06

720 101 4
                                    

Keadaan kelas 12 Mipa 6 sekarang bisa dibilang dibagi menjadi 3 kubu. Kubu pinter tugasnya mencari cara untuk keluar dari kelas karena tim penyelamat tak kunjung datang dan mereka tidak bisa terus terusan berada di kelas. Sedangkan kubu kedua yang bertugas mencari informasi di internet. Nah, ini nih, kubu beban alias kubu yang gak ada kerjaan, mereka sedang menjulidi zombie zombie yang berada di depan kelas mereka.

Jeongwoo, Junkyu, dan Ryujin mengintip dari jendela. Mereka bertiga sedang mengejek anak kelas sebelah yang sering bikin onar telah menjadi Zombie.

"Liat deh mukanya jelek banget kaya mau berak," ujar Junkyu diselingi kikikan.

Ryujin melihat dua zombie yang saling menyenggol bahu di pojok tembok. "Hayo ngapain itu mojok mojok."

"Kalo mau ngiha ngiha jangan disitu dong, ada cctv itu," sambung Jeongwoo yang membuat Junkyu tertawa lepas.

Para zombie merasa terpanggil oleh tawa Junkyu langsung mengerumuni kelas. Segera Jeongwoo menutup mulut temannya yang receh itu kemudian Ryujin langsung menutup sebagian korden.

Jeongwoo memukul kepala Junkyu. "Diem lu! ga usah ketawa," bisiknya.

"Shtt... jangan berisik," sahut Jihoon merasa terganggu.

Junkyu melepas dekapan tangan Jeongwoo yang bau. "Salah lu, ngelawak di keadaan yang salah."

Jeongwoo melirik junkyu. "Elu lah! Makanya kalo ketawa tuh jangan, ahahaha...."

"Ya terus ketawa gue harus ehek...ehek...ehek..., gitu?"

"Dih apaan, aneh banget ketawa lu kayak kuda keselek emas."

"Shtt...bisa diem ga si lu berdua?" lerai Ryujin.

Setelah adu bacot perkara tertawa, mereka bertiga menghampiri Yedam dan Yuna yang sedang berdiskusi. Niatnya mau ngebantu tapi karena merasa tidak diperlukan jadinya nyimak aja.

"Ryujin dari club panah kan? Nah kita harus ke ruang latihan panah buat ambil panah, Ryujin bisa mengurangi beberapa zombie pas kita keluar sekolah," saran Yuna.

Yedam menggeleng. "Keluar sekolah sama saja kita bunuh diri, zombienya gampang menyebar, kemungkinan besar diluar sekolah juga udah kesebar."

"Terus kita kemana?" tanya Yuna pada Yedam.

"Ke koprasi, disana banyak makanan, di sana juga ada wc, kita bisa bertahan disana sampai kita ada celah buat nyelametin diri."

Sedari tadi Jeongwoo kagum dengan pemikiran mereka berdua, bisa ya mereka mikir sampai kayak gitu, dia mana bisa.

Yuna mengengguk setuju. "Tapi gimana cara kita keluarnya?"

Junkyu menoleh. Dia tau gimana cara keluar dari kelas. Junkyu kadang malam malam kalau mau tidur suka ngehaluin kalo seandainya ada zombie terus gimana caranya bertahan hidup. Gataunya semua itu jadi nyata. "Gue tau kita keluarnya biar aman lewat mana."

Yuna dan Yedam menoleh. "Kemana?"

Junkyu menunjuk ke atas. Yuna dan Yedam langsung berbinar, tau maksud Junkyu. Kita bisa melewati plafon diatas dan kita bisa keluar melalui genteng. Kita bisa lompat dari gedung ke gedung lain tanpa harus melawan zombie. Tapi tetap harus hati hati ya, kalo kepleset dikit langsung beda alam.

"Tumben pinter kyu," puji Yedam.

Junkyu menaikkan kedua alisnya. "Yaiyalah, gue mau ngikutin jejek lu, dam."

"Jejak gue ngelewatin sawah, lu tetep mau ngikutin?"

"Iyalah, gue pake sepeda biar cepet ngedahuluin lu."

JANCOK!! ADA ZOMBIE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang