03

895 124 3
                                    

Zombie sudah menyebar di lantai tiga. Suara teriakan di kelas lain dan kegaduhan membuat semua yang berada dikelas mipa 6 bernafas lega karena berhasil selamat dari zombie zombie itu. Bahkan suara tabrakan di jalan depan sekolah terdengar sampai sini. Sepertinya zombie juga sudah menyebar di luar sekolah. Rasa takut dan penasaran akan adanya zombie secara tiba tiba pasti tertanam pada diri mereka. Jadi, cerita orang orang yang dulunya pernah terserang wabah zombie itu benar adanya? Tapi siapa yang memulai bencana ini? Dan kenapa dia melakukan ini?

Semua yang selamat di mipa 6 sedang berkumpul di salah satu meja, kecuali Jeongwoo yang sedari tadi sibuk membersihkan wajahnya. Mereka sedang meminta bantuan polisi.

"Pak! Ini beneran ada zombie loh pak!!" pekik Jihoon kepada polisi yang tidak percaya.

"Polisi anjing," tiba tiba Yuna merampas handphone dari Jihoon. "Vc aja gimana? Biar liat nih keadaan disekolahan ini." Semua sedikit terkejut oleh tindakan Yuna. Pasalnya Yuna biasanya pendiem. Tapi tidak tau juga sih soalnya Yuna agak aneh. Kadang pendiem banget, kadang barbar terus nakal, kadang pinter.

"Baiklah, saya kirim bala bantuan kesitu, kalian diam aja dikelas biar bala bantuan yang jemput kalian."

Telepon dimatikan sepihak. Semua yang berada disitu bernafas lega karena akan diselamatkan oleh polisi.

"Palingan juga mati di tengah jalan."

Yujin menatap Yuna. "Maksud lu?"

"Polisi ga bakal bisa nebus zombie satu sekolahan."

Jihoon mengangguk setuju. "Tadi aja dua polisi malah digigit zombie, goblok banget soalnya. Pinteran gue malah."

Ryujin mendorong Jihoon. "Halah, fisika aja lu nilainya cuma 13."

"Dari pada lu nilai kimia cuma 24, gue mah 80." Sombong Jihoon.

"Itukan lu dapet contekan PH di kelas lain! Pelit banget lagi gue gak dikasih contekannya."

"Adu panco buat penentuan, yang kalah berarti emang goblok," celetuk Junkyu.

"Oke!" Ryujin langsung menyetujui padahal otot Jihoon besar dan sudah jelas dia bakalan kalah.

Yujin tidak habis pikir dengan kelakuan teman sekelasnya. Masih sempat sempatnya adu mulut di saat saat seperti ini. "Oke! Gue jadi wasitnya."

Junkyu membisiki Ryujin. "Cubit tangannya pas panco." Ryujin yang mendengar itu terkikik senang.

Dipojok kelas ada Jeongwoo yang sedang membersihkan darah di seluruh tubuhnya menoleh pada teman temannya. Ada apa nih kayaknya asik. Karena penasaran, cowo itu menghampiri teman temannya yang asik berkumpul dengan membawa kaca yang dipegang di tangan kiri.

Brughh..!

Prangg!!

Gak tau hari ini hari apa, tapi kayaknya hari ini hari sialnya Jeongwoo. Dia tersandung meja, sebenarnya cowok itu bisa menyeimbangkan tubuhnya sih. Tapi malangnya dia menginjak tali sepatu dirinya sendiri dan jatuh tengkurap. Kaca yang dipegangnya pecah. Malangnya lagi telapak tangan pemuda itu tertancap serpihan kaca menyebabkan tangan dia berdarah.

Semuanya menoleh pada asal suara jatuh. Acara adu panco jadi tertunda sebentar.

"Lu kenapa bisa jatuh woo?" tanya Junkyu.

Jeongwoo berdiri. "Ya ga tau lah!" Tetesan darah yang mengalir di tangan Jeongwoo membuat yang lainnya terkejut. Yedam bergegas menghampiri Jeongwoo diikuti yang lainnya. Jeongwoo meringis saat mencabut satu serpihan kaca di tangannya. Darahnya semakin mengalir deras.

Brak!

Brak! Brak! Brak!

Grrww!!

JANCOK!! ADA ZOMBIE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang