20

602 90 4
                                    

BUGH!!!

Jihoon melayangkan pukulan keras yang membuat Yedam terhuyung. Cowo itu merintih memegang pipinya, rasa sakit menjalar sampai ke tulang.

"MAKSUD LU APA NGELAKUIN HAL KEK GITU HAH!!!" bentak Jihoon penuh emosi.

Suasana menjadi ricuh. Junkyu memegangi Jihoon agar tidak lepas kendali. "Udah Ji!"

"Lu gila ya?! TANPA LU SADARI LU UDAH BUNUH HAMPIR SEMUA ORANG!" bentak Ryujin.

"Gue? Hahaha... Yang hampir bunuh semua orang itu kalian berdua kali." Yedam tersenyum sinis menyindir Jihoon dan Jeongwoo.

Jihoon mengepalkan tangannya. Saat ini dia sangat emosi dengan seseorang yang baru saja mengakui perlakuan pembunuhan. Jihoon tidak menyangka jika dalang dari semua ini adalah temannya sendiri.

Dengan keberanian yang tiba tiba muncul, Jeongwoo menarik kerah seragam Yedam. "Maksud lu apa nuduh kita berdua? LU DALANGNYA BANGSAT!!" bentaknya.

Kekehan terdengar lagi. Yedam menatap Jeongwoo dengan mata melotot yang hampir keluar. "Kenapa? Lu ga suka? Tapi gue suka. Ini salah lu berdua, seandainya kalian ga ceroboh kalia—"

BUGH!!!

Bogem mentah melayang kembali di pipi sang dalang. Jeongwoo pelakunya. Yedam kemudian bangkit lagi. Dia mengusap darah yang mengalir di ujung bibirnya.

Jihoon dan Jeongwoo hendak maju untuk memukuli Yedam kembali tetapi dihalangi oleh Yoshi. "Dam, bisa lu jelasin semuanya?"

"Lu kan udah tau si paling dukun, ngapain harus gue jelasin."

Yoshi mengerutkan dahi kesal karena dikatain si paling dukun. "Ya, mereka gatau."

"Ya kalo mereka ga tau, yaudah, ngapain juga gue kasih tau? Ga ngerubah keadaan juga kan."

"Ya jelasin sedikit lah anjir, lu kayak gini juga karena sesuatu." kesal Yoshi.

Decakan keluar dari mulutnya. Yedam kesal, bisa bisanya dia dijebak oleh anak dukun. Karena kecerobohannya, rahasia yang sudah dia tutup rapat-rapat terbongkar oleh kartu kartu tarot sialan.

"Gue bunuh Talia karena gue ga bisa peringakat satu. Puas lu semua?!" jelas Yedam.

"Cuma itu? Lu bunuh Talia cuma itu?!" Ryujin terheran heran.

"Gue terlahir prematur dengan IQ rendah, kalo kalian nganggep gue pinter berarti otak gue udah mencapai batas wajar kayak udah gila. Gue ga mau disiksa sama bokap gue terus terusan gara gara ga bisa sempurna sama nilai. Udah tau kan alasannya?"

"IQ lu berapa emangnya?" Tanya Haruto penasaran.

"60."

WHATTTT??!!!! Bisa bisanya IQ sangat rendah bisa berada di peringkat 2 satu angkatan?????!!!! HEBAT BANGET!!! Haruto yang IQ nya 90an aja kadang suka ngeluh, suka ngerasa goblok, suka nge-lag.

"Butuh 50 kali latihan soal biar paham rumus."

"Anjayyy... Apa kabar dengan remaja mager?" kagum Haruto

"Mati kesiksa lu," balas Shuhua.

"Jadi lu bunuh Talia karena ga bisa nyaingin dia?" tanya Junkyu.

"Iya."

"Harus banget lu ngebunuh? Lu bisa berusaha lebih keras lagi buat peringkat 1." Ryujin tak habis pikir.

Yedam mengikis jarak, mendekati Ryujin. "Lu ga tau jadi gue. Lu ga tau rasanya dicambuk sampe muntah darah. Lu ga tau rasanya disiksa gara gara IQ lu rendah. Lu ga pernah tau rasanya jadi anak tunggal yang ditinggal ibunya dan dicambuk beberapa kali gara gara ga bisa menangin olim pas masih umur 10 tahun."

JANCOK!! ADA ZOMBIE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang