24

575 78 3
                                    

Dentuman keras membuat bus dan pohon besar bertabrakan. Kaca depan pecah berserakan. Alesha sudah tak sadarkan diri. Gadis itu sudah berlumuran darah. Semuanya terluka tetapi tidak terlalu serius. Alesha yang paling serius karena dia yang mengemudi, serpihan kaca menancap di pundak kanannya. Zombie dari arah berlawanan tersebut mengerumuni bagian depan bus yang kacanya pecah. Salah satu zombie berusaha masuk dan menggapai Alesha.

"Weh! Itu Yuna atau siapa lah itu tolongin!" Shuhua langsung beranjak dari jatuhnya dan langsung menghampiri bangku sopir.

Giselle dan Jihoon yang berada di barisan paling depan ikut membantu menarik Alesha ke belakang. Sedangkan Junkyu memukul mukul zombie tersebut agar tidak masuk.

"Kyu, minggir." Ryujin sudah siap dengan panahannya. Lagi fokus fokusnya siap membidik, tangannya tiba tiba disenggol Jeongwoo yang mundur mundur gak jelas. Membuat panahan itu terlepas dan menancap di kursi tepat disebelah Junkyu. Sang korban mengelus dada, hampir saja nyawa dia melayang.

"Ryu! Yang bener aja lu! Hampir mati gue!" pekik Junkyu.

"JEONGWOO!!" Ryujin berteriak menoleh pada Jeongwoo.

"Hehe...maaf..aduhh pusing banget anjir...!" Dunia Jeongwoo terasa seperti komedi putar. "Lah? Ihh!! Gue mimisan!!" Heboh cowok itu setelah memegang hidungnya.

Dor!!

Junkyu sudah terancam mati dua kali. Untung saja ada Yedam yang menembak zombie sialan yang berusaha menerkamnya. Cowo itu menghela nafas lega untuk kedua kalinya.

"Makasih dam." Junkyu lalu mundur mencari tempat aman.

Akibat suara tembakan Yedam, zombie semakin banyak mengerumuni bus dan membuat bus bergoyang-goyang. Beberapa zombie masih berusaha masuk melalui kaca depan. Ryujin terus memanahi zombie yang memaksa masuk.

"Coba pake ini Yosh, lumayan buat nutupin dan ngehalang zombie zombie masuk buat sementara." Mashiho menunjuk tas tas di bagasi atas yang mungkin milik penumpang sebelumnya.

"To, bantuin gue sini dari pada bengong gitu," ajak Yoshi yang mulai mengeluarkan tas tas di bagasi atas.

"Buat apa?" tanya Haruto.

Yoshi meletakkan tas tersebut dibangku sopir. Tas tersebut berhasil menghalangi zombie untuk sementara.

"Pinter juga lu, kun." Haruto mulai membantu Yoshi.

"Kun?"

"Iya dukun."

Yoshi mendelik, apaan dia ajaib ajaib gini di bilang dukun??? Gak terima dia dipanggil kayak gitu. Karena kesal, cowok itu melempar kasar tas pada Haruto yang ada di bawahnya.

"Santai dong, kun!"

"Dukun matamu!!"

Haruto langsung tertawa saat Yoshi tersulut emosi. Mashiho, hantu itu sangat santai, sekarang sedang tiduran di bagasi atas dan ikutan ngetawain Yoshi yang kesal cuma gara gara dipanggil dukun. Enaknya udah mati, gak perlu panik mau mati lagi gara gara digigit zombie.

Meskipun terhalang oleh tas, zombie bisa kapan saja masuk kedalam bus. Jadi Jihoon berusaha mencari celah agar semuanya bisa selamat. Saat melihat ke atas senyumannya langsung mengembang. Cowok itu melihat ventilasi yang sepertinya muat untuk naik keatas bus. Kemungkinan di atas akan lebih aman. Apalagi bus ini tinggi jadi zombie akan sulit menggapainya.

"Kyu, hancurin ventilasinya," perintah Jihoon.

"Syappp...!!"

Di bagian paling belakang tempat duduk bus, ada Yuna yang tidur dipangkuan Giselle dan Shuhua yang menemani disebelahnya.

JANCOK!! ADA ZOMBIE!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang