"Tadaima"
"Okaeri" jawabnya sambil meletakkan gelas dan piring kecil dengan 3 tusuk dango diatasnya, lalu menghampiri Kakashi
Belum sempat melihat wajah suaminya, tiba-tiba saja Aina dipeluk oleh Kakashi
"Saat menonton pertandingan tadi, aku tidak sabar ingin sekali segera pulang untuk menemui mu. Aku sangat sangat sangat merindukanmu" ucap Kakashi
Aina dapat merasakan hangat tubuh suaminya, dia tersenyum lalu mengusap punggung Kakashi lembut. Tidak lama setelah itu Kakashi melepaskan dekapannya lalu berjongkok membuat wajahnya langsung berhadapan dengan perut milik Aina
"Aku merasa sedikit terhalangi saat memeluk Ai, apakah kau penyebabnya hmn?" Kakashi menunjuk perut Aina, setelah itu dia melepas sarung tangannya lalu mengelus-elus lembut perut Aina
"Kau sudah sedikit besar ya, apakah kau tumbuh dengan baik didalam sana? Aku jadi tidak sabar untuk segera bertemu denganmu. Aku ingin segera menimang-nimang mu, dan melihatmu tertidur lelap dipelukan ku. Aku sangat menyayangimu, tolong jangan banyak menyusahkan ibumu ya?" lanjutnya lalu mengecup singkat perut Aina. Kembali dia berdiri berhadapan dengan istrinya
"Sering-seringlah mengajaknya mengobrol seperti itu, karena itu sangat membantu untuk dia tumbuh lebih baik" ujar Aina menunduk, menatapi perutnya
"Benarkah? Kalau begitu aku akan sering menyempatkan waktu untuk mengobrol dengannya" Kakashi menyodorkan sarung tangannya yang langsung diterima oleh Aina
"Apakah kau sudah menemui Sakura chan? Tadi dia bertemu denganku, dia juga menitipkan pesan padaku untukmu agar kau cepat-cepat menemui nya sore ini dirumah sakit. Memangnya ada apa?" tanya Kakashi, berlalu dari hadapan Aina lalu duduk di kursi meneguk air yang sudah Aina sediakan dari awal untuk nya
"Ah aku ada jadwal memeriksa kandungan ku" jawabnya. Dia duduk disebelah Kakashi, menunggu suaminya melahap dango yang sudah dia buat susah payah
"Aku akan ikut. Ittadakimasu" Kakashi mengangkat satu tusuk dango lalu memasukkannya kedalam mulut
"Bagaimana rasanya?" tanya Aina dengan wajah serius
Kakashi berhenti mengunyah lalu menatap Aina dengan pandangan yang sulit diartikan. Aina mulai khawatir
"Yabai, ini terlalu enak Ai- Tidak, tunggu. Jangan bilang ini kau yang membuat nya?"
Aina menepuk tangannya, wajahnya nampak sangat gembira. Sepertinya dia berhasil membuat Kakashi menyukai kudapan manis
"Tentu saja aku yang membuat nya khusus untuk mu, makanya aku tidak menghadiri ujian Chunnin"
Dia menelan dango nya, lalu kembali melahap dua bola dango sekaligus. Rasanya memiliki candu tersendiri baginya hingga dia tidak bisa berhenti untuk melahapnya
"Mwengapa kau mwau repot-repot membwuat ini? Kau kan tidak bwoleh kelelahan Ai" suaranya menjadi tidak jelas karena mulutnya yang dipenuhi oleh dango
"Ini tidak seberapa, membuatnya pun sangat mudah. Yokatta, jika kau menyukainya. Padahal aku khawatir kau tidak menyukainya karena kau tidak terlalu minat dengan makanan manis" mendengar itu Kakashi langsung menggeleng cepat, dia meneguk kembali airnya. Melarutkan makanan di mulutnya
"Aku memang tidak terlalu menyukai makanan yang manis, tapi jika kau yang membuatkannya maka aku akan sangat menyukainya" jika dipikir-pikir olehnya, tidak ada satupun masakan gagal yang dibuat oleh istrinya. Semua masakan nya enak, walaupun kadang keasinan Kakashi tidak akan banyak bicara dan akan tetap menghabiskan nya. Karena dia sangat menghargai segala usaha yang Aina buat, jadi Kakashi tidak ingin mengecewakan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | Kakashi Hatake ✓
FanfictionMenceritakan seorang guru yang mencintai murid yang jelas jauh umurnya. Tapi umur dan status bukanlah halangan untuk mereka saling mencintai lalu menikah. Bagaimana kisah kelanjutannya? Fanfiction: Kakashi Hatake x OC Disclaimer: Naruto Shippuden ©...