Chapter 46 : Menunggu Phoenix Muda

426 92 3
                                    

Dan phoenix setengah badan itu belum mau mengakui siapa ia dalam hal ini. Masih memberi misteri dengan menyebutkan keberadaanya terlebih dulu dianggap sebagai perantara, Phoenix Perantara.

Phoenix Perantara mencirikan tugasnya sebagai penerima informasi mengenai segela peristiwa di dunia setelah kepergian klan Phoenix.

Chanyeol tidak bisa memberi banyak informasi menghitung usianya sebatas remaja belasan tahun, hidup di dunia masih sesuai hitungan jari. Walaupun demikian Phoenix Perantara boleh puas dengan kisah Chanyeol, apalagi Chanyeol termaksud berpengatahuan luas setelah buku dan kisah dibawakan mendiang kakek dan ibunya.

Agar penasaran saling dituntaskan, Chanyeol pula mengajukan pertanyaan mengapa phoenix memilih mundur dari eksistensi.

Phoenix Perantara senang hati menceritakan secara singkat dan padat.

Dimulai ratusan ribu tahun lalu, masa di mana phoenix merupakan kawanan burung api terkenal akan kekuatannya, salah satu hewan magis strata puncak yang pamornya tersebar di mana-mana, sehingga kerajaan klan phoenix selalu menjadi pusat perhatian berbagai kalangan.

Namun, masa jaya hanyalah satu waktu. Datang hari klan phoenix tidak lagi berminat pada alur dunia, sebagai lambang kehidupan timbul pertanyaan dalam benak mereka, mengapa kehancuran pun kematian tak menyenangkan masih terjadi sementara phoenix masih bebas lepas melenggang di dunia? Batu sandungan di hati para phoenix pemicu awal yang tidak dikenang-kenang tiba. Bermigrasi meninggalkan tanah kelahiran mereka dan menyebar keseluruh benua mencari apa itu arti kehidupan di tengah kehancuran.

Phoenix perlahan-lahan tenggelam pada pencarian jawaban, sampai lupa caranya hidup setelah terbakar mati. Sebab kurangnya motivasi, sisa-sisa phoenix memilih mundur dan melepas pergi kekuatan mereka. Membentuk penyegelan diri tetapi ingat menyisahkan jalan apabila suatu hari dimasa depan ada alasan mereka untuk kembali.

Phoenix perantara menatap bergantian Chanyeol dan Baekhyun. "Yang tidak kusangka api gelap masih turun-temurun pada diri manusia."

"Tidak pernah turun-temurun," sanggah Chanyeol. "Pembudidaya spirit api gelap datangnya langkah setiap generasi, dan pembudidaya api gelap sebelumnya berakhir menimbulkan kehancuran."

"Biarpun begitu kau anak yang benar-benar disayangi takdir. Spirit menyerap api gelap dengan nyalanya." Memusatkan perhatian kepada Baekhyun, lalu berbalik kembali ke pada Chanyeol. "Serta dikarunia aura phoenix. Kau belum tahu apa yang bisa kau genggam dengan tiga hal itu."

Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. "Apa memangnya?"

"Dunia. Jika jalanmu serius dikarunia pencipta keberuntungan, maka dunia bukan permasalahan sulit untuk kau miliki."

"Bukankah itu terdengar berlebihan?" ucap Baekhyun.

"Berlebihan memang tanpamu disisinya." Phoenix Perantara menyeringai. "Sulit bagi kalian berdua memahami arti dibaliknya, hanya biarkan waktu yang mengajarkan."

"Yang hebat ini tahu jika tentang itu, suatu masa jelas aku adalah tokoh hebat di kalangan pembudidaya. Tetapi, aku ingin tahu, mengapa aku bisa memiliki aura phoenix?" tanya Chanyeol.

"Mmm ... mendengarnya menjadi menarik. Kau, memiliki aura phoenix dan secara bersamaan berelemen api gelap. Sungguh melanggar hukum alam, harusnya kau keturunan phoenix itu sendiri, kalau sudah begitu."

"Mana mungkin, Ibuku masih seorang manusia."

"Kenapa tidak? Klanmu Park bukan? Seingatku, dahulu kala klan Park dan phoenix memiliki relasi yang erat."

"Bukan berarti hubungan itu adalah perkawinan," Chanyeol buru-buru menjawab.

"Yah ... masa lalu tetap masa lalu, kita tidak pernah tahu kebenaran sejatinya."

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang