Rencananya anak kelas 12 Mipa 6 menetap seharian di ruang latihan panah untuk membuat panahan api buatan. Untuk membuatnya mereka membutuhkan benda yang bisa dibakar, contohnya kain tipis, tisu atau apalah yang penting bisa dibakar. Karena diruang ini tidak ada bahan bahan tersebut, jadi Yedam dan Jeongwoo sukarelawan untuk kembali ke ruang tata boga. Untungnya ada tisu.
"Ambil, woo."
Jeongwoo mengambil dua bungkus tisu besar. "Ck. Kenapa dah tu dua orang gak sekalian ambil tisu? Goblok banget."
"Ya gak tau ya, gue bukan orang goblok," balas Yedam.
"Dih, mentang mentang pinter lu. Udah ini doang, kan?" tanya Jeongwoo.
"Eh bentar, itu ambil tali buat ngiket tisunya." Yedam menunjuk tali yang menggantung.
"Dih, ngatur ngatur lu, dikira gue babu lu kali," Oceh Jeongwoo tetapi tetap mengambil tali yang di suruh Yedam.
"Eh bentar, dam!" Jeongwoo mengambil saringan penggorengan yang ganggangnya kayu.
"Ngapain lu ngambil itu?" heran Yedam.
"Orang kepo pantatnya bisulan."
"Gue nanya anjing!"
"Orang suka nanya lubang idungnya ketutupan bisul jadi susah napas."
"Asu."
Daripada tambah emosi ngeladenin orang kayak Jeongwoo jadi Yedam jalan duluan. Tak lupa cowok tengil itu mengambil dua pisau, senjata abal abal Jeongwoo comingsoon. Setelah serasa semuanya diambil mereka berdua kembali ke markasnya.
Proyek membuat panahan api pun dimulai. Pertama tama sekitar 5 lembar tisu dicelupkan pada minyak, setelah itu diikat tepat di belakang ujung runcing panah. Disini terdapat 120 anak panah dan mungkin sekitar 50 anak panah yang akan dibuat panahan api. Mereka juga membuat obor buatan agar lebih gampang untuk membakar anak panahnya.
Disaat yang lain sedang sibuk membuat panahan api, ini Jeongwoo sibuk sendiri membuat sesuatu. Cowok itu sekarang sedang membuat senjata kecil kecilan. Dia sedang merakit ganggang saringan dan pisau agar menjadi senjata. Dengan tangan ajaibnya senjatanya sekarang sudah jadi.
"Hahahaha asekkk udah jadi!! Wus... Wuss... Srak! Srak! Srak!! Hahaha...keren banget dah senjata gue!"
Semuanya langsung menoleh kepada Jeongwoo.
"Nice... Pinter juga lu buat senjata buatan," puji Yedam.
"Iyalah, bagus kan senjata buatan gue." Jeongwoo tersenyum lebar membanggakan senjatanya itu.
"Buatin buat gue juga dong, woo," pinta Jihoon.
"Dih! Buat sendiri, rakus banget lu kan udah punya pistol!"
"Peluru pistol kan bisa abis, buatin dong...," pintanya sembari melilit tisu pada anak panah.
Jeongwoo memutar matanya. "Kata pepatah orang rakus tititnya bisulan ga bisa pipis."
"Bangsat! Gue sumpahin tai lu keras kek batu!" umpat Jihoon
"Gue juga sumpahin lubang pantat lu bisulan sampe ga bisa ngeluarin tai." Jeongwoo membalas tak mau kalah.
Jihoon sudah hendak menghajar Jeongwoo tapi di tahan Yedam. Heran deh, sangat tidak lulus sensor pembahasannya.
"Udah lu berdua anjir! Jijik tau gak sih, Jeongwoo lu diem ya kalo ga bantu kerja," omel Yujin.
Jeongwoo hanya mengangkat bahunya. "Perasaan gue dari tadi diem."
"Udahlah, gak ada habisnya kalo ngomong sama Jeongwoo," celetuk Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANCOK!! ADA ZOMBIE!!
FanfictionSemua berawal dari seorang murid yang menggunakan Tanaman pembangkit. Yang menurut sejarah bisa membangkitkan mayat. Dia adalah murid yang selalu berada diperingkat ke 2 dan dia membunuh si peringkat pertama. Murid peringkat ke2 memang sangat terose...