Chapter 4 : Kedatangannya

983 150 2
                                    

"Tuan Muda, kapan calon istri Anda akan datang?" setelah menyampaikan berita-berita baru yang terjadi di keluarga Park belakangan ini, Min Seok bertanya.

Chanyeol tersenyum simpul, kilat matanya menujukkan rasa bahagia yang kentara. "Tidak lama lagi, aku sudah bisa merasakan detik-detik kehadirannya hanya menunggu hari saja."

"Apakah sudah sedekat itu Tuan Muda? Kapan kita akan menjemputnya? Calon istri Anda tidak bisa dibiarkan berkeliaran barang semenit, bagaimanapun asing baginya di dunia yang berbeda dari dunianya ini."

Chanyeol berkata, "Tidak perlu mengingatkanku, aku sudah tahu hal itu. Saat waktunya ia tiba kau akan ku utus menjemputnya. Dan segera membawanya ke kediamanku secepat mungkin."

Min Seok mengangguk, lalu terbersit pertanyaan, "Apakah kita perlu menyembunyikan identitasnya dari para penatua dan anggota keluarga yang lain?"

Chanyeol menggeleng. "Tidak perlu, Penatua sudah tahu tentang perjodohan yang dilakukan Ibuku dulu, pun beberapa anggota senior keluarga kita juga tahu itu. Hanya saja, tidak ada yang tahu dari mana calonku ini berasal, jadi, yang perlu kita sembunyikan hanya asal-usul kedatangannya."

"Baik, hamba mengerti," kata Min Seok. "Ada hal lain lagi yang ingin hamba ketahui Tuan," tambahnya.

"Katakan."

"Mengenai rencana pernikahan yang dilakukan paman anda dan keluarga Gyuk, bagaimana anda akan menyelesaikan ini sementara Calon istri anda akan segera tiba?"

"Kenapa memikirkan itu? Yang hebat ini tidak mengakui proposal pernikahan tersebut," kata Chanyeol. "Lagi pula siapa itu keluarga Gyuk? Tidak ada dari anggotannya yang sebanding harus menjadi pendampingku."

Min Seok menebak jawaban seperti ini yang akan Chanyeol berikan. Jika ada hal lain yang bisa masuk ke dalam mata tuan mudanya itu, maka sebutan 'Sampah Yang Sombong' tidak akan tersemat dalam identitas tuannya. Meski begitu, dalam hati Min Seok cukup senang dengan sifat tuannya ini, karena dengan begitu segala cacian yang dialamatkan tidak membuat tuannya terpuruk. Justru dengan lebih sombong membalas perkataan buruk itu
Acuh tak acuh pada orang yang tidak memberinya nilai atau mereka yang jelas mengucilkannya.

Ada memang ketakutan suatu hari tuannya mendapat masalah saat menyingung perasaan orang-orang itu. Khawatir mereka yang disinggung bukan pribadi remeh yang tidak memiliki latar belakang. Sangat mungkin Chanyeol melukai perasaan seorang pembudidaya tingkat tinggi.

Untungnya selama Chanyeol masih merupakan bagian dari keluarga Park, banyak orang tersinggung akan sikap Chanyeol tidak berani mengambil tindakan berlebih.

Dengan tiga penatua keluarga Park yang cukup terpandang, minim pemberontakan dari pihak lain sebab memandang wajah penatua keluarga.

.

.

.

Sejak lahir Chanyeol dikaruniai elemen api langkah, para penatua keluarga saat itu percaya Chanyeol bisa menjadi pemimpin terhebat keluarga mereka Park di Benua Timur nantinya. Namun, elemen api yang langkah itu nyatanya menekan aliran spirit dalam tubuh Chanyeol, hingga berumur satu tahun perlahan-lahan separuh wajah Chanyeol ditutupi warna merah yang pekat.

Api langkah yang sebelumnya dipercaya berada dalam diri Chanyeol, seketika mulai dipertanyakan. Adakah itu memang api langkah yang selalu diceritakan, atau malah sebaliknya itu adalah kutukan spirit api?

Lalu muncul fakta lain bahwa Chanyeol tidak bisa mengkonsumsi spirit dari elemen apapun, bahkan elemen api yang digadang-gadang enggan terserap bagaimanapun caranya. Sehingga, meskipun belajar sampai ke benua manapun, tahap seni bela diri atau empat seni lainnya tidak akan memiliki dampak apapun. Dan apabila dipaksakan, dari pada mendapat tahapan yang diinginkan untuk memperpanjang usia, malah akan mengakibatkan kematian lebih cepat dari pada umur umum manusia fana.

CHERISH : Light Of Flame [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang