Chapter 62 : Keberuntungan Menyinggung Langit

423 88 4
                                    

Sepeninggal Chanyeol dan Baekhyun, beberapa orang masih menetap di aula pertemuan memperhatikan catatan sihir pilar sebelum menghilang. Kerumunan yang tersisa bergidik ngeri sekaligus takjub membaca tahap budidaya sepasang kekasih tersebut.

Memperhitungkan umur belasan keduanya, peningkatan budidaya mereka sungguh diluar nalar. Tidak hanya jauh meninggalkan pembudidaya muda berusia sebaya, tetapi juga melampaui pembudidaya yang lebih tua beberapa tahun.

Chanyeol sebenarnya adalah pendekar grand warrior. Tingkat yang kebanyakan dicapai mereka yang berkisaran 30-an tahun ke atas. Sejalan bela dirinya pula, Chanyeol masih mengamalkan budidaya spiritual berlapis. Pengrajin dan formasi tahap semenjana akhir.

Dikalangan murid keahlian spiritual serupa, kemajuan Chanyeol menimbulkan iri dan kekecewaan. Berada di tahap semenjana adalah kerja keras yang tak terhitung pengorbananya. Jangan berpikir level tengah dan akhir yang boleh dicapai, tidak sedikit murid keahlian spiritual harus berbesar hati bertahan selama belasan tahun, sampai bisa menyentuh level pertama pada tahap semenjana. Chanyeol sekonyong-konyong hadir dari area tak terlihat sebagai saingan sebelumnya, datang dengan tahap semenjana level delapan. Dua level kurang hingga ia bisa mencapai tahap luhur. Bagaimana mungkin iri hati tak hadir?

Seirama dengan Chanyeol. Sang kekasih, Baekhyun tak terlepas menerima kedengkian yang tak kurang jumlahnya. Murid-murid peramu yang diajari keluarga Park merasa tak nyaman setelah melihat peningkat Baekhyun. Anak muda asing yang datang entah dari mana itu, melesat tak memperkirakan mental orang lain yang melihatnya di masa depan.

Seorang murid peramu berkata memecah keheningan. "Mengerikan! Itu budidaya spiritual berlapis. Dan bukan kekuatan yang ecek-ecek."

Balas teman di sebelahnya. "Tidak perlu kau katakan. Kami sudah melihatnya sendiri. Dengan kau mengulangi apa yang tertulis, itu menambah sakit hatiku."

"Aku setuju denganmu," sahut yang lain. "Chanyeol dan Baekhyun hanya perlu bertapa sedikit lebih lama lagi. Maka keduanya mencapai tahap luhur. Gila sekali."

Dada murid-murid spiritual sesak seolah tertekan beban berat.

"Tidak kusangka, masih ada orang-orang dengan keberuntungan menyinggung langit seperti Chanyeol dan Baekhyun. Kiraku, itu hanya ada di masa lalu."

"Kau mungkin benar. Tapi, apa kau lupa tentang Penatua Keempat? Dia juga ahli jimat kulminasi bawah yang mengagumkan di usianya yang masih muda."

"Itu benar lagi. Bila dipikir-pikir, keluarga Park memang diberkati keberuntungan yang tak lepas disetiap generasi. Kita sudah pernah berjaya di masa Penatua Pertama. Gengsi keluarga semakin tinggi setelah kehadiran Penatua Keempat dan kecerdikan kepala keluarga sebelumnya. Kini, kita punya Chanyeol dan Baekhyun."

Kumpulan yang mendengar ucapan kawan mereka itu mengangguk setuju.

"Aku sebenarnya ingin mengatakan ini, tapi kesannya aku mungkin akan sangat bodoh."

"Apa itu?"

"Begini, menurut kalian. Ahli hewan magis yang dipelajari Baekhyun itu, apa bedanya dengan penjinak hewan magis umumnya?"

Semua terdiam berpikir. Saling tatap dan menggeleng.

"Entahlah."

.

.

.

Myong Soh menendang meja kayu dihadapannya hingga hancur berkeping-keping. Aura negatif dari amarah yang dibawah energi spirit keluar mengotori udara.

Min Young bergerak menyentuh lengan ayahnya. Mengusap-usap lembut mencoba menenangkan.

"Ayah tenanglah," kata Min Young.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang