluarga secara resmi?"

"Setelah Penatua Ketiga dipromosikan setingkat Penatua Kedua."

Seo Joon manggut-manggut. "Aku mungkin tertarik untuk mengikuti saran kalian. Namun, dalam kurung waktu kurang dari empat bulan aku khawatir sulit bagiku untuk dipromosikan. Gua pertapaanku tidak begitu membantu sekarang."

"Penatua tenang saja, kami tahu tempat yang cocok untuk Penatua bertapa," sahut Baekhyun.

"Tempat yang cocok?" kening Seo Joon hampir bertaut.

"Wilayah phoenix yang di Hutan Daun Lebar. Penatua tahu ceritanya, kami pernah tinggal disana menunggu phoenix bangkit. Mengingat tindakan kami, phoenix sang penunggu pasti mau memberi bantuan," kata Chanyeol.

"Yang Penatua pikirkan hanya kebutuhan alat sihir penunjang pertapaanmu, dan batu aura yang melimpah," celetuk Baekhyun. "Aku dan Chanyeol sepakat, kalau Penatua kekurangan banyak batu aura, gunakan saja milik kami. Saat ini, yang terpenting adalah Anda cepat-cepat menyamai Penatua Kedua."

Seo Joon mendengus jengkel sekaligus geli. "Kalian bocah ingusan, aku tidak semiskin itu untuk bergantung pada kalian."

Baekhyun berucap, "Miskin atau tidak, semakin besar kemungkinan Penatua mengejar Penatua Kedua semakin bagus."

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang