40. Untukmu Humairaku

7.3K 699 84
                                    

"Mati itu bisa saja mendadak, ada pula yang sorenya masih bahagia dan terlihat biasa saja, eh malamnya tiba-tiba udah enggak ada. Perlu diingat bahwa kita hidup harus senantiasa ingat dengan kematian."

- Gus Latif -
.
.
.
Happy reading

Setelah Gus Atha tertidur pulas baru Ayna dan Gus Latif memulai acara Sunnah Rasul mereka, semua dilaksanakan dengan Cinta, dan hanya mereka yang tau keadaan nya dan juga Rabb nya.

Pagi hari semua telah bersiap dengan penampilannya masing-masing karena Gus Latif ingin mengajak Ayna dan Gus Atha belanja.

"Abiiiiii, ayok buruan nanti keburu tutup loh mall nya." Gus Atha yang sudah tak sabar kini merengek sambil menarik-narik baju Abinya.

"Mana ada tutup Mas Atha, nanti malam pun juga buka." Jawab Gus Latif lalu meraih Gus Atha digendong nya.

Keluarga kecil itu berangkat dengan senyum ceria nya, tak lupa di dalam mobil mereka bersenda gurau. Tak terasa sudah memasuki parkiran mall, Ayna memilih untuk berbelanja baju. Gamis serta baju Koko untuk putra dan suaminya, setelah selesai Ia menuju tempat peralatan dapur. Seperti membeli pisau, teflon dan microwave baru karena microwave yang lama sudah tidak berfungsi dengan baik.

Ia kembali mengajak suami dan putranya untuk mengunjungi tempat sayur-sayuran, membeli sedikit buah-buahan kesukaan Gus Latif dan Gus Atha. Tak lupa ia juga membeli daging sapi karena Gus Atha meminta dibuatkan rendang.

Gus Atha berlari-lari kecil hingga tak sengaja menabrak gadis kecil yang sedang membawa es krim. Gus Atha tak sengaja, dia langsung meminta maaf pada gadis itu, tetapi gadis itu sudah terlebih dahulu menangis melihat es krim nya jatuh dari tangannya.

Ayna yang melihat itu lantas menghampiri sang gadis untuk menenangkannya, juga mengganti es krim nya. "Sayang, maafin putra Ummi yaa, Ummi ganti kok. Jangan nangis yaa," ucap Ayna sambil mengusap-usap lembut rambut gadis itu.

"Dia jatuhin es Alesya." Protes gadis itu dengan rambut yang di kuncir kuda.

"Ayok kita beli lagi sama Atha juga." Ucap Gus Latif sambil menggendong gadis kecil itu.

Gadis itu hanya menurut saat Gus Latif menggendongnya, malah sering berceloteh hingga senyum simpul Gus Latif terangkat. Tak berselang lama mereka mendapatkan es krim yang sudah di nantinya, selanjutnya Gus Latif duduk di bangku yang sudah disiapkan.

"Ummi Alesya kemana?" Tanya Ayna, pasalnya Ayna teringat kejadian dimana ia di buang oleh ibunya saat kecil.

"Alesya enggak tau, tadi Alesya sama suster terus Alesya lari nggak tau suster Alesya kemana." Jawab gadis kecil itu dengan polosnya.

Teriakan paruh baya memanggil Alesya menyita perhatian Gus Latif dan Ayna, paruh baya itu sambil mengusap keringat di pelipisnya. "Aduh non, suster sampai bingung cariin non." Adu suster itu dengan memegang kedua tangan Alesya.

Alesya menampakkan gigi putihnya sambil tersenyum "Maafin Alesya sus."

Suster hanya mengaguk sambil memeluk gadis kecil itu, suster juga berterimakasih kepada Gus Latif dan Ayna, gadis itu dibawa pulang.

"Abii," panggil Gus Atha.

"Iya? Kenapa sayang?"

"Atha pengen main bola," Gus Latif mengaguk dan berakhir menggendong putranya menuju permainan yang ia inginkan.

Saat bermain Gus Latif mendapatkan telfon dari Rey-sekertaris nya yang mengabarkan bahwa perusahaan nya di London mengalami kebangkrutan, mau tak mau Gus Latif sendiri yang harus meninjaunya.

Untukmu Humairaku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang