Malam nampak tidak terlalu gelap, tidak biasanya bulan menampakkan diri. Malam sebelumnya bulan malu-malu, sehingga dia hanya menampakkan sebelah bagian dari dirinya
Mungkin malam itu bulan tahu bahwa gadis kecil periang nya akan mengungkapkan perasaan pada pujaan hatinya
Gadis itu nampak berjalan dibawah terangnya bulan, mengenakan baju putih dengan gaya setengah lengan menampilkan tangannya yang putih dan halus
Kaki jenjang nya terbalut rok hitam panjang berbahan katun yang menutupi hingga tumit kaki, dengan model pita yang senada dengan baju nya diikat dari belakang ke depan sehingga pita itu menampilkan pinggang si gadis yang ramping
Semilir angin membelai lembut pipinya, dan menerbangkan sedikit rambutnya yang dia biarkan terurai. Poni yang dibiarkan jatuh ke dahi menambah kesan manis pada dirinya
Nampak dari matanya bahwa dia melirik kesana kemari mencari pria yang belakangan ini membuatnya selalu tersenyum tanpa sebab, menganggu pikiran nya juga membuat tidurnya tak nyenyak
Langkahnya terhenti dijalan yang sepi, hanya ada lampu dan pohon-pohon di sisi jalan itu. Matanya menangkap sosok pria sedang duduk santai di bangku kayu dengan mata fokus pada buku ditangannya
Seolah sadar ada yang memperhatikannya, pria itu mengalihkan atensinya dari buku ke arah sang empu yang sedari tadi menatapnya
Segera Aina melambaikan tangan sambil menampilkan senyum lembutnya, Kakashi pun beranjak dari duduknya
Malam ini dia berpenampilan polos, tidak menggunakan rompi Jounin pun ikat kepalanya, membuat rambut peraknya jatuh menutupi dahi dan sedikit matanya
"Ada yang bisa saya bantu gadis kecil? Apakah kau tersesat?" goda Kakashi, walaupun tertutup masker tapi Aina tahu bahwa Kakashi saat ini tersenyum jahil
"Sensei jangan menggoda muridmu seperti itu. Apa yang sensei lakukan disini" tunjuk Aina kearah bangku kayu yang baru saja diduduki oleh pria rambut perak itu
"Hanya membaca buku"
Aina terdiam cukup lama, dia merasa sangat gugup hingga lupa dengan rencana yang sebelumnya telah dia buat
"Kau sendiri sedang apa disini?" Kakashi memecah keheningan
"Hanya jalan-jalan saja, malam ini bulan sangat terang. Banyak bintang-bintang juga jadi aku memutuskan untuk mencari udara-"
"Hmm aku akan ke danau, apakah sensei ingin ikut? Aku sedang ingin ke sana, pasti bintang akan terlihat jelas disana" lanjutnya dengan sebuah ajakan
"Tentu" jawaban itu cukup membuat Aina lega
Merekapun mulai melangkahkan kakinya bersamaan kearah tujuannya malam itu
-✿✿✿-
Sejam mereka habiskan duduk sambil mengobrol ringan yang sesekali diselingi dengan canda dan tawa, benar-benar seperti dunia milik berdua yang lain hanya numpang!
Mungkin mereka lelah tertawa hingga saat ini hanya ada keheningan, tidak lagi terdengar obrolan
Hati Aina saat ini benar-benar hangat, juga bahagia, itu cukup membuktikan bahwa dia benar mencintai pria yang umurnya jauh lebih tua dari dirinya
'Jika diingat-ingat, sensei bisa juga santai dan asik seperti ini. Tapi saat bersama orang lain, dia seperti tidak bersemangat, tidak peduli dengan sekitarnya, bahkan tidak jarang dia menyebalkan. Mengapa dia seperti ini saat bersamaku saja? Apa aku saja yang terlalu percaya diri' gumam Aina dalam hati yang bertanya-tanya dengan mata yang menatap langit yang tak bisa dia gapai
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Kakashi tanpa menoleh pada Aina, pandangannya sama seperti Aina. Menatap langit yang tidak bisa digapai
"Sensei.."
"Hnm?" Kakashi mulai mengalihkan perhatiannya menatap gadis disampingnya itu
Aina pun ikut menoleh, menatap mata Kakashi lalu tersenyum lebar yang membuat matanya menyipit
"Aishiteru yo" kata itu keluar dari mulut Aina
Bola mata Kakashi membulat, sudah jelas bahwa dia terkejut oleh ungkapan isi hati Aina. Dengan cepat dia menormalkan kembali wajahnya beralih menatap langit begitupun dengan Aina
Tidak ada jawaban atau sepatah katapun lagi yang keluar dari bibir mereka, hanya ada keheningan yang cukup lama menyelimuti keduanya
Aina tidak sabar dengan apa yang terjadi selanjutnya, dia siap dengan segala jawaban Kakashi
Cukup lama Aina menunggu, tapi jawaban tidak kunjung datang dari balik masker pria itu
Akhirnya dia pasrah, dia mencoba menutup mata fokus berharap potongan masa depan akan terlintas. Karena dia sangat penasaran dengan kelanjutannya, tidak lama setelah itu, potongan masa depan itu terlihat, dia mendengar dimana Kakashi meminta maaf
Segera Aina membuka mata, dia tidak ingin mendengar lanjutan nya karna dia sudah cukup tau dengan jawaban yang akan keluar dari mulut Kakashi
'Mungkin memang aku terlalu dini untuknya, jadi dia sudah menganggap diriku seperti putrinya. Ya sudahlah' Aina berkata sendiri dalam hatinya
Segera dia bangkit dari duduknya, menarik nafas lalu membuang nya pelan setelah itu tersenyum puas
"Aku hanya ingin mengungkapkan itu sensei, aku tidak berharap untuk memilikimu atau perasaanku dibalas olehmu. Aku sangat lega sekali sekarang, terimakasih telah menemaniku melihat bintang, sampai kapanpun aku takkan lupakan kenangan indah ini. Ohh ya, aku tidak ingin setelah ini kau menjaga jarak dariku sebaliknya aku pun tidak akan menjaga jarak denganmu. Ini sudah larut malam, aku pamit pulang duluan sensei. Oyasuminasai" pamit Aina disertai dengan senyuman tulus tanpa rasa sedih ataupun kecewa
Terlihat Kakashi masih diam tak bergeming diposisinya, tanpa banyak bicara lagi segera Aina membalikkan tubuhnya lalu melangkah pergi meninggalkan Kakashi seorang diri
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | Kakashi Hatake ✓
FanfictionMenceritakan seorang guru yang mencintai murid yang jelas jauh umurnya. Tapi umur dan status bukanlah halangan untuk mereka saling mencintai lalu menikah. Bagaimana kisah kelanjutannya? Fanfiction: Kakashi Hatake x OC Disclaimer: Naruto Shippuden ©...