Sebuah hembusan angin kecil terasa di leher Kakashi, namun dia enggan membuka matanya dan memilih untuk tidak memperdulikannya. Namun tidak lama angin itu kini terasa lagi kali ini di pipinya
"Ne okite kudasai" suara yang tak asing ditelinga Kakashi, membuat matanya perlahan terbuka. Mendapati Aina sedang tersenyum tepat dihadapan wajahnya
"Ohayou Ai" sapa Kakashi dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Ohayou Kakashi kun. Cepat bangunlah, aku sudah siapkan air untukmu mandi. Aku juga sudah menyiapkan sarapan" ucap Aina yang hendak berdiri, namun pergerakannya ditahan oleh Kakashi. Ditarik tangan istrinya hingga tubuhnya terjatuh diatas tubuh Kakashi, lalu didekap dengan erat
Aina berusaha melepaskan dekapan Kakashi namun nihil, dia kalah tenaga dengan suaminya
"Ai, ini terlalu pagi. Biarkan seperti ini dulu sebentar saja, aku sangat merindukanmu" ujar Kakashi dengan nada memelas
Akhirnya Aina mengalah, dia berhenti memberontak dan membiarkan suaminya bermanjaan
"Wakatta wakatta" pasrah Aina
"Hari ini kau tidak kerumah sakit kan?" tanya Kakashi yang tangannya kini membelai lembut rambut halus Aina
"Tidak, karena kau hari ini libur jadi aku tidak bisa pergi ke rumah sakit"
Tiba-tiba saja Kakashi memeluk erat istrinya lalu membalikkan tubuhnya, membuat tubuh Aina yang diatasnya menjadi dibawahnya. Tangan Kakashi menahan tubuhnya agar tidak menindih istrinya, kini posisi mereka berhadapan saling menatap satu sama lain
Muka Aina memerah, detak jantungnya berpacu lebih cepat. Perlakuan Kakashi yang seperti itu membuat dia salah tingkah, dan membuat perasaan nya tidak enak. Walaupun umur pernikahan mereka sudah setahun tapi jika Aina diperlukan seperti itu oleh Kakashi, tetap saja membuatnya gugup
Kakashi terkekeh geli melihat wajah Aina yang semerah tomat
"Kau terlihat lebih kawaii jika sedang gugup seperti saat ini. Sangat menggemaskan, membuatku ingin memakanmu"
Sontak Aina memalingkan wajahnya, dan menutup matanya. Merutuki dirinya, menyesal karena telah membangunkan Kakashi
Kakashi menghujani beberapa ciuman di leher putih Aina, yang diselingi dengan beberapa jilatan lembut. Membuat Aina mengeluarkan suara yang tidak dikehendakinya
Tangan Aina beralih mencengkram pundak Kakashi, meninggalkan bekas merah akibat kukunya yang menekan kulit Kakashi
Bibir Kakashi berhenti menjelajahi leher Aina, matanya beralih menatap dalam istrinya. Begitupun Aina, dia perlahan membuka matanya membalas tatapan Kakashi
Kedua tangan Kakashi yang tadinya dipakai untuk menahan tubuhnya kini dipakai untuk menangkup tangan Aina, menahannya jaga-jaga jika saja Aina mencengkeram nya seperti tadi
-✿✿✿-
Kali ini Aina yang merasakan hembusan angin lembut menyapu helaian rambut kecil di dahinya yang membuatnya mau tak mau harus membuka matanya melihat pelaku yang menggangu tidurnya
Nampak Kakashi melemparkan senyuman manis pada istrinya
"Maaf membangunkan mu, tapi ini sudah hampir sore dan kau belum makan sedari pagi. Bangun lah, aku sudah menyiapkan air untukmu mandi. Kau belum mandi juga kan dari pagi? Tapi walaupun begitu, kau tetap harum dan cantik" goda Kakashi sambil mengelus pipi Aina
Kembali wajah Aina memerah, dia menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya menjadi menutupi wajahnya
"Berhentilah menggodaku!" teriak Aina dari dalam selimut
"Cepatlah bangun dan mandi. Atau mau aku mandiin?"
"BAKAKASHI!" teriakan kedua Aina dari balik selimut
'Bakakashi? Dia orang kedua yang menyebutku seperti itu setelah Obito'
Kakashi tertawa puas, merasa menang karena telah menjahili istrinya. Dia pun lalu beranjak berdiri meninggalkan Aina yang salah tingkah
"Ai, aku sudah mandi. Tadi aku ingin membangunkan mu namun niatku urung karena tidurmu terlihat sangat lelap, aku tidak tega. Jadi kau tidak perlu khawatir aku akan mengajakmu mandi bersamaku. Tapi jika kau ingin, aku akan dengan senang hati mandi lagi bersamamu" ucap Kakashi dari dapur dengan nada sedikit tinggi agar terdengar oleh Aina yang sedang dikamar
Aina langsung membuka selimut yang menutupi wajahnya lalu membalas ucapan Kakashi
"TIDAK USAH TERIAK TERIAK JUGA, KAU MEMBICARAKAN HAL YANG SANGAT MEMALUKAN BAKA"
Kakashi tidak bisa menahan tawanya, akhirnya dia melepaskan tawa kemenangan
'Aku yakin sekarang wajahnya semerah kepiting rebus, ah aku sangat ingin melihatnya. Namun jika aku kesana, habis sudah aku dipukulnya' gumam Kakashi masih dengan tawanya
Perlahan Aina bangkit dari ranjang, lalu berjalan pelan ke arah kamar mandi dengan selimut yang masih membalut tubuhnya. Sebelum masuk kamar mandi, dia memperhatikan sekitarnya memastikan Kakashi sedang tidak memperhatikannya. Saat dipastikan tidak ada, dengan cepat Aina melepas selimutnya lalu melompat masuk kamar mandi dan menutup pintu dengan cepat hingga menimbulkan suara keras. Setelahnya dia langsung membasuh tubuhnya, memulai ritual mandinya
Sesudah menyelesaikan mandinya, Aina hendak keluar kamar mandi namun kesialan menimpanya
'Yabai, aku lupa membawa handuknya. Bagaimana ini?' gumam Aina, yang kini wajahnya terlihat resah
*tok tok
"Kau melupakan handukmu Ai" suara Kakashi dari balik pintu membuat Aina panik. Bagaimana jika saat dia membuka pintu untuk menerima handuk, Kakashi menerobos masuk ke kamar mandi lalu mengunci dirinya bersama Aina didalam. Bagaimanapun Aina selalu kalah tenaga jika sedang bersama Kakashi
Tidak ada jawaban dari Aina yang membuat Kakashi tahu bahwa istrinya sedang gugup. Kakashi menahan tawanya agar tidak meledak, jika tidak ditahan maka bisa bisa Kakashi diabaikan oleh Aina semalaman
"Ai, handuknya aku gantung dipegangan pintu. Aku akan menunggumu dimeja makan, aku sudah menghangatkan makanan tadi pagi yang tidak sempat kita makan bersama. Jadi cepatlah, kita makan bersama. Aku sudah sangat lapar" ujarnya lalu berjalan kearah meja makan
Saat dirasakan langkah kaki suaminya menjauh, Aina segera membuka pintu lalu menyambar handuk yang menggantung dipegangan pintunya. Dengan cepat dia mengeringkan tubuhnya lalu membalutnya dengan handuk
Tangannya membuka pintu kamar mandi dan segera berlari ke kamar untuk menggunakan baju. Setelah mengenakan setelan baju putih lengan pendek dan rok panjang hitam, dia menyisir rambutnya lalu memoles wajahnya dengan sedikit bedak juga tidak lupa memakaikan pelembab di bibir merah mudanya. Sesudah itu dia menyusul Kakashi ke meja makan
Aina mendudukkan dirinya dihadapan Kakashi, mengambil sumpit lalu mengapit nasi di mangkuk kecil didepannya
"Ittadakimasu" ucap Aina dan Kakashi bersamaan
Merekapun memulai menyantap makanannya dengan nikmat
"Apa kau marah denganku?" Kakashi membuka suara disela makannya, karena dia merasa perasannya tidak enak jadi memutuskan untuk bertanya pada Aina
Namun si empu yang ditanya tidak menyahut, dia sibuk dengan makanan dihadapannya
"Gomen Ai hehe. Aku tidak tahan untuk tidak menggoda atau menjahili mu, sebab kau terlihat sangat menggemaskan saat salah tingkah didepanku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi.
Namun mungkin ada saatnya aku ingkar dan menjahili mu lagi"
Nampaknya Aina tidak tertarik dengan omong kosong Kakashi, dia memilih untuk melanjutkan makannya berpura pura tidak mendengar apapun
"Setelah ini ayo keluar, aku akan membelikanmu shortcake coklat kesukaanmu. Kau juga boleh membeli apa saja sesuka hatimu, setelah itu kita habiskan waktu duduk di dekat danau" bujuk Kakashi sambil menghuapkan nasi kemulutnya
Wajah Aina yang tadinya datar perlahan berubah, matanya mulai berbinar dan senyuman mulai merekah dibibir manisnya. Begitupun Kakashi yang melihat itu, diapun ikut tersenyum melihat Aina yang mudah dibujuk
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife | Kakashi Hatake ✓
FanfictionMenceritakan seorang guru yang mencintai murid yang jelas jauh umurnya. Tapi umur dan status bukanlah halangan untuk mereka saling mencintai lalu menikah. Bagaimana kisah kelanjutannya? Fanfiction: Kakashi Hatake x OC Disclaimer: Naruto Shippuden ©...