Author POV
"Rin.." pria bersurai perak itu menatap tidak percaya
Kakashi mulai melangkah pelan, mendekati gadis yang dia pikir adalah rekannya yang gugur saat menjalankan misi dengannya, juga mati tepat ditangannya
Kenangan kelam itu terlintas lagi dipikiran Kakashi, susah payah dia melupakannya namun hari ini dia diingatkan kembali
Namun saat Kakashi berdiri tepat dihadapan gadis tersebut, dia menyelidik wajah rekannya yang sudah lama mati. Ternyata salah, itu sama sekali bukan rekannya. Logikanya mana mungkin orang yang sudah jelas-jelas mati kembali hidup hanya untuk meminum sake
Tapi Kakashi lebih dibuat terkejut saat mengetahui bahwa orang itu adalah gadis yang sedang dia cari, terlihat sedang duduk dengan kepala menunduk ditemani 4 botol sake di meja nya
"Aina?"
Gadis itu mengangkat wajahnya, melihat pemilik suara berat yang memanggil namanya
Aina hanya menyunggingkan senyum sambil melambaikan tangan lalu kembali meminum sake nya
'Ada apa ini sebenarnya? Apa yang membuat dia datang ke tempat seperti ini, dengan siapa, dan apa yang merasuki dirinya sehingga memotong rambutnya sebahu pun diberi warna coklat' gumam Kakashi yang diserang banyak pertanyaan
"Aina, sake tidak baik untukmu. Kau terlalu dini untuk meminum itu" ucap Kakashi datar namun Aina tidak mendengar nya
"Kau boleh pergi Pakkun. Arigatou karena sudah membantuku menemukan Aina" Kakashi mengingat bahwa sejak tadi anjing itu memperhatikan nya
"Tidak masalah, Jaa ne" pamit anjing itu lalu menghilang diantara asap-asap yang dia ciptakan
Tanpa banyak bicara, Kakashi menggenggam erat tangan Aina. Menarik sang empu agar bangkit dari duduknya lalu mengikuti langkah pria yang menggenggamnya, tidak lupa juga dia meninggalkan beberapa yen di meja
Dituntunnya Aina oleh Kakashi keluar dari kedai itu. Tidak ada yang mau membuka percakapan, hanya ada suara langkah kaki mereka yang membuat suasana tidak terlalu sepi
Sampailah mereka di bawah pohon tepi danau, tempat favorit yang sering Aina kunjungi
Nampaknya Aina mabuk berat, terlihat matanya teler, pipi nya merah, namun tidak banyak bicara. Mungkin dia sadar bahwa dia sedang bersama Kakashi, jadi dia menahan diri untuk tidak mempermalukan dirinya sendiri
Kakashi membantu Aina untuk duduk bersandar pada pohon, setelah itu dia pun ikut duduk disamping Aina
Setelah itu hanya ada keheningan, masing-masing dari mereka sibuk bergelut dengan isi pikirannya. Namun Kakashi memutuskan untuk memecahkan keheningan diantara mereka
"Bisa jelaskan dengan apa yang terjadi denganmu? Nampaknya kau sangat kacau" tanya nya masih dengan nada datar. Mungkin diwajah dan nada bicaranya saja yang terlihat datar, namun hati nya yang tersembunyi bisa saja menunjukkan rasa khawatir
Aina pun segera menoleh kearah Kakashi lalu tersenyum lembut seperti yang biasa dia lakukan
"Daijobu, aku hanya menghabiskan sedikit waktuku untuk bersenang-senang" jelasnya singkat, jelas dan padat
Kali ini Kakashi yang menoleh, menatap Aina. Berusaha mencari kebohongan disana, namun nihil. Dia tidak menemukannya, Aina terlalu pintar untuk menutupi segalanya dan berbohong sehingga siapapun yang melihatnya akan percaya bahwa dia memang baik-baik saja seperti yang dia katakan
"Jujur saja, aku tidak akan mempermasalahkan"
Senyuman lembut itu memudar menjadi senyuman getir, binar matanya berubah menjadi berembun. Terlihat beberapa tetesan air lolos keluar dari pelupuk matanya
Kakashi semakin dibuat tidak mengerti oleh Aina, dia menangis tapi mengapa masih memaksakan diri untuk tetap tersenyum
"Aku patah hati sensei, aku juga sedih tapi hanya sedikit kok, kau percaya kan? Tidak mungkin aku menangis hanya karna cinta pertamaku tidak membalas perasaanku. Lantas aku memutuskan untuk memotong rambut berharap bisa mengurangi sialku, aku juga meminum sake untuk melupakan semuanya. Namun aku sadar, sake hanya pengalihan sementara. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa lari dari kenyataan" lama kelamaan tangis Aina mulai terdengar tersedu sedu
"Ya! Aku tahu cinta memang tidak harus selalu berbalas, hiks tapi kenyataannya itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Aku pun ingin kau memiliki rasa yang sama kepadaku, sesak sekali rasanya saat aku mengungkapkan perasaan namun kau tidak memiliki perasaan yang serupa seperti ku" gadis itu mulai memukul-mukuli dada nya
Akhirnya Kakashi mengerti dengan apa yang membuat Aina terlihat kacau, penyebabnya tidak lain adalah Kakashi
Tangan Kakashi menghentikan kegiatan Aina yang memukuli dada nya, tangan satunya dia pakai untuk menarik Aina kedalam dekapannya lalu mengusap rambut yang sudah tidak panjang lagi
"Dengarkan aku Aina, nampaknya kau salah faham-"
"Kemarin aku diam karna aku terkejut sekaligus malu denganmu, terkejut karena ternyata gadis yang aku cintai juga mencintai ku. Malu karena kau memiliki keberanian sebesar itu dibandingkan denganku yang pengecut ini, yang hanya menunggu waktu tepat untuk mengungkapkan semuanya tanpa ada keberanian sebesar yang kau miliki. Maaf karna kemarin aku mengabaikan mu, maaf karena telah menyakitimu"
Perlahan tangis Aina terhenti, kemudian kedua tangan Kakashi ditaruh dikedua pundak Aina, lalu mendorongnya agar memberikan sedikit jarak antara dia dan dirinya. Tangan besar itu kini beralih memegang pipi yang terlihat memerah, mengusap sisa-sisa air mata yang berjatuhan. Kini mata mereka saling menatap satu sama lain
Kakashi menarik maskernya, melihatkan wajah tampan simetris nya
"Kimi no koto Aishiteru" ucap Kakashi, lalu mendekatkan wajahnya kepada Aina. Mengecup lembut bibir ranum gadis didepannya dengan singkat
Kini tangan Kakashi merogoh saku rompi Jounin nya, dia mengeluarkan sesuatu dari sana. Terlihat kotak kecil dengan model bludru warna merah, dibuka olehnya. Menampilkan sepasang cincin emas dengan model simple namun terkesan manis
"Menikahlah denganku Aina" ungkap Kakashi tanpa banyak bicara
Bak disambar petir disiang hari, Aina terkejut bukan main. Dia membulatkan mata nya tak percaya, rasanya terlalu sulit dipercaya hingga dia berpikir bahwa itu hanya genjutsu
Aina mengangguk pelan, tidak ada keraguan disana. Dia kembali menangis terharu, merasa menjadi gadis paling beruntung malam itu karena kisah cinta pertama nya berjalan lancar walaupun diselingi lika-liku
Terlihat Kakashi pun tersenyum puas tanda senang, bagaimana tidak senang? Wanita yang dicintai diam-diam ternyata mencintai nya diam-diam juga. Kembali dia memasang maskernya
"Bisakah kita menikah malam ini sensei?" tanya Aina
"Aina kau masih mabuk ya? bicaramu melantur"
Aina hanya tersenyum, menyadari bahwa dia memang sedang mabuk
'Ah benar, ini bukan genjutsu, bukan juga kenyataan. Aku mungkin sedang tidak sadarkan diri di kedai tadi, jadi sekarang aku sedang berada dibawah alam sadarku' gumam Aina dalam hati
Tidak tahan dengan rasa pusingnya, Aina menyenderkan kepalanya di dada bidang Kakashi, berharap dia tertidur lalu bangun dari mimpi nya
Segera Kakashi membalasnya dengan dekapan hangat, hingga membuat Aina tertidur lelap
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | Kakashi Hatake ✓
FanfictionMenceritakan seorang guru yang mencintai murid yang jelas jauh umurnya. Tapi umur dan status bukanlah halangan untuk mereka saling mencintai lalu menikah. Bagaimana kisah kelanjutannya? Fanfiction: Kakashi Hatake x OC Disclaimer: Naruto Shippuden ©...