- 18 -

1.2K 83 7
                                    

"Siapa saudarimu itu? Jika aku mengenalnya, aku bisa membantumu bertemu dengannya sebagai tanda terimakasih karena kau sudah menolongku"

Wajah Aito yang tadinya memelas seketika tersenyum sumringah mendengar jawaban Aina

"Harumi Aina"

Seketika Aina langsung menatap Aito tak percaya, setelah itu dia menelusur wajah pria dihadapannya

Aina terpaku, air matanya tiba-tiba saja jatuh tanpa diinginkannya. Tangannya yang gemetar terangkat menempelkannya di pipi Aito

Pantas saja Aina merasa tidak asing dengan nama juga wajah Aito yang mirip dengannya, bahkan warna rambut merekapun sama persis

"A-aito? Kau Harumi Aito?" setelah bertanya seperti itu, Aina menggigit bawah bibir nya. Menahan isak tangis bahagia yang ingin segera dia lepaskan

Aito yang melihat tingkah aneh Aina seperti itu menatap bingung gadis didepannya. Dia hanya mengangguk sembari melepaskan tangan Aina yang ditaruh di pipinya perlahan

Tangis Aina pun pecah, kepalanya dia senderkan di dada bidang milik Aito

Sebuah kebetulan yang tidak diduga-duga, Aina dipertemukan dengan adiknya dalam keadaan seperti ini. Rasa syukur tidak pernah henti dari hati Aina, dia begitu senang dan terharu melihat salah satu anggota keluarganya masih hidup dan tumbuh dengan baik

"Aku pikir ka-kau dan kaa san sudah melupakanku, aku tidak mengira bahwa kau masih mengingat ku bahkan kau berniat menemui ku Aito. Mengapa dulu kalian meninggalkan ku sendirian!" suara Aina menggema di goa itu, rasa sesak kembali memenuhi dada Aina

Mimik wajah Aito yang tadinya bingung berubah menjadi teduh ketika mendengar kata-kata Aina. Sekarang dia mengerti, bahwa saudari yang dia cari sudah ada dihadapannya sedari tadi. Sama halnya dengan Aina, Aito pun merasa tidak asing dengan wajah Aina. Dia sempat mengira itu Aina, namun dia terlalu segan untuk menanyakan kebenarannya

Aito tersenyum lantas mendekap Aina yang menangis tersedu-sedu, mengusap pucuk rambut hitam milik Aina

"Yokatta, mitsuketa" Aito bisa merasakan tubuh Aina yang hangat dan bergetar

Aina melepas kasar pelukan Aito, lalu memandangi wajah adiknya tajam. Rasa kesal, marah, rindu, senang, dan bersyukur bercampur aduk. Matanya sembab, pipinya basah, keringat menetes dari pelipisnya menahan rasa sakit

Dia mengepal jarinya kuat hingga kukunya memutih, lalu memukul mukul dada Aito

"Mengapa kau dan kaa san tega meninggalkanku dan membiarkan ku menderita disini sendirian hah! Apa aku tidak begitu penting bagi kalian sehingga kalian bisa meninggalkanku sen-" belum selesai bicara, pandangan Aina tiba-tiba saja gelap, kakinya tidak mampu menahan tubuhnya hingga dia terkulai lemas. Namun Aito dengan sigap menahan tubuh Aina agar tidak menyentuh tanah

"Oy nee chan? Nee chan" tangan Aito memegang pundak Aina lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya si empu, namun matanya yang tertutup tak kunjung membuka. Segera Aito kembali merebahkan tubuh Aina untuk diberi iryo ninjutsu

Aito terkejut saat merasakan tubuh kakaknya sangat panas

Dia segera membereskan barang-barangnya, memasukkannya kedalam ransel lalu menggendongnya didepan. Sedangkan Aina ia gendong dibelakang

Aito tidak bisa berdiam lebih lama lagi di goa bersama keadaan Aina yang memburuk, dia harus segera ke Konoha agar kakaknya mendapatkan tindakan lebih lanjut

-✿✿✿-

"Kakashi, aku mencium bau Aina tidak jauh dari sini. Dia ada didepan sana" ucap Pakkun kepada tiga pria yang mengekori di belakangnya

Little Wife | Kakashi Hatake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang