Seperti biasa, setiap paginya Sakura akan berkunjung untuk mengecek Aina sekalian menemaninya. Namun hari ini ia hanya datang untuk sekedar memeriksa Aina lalu pergi kembali karena ada urusan lain yang penting. Dia menyesal dan meminta maaf pada Aina karena tidak bisa selalu menemaninya setiap saat karena Sakura pun memiliki urusan lain atau mendapat misi dari Hokage
Aina tidak mempermasalahkan itu, jika tidak ada Sakura pun ia akan baik-baik saja sendirian. Aito juga tidak bisa terus-terusan dekat dengan Aina karena belakangan ini selalu mendapatkan misi dari kakak iparnya. Itu pun tidak dipermasalahkan sama sekali olehnya, karena ia tidak ingin merepotkan orang-orang terdekatnya
Jendela rumah sakit terbuka, membiarkan udara yang sejuk masuk kedalam menerpa helai rambut Aina. Saat ini Aina sedang duduk di ranjangnya dengan meja kecil dihadapannya, tangannya tengah sibuk menulis sesuatu dibuku catatan bersampul coklat. Sebelahnya terdapat buku materi tentang kandungan yang terbuka
Setelah menyelesaikan tulisannya, Aina merobek kertas itu rapih lalu ia melipat nya menjadi bentuk kupu-kupu. Ia menyimpannya disaku lalu kembali menulis dibuku
"Tadaima" Kakashi membuka pintu. Sudah menjadi kebiasaan baginya menjenguk Aina setiap saat tanpa tidak membawa apapun, tangannya selalu saja menjinjing sesuatu. Kali ini dia membawa dua ember kecil cat dinding
"Okaeri. Jarang-jarang kau pulang tengah hari seperti ini" ucap Aina tanpa mengalihkan pandangannya dari buku
"Aku berniat membereskan kamar dirumah lalu mengecatnya, karena kasur dan lemari yang kupesan sudah datang. Tapi sebelum aku pulang, aku ingin menjenguk istri tercinta ku. Nani shiten no?" tanya Kakashi, mendekati Aina. Buru-buru ia menutup bukunya, menyembunyikannya dibawah selimut lalu pura-pura membaca buku materinya
"A-ah aku sedang membaca. Tsumanne"
Kakashi menaruh ember catnya dibawah ranjang lalu duduk dikursi pinggir ranjang. Dia nanap saat melihat mata Aina mengalirkan darah
"Ai! Matamu" reflek Kakashi kembali berdiri, menangkup wajah Aina agar mengadah menatapnya
"Do-dooshite?" Aina menatap pria dihadapannya bertanya-tanya, apa yang dia maksud. Ada apa dengan matanya? Sedari tadi dia memang merasakan perih dimatanya
Pupil dan iris mata milik Aina yang berwarna coklat berubah menjadi seperti kristal warna merah muda, matanya nampak mengkilau terkena pancaran sinar matahari dari luar jendela. Air darah keluar dari mata sebelah kanannya, menetes ke lengan kardigan putihnya
Kakashi mengambil sapu tangan di sakunya, lalu membersihkan darah yang mengalir di sebelah pipi Aina. Setelah membersihkannya Kakashi membuka laci nakas, meraih cermin kecil di laci lalu memberikannya pada Aina
"Are" Aina mematung melihat pantulan wajahnya dicermin. Banyak pertanyaan menyerbunya, tapi dia juga kagum dengan iris matanya yang indah
"Mengapa bisa seperti itu? Apakah kau sedang berusaha melihat masa depan? Tapi tidak biasanya matamu berubah seperti itu" mendengar itu ia menoleh, yang dikatakan oleh suaminya benar. Dia sedang melihat masa depan, tapi tidak biasanya seperti. Apakah karena Aina melihatnya terlalu jauh
Anehnya, saat Aina menatap Kakashi, dia melihat masa depan suaminya dari mata sebelah kirinya. Tidak biasanya Aina bisa melihat masa depan orang lain, selama ini dia hanya bisa melihat masa depan dirinya sendiri. Segera dia kembali menutup kedua kelopak matanya, menghindari melihat yang seharusnya tidak diketahui. Namun dia lebih dibuat terkejut saat menutup mata, dia masih bisa melihat keadaan sekitarnya namun semuanya terlihat abu-abu, tapi setidaknya dia berhenti melihat yang tidak-tidak
"Ai, bicaralah. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kau lihat saat ini? Dan apa yang kau rasakan?" Kakashi menatap istrinya khawatir. Dia sendiri berpikir bahwa Aina terlalu jauh melihat masa depan hingga matanya memasuki tahap ke dua, tapi dia sendiri tidak terlalu yakin akan hal itu. Hanya Aina yang tahu apa yang terjadi dengan dirinya sendiri karena Kakashi tidak terlalu tahu jauh tentang Kekkei Genkai milik Aina
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | Kakashi Hatake ✓
FanfictionMenceritakan seorang guru yang mencintai murid yang jelas jauh umurnya. Tapi umur dan status bukanlah halangan untuk mereka saling mencintai lalu menikah. Bagaimana kisah kelanjutannya? Fanfiction: Kakashi Hatake x OC Disclaimer: Naruto Shippuden ©...