wajah lo jelek

3.4K 177 0
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


---

Setelah kejadian di toko sepatu tadi siang, Arcia memutuskan untuk pergi ke toko kecantikan. Ia berencana membeli beberapa alat kecantikan agar ia bisa tampil lebih cantik dan bersinar lagi dari sebelumnya.

Meskipun kejadian tadi menguras tenaga dan hatinya, semangatnya untuk menghabiskan uang dan bersenang-senang tak bisa padam.

Arcia kini telah membeli beberapa alat kecantikan dan saat ini menelusuri satu demi satu tempat yang ada di mall. Hampir 50% toko di mall ia masuki, namun saat ia tidak membawa satupun barang belanjaan.

Kenapa begitu? Ekhem, maklumlah, ia tinggal menyuruh para pegawai toko untuk mengantarkan barang belanjaannya ke alamat rumahnya. Dan tara! Ruang tamu kini penuh sesak dengan belanjaan Arcia.

Hal ini membuat para pelayan di mansion kebingungan. Ada begitu banyak barang yang datang setiap setengah jam atas nama orang yang sama.

Siapa lagi kalau bukan Arcia? Sementara itu, pelaku masih berputar-putar mengelilingi mall.

Contohnya sekarang, Arcia sedang asyik dengan mesin pencapit boneka. Hampir setengah jam ia berkutat di mesin ini, dan sudah menghabiskan beberapa uang untuk bisa mengambil boneka kecil yang ada di sana.

Hello, padahal Arcia bisa membeli berkali-kali lipat lebih banyak boneka kecil itu dengan uang yang telah ia habiskan setengah jam di mesin capit ini.

Tetapi namanya Arcia, ia lebih memilih untuk mendapatkan satu buah boneka kecil seukuran telapak tangan dengan mengorbankan beberapa uangnya. Ya, mungkin tak seberapa, tetapi tetap saja itu adalah hal yang terbodoh yang dilakukan oleh seorang manusia.

"Akkh, ini kapan dapatnya sih? Kesel gue kalau lama-lama kayak gini!" Arcia menatap kesal ke arah mesin pencapit boneka itu sambil berkomat-kamit, contohnya seperti saat ini.

"Dasar mesin jepit ngebeliin!"

"Gilak, ini kok susah amat ya!"

"Pasti nih mesin rusak!"

Banyak lagi umpatan dan cacian yang keluar dari mulut Arcia.

Tiba-tiba seseorang datang dan membuat Arcia menoleh, menghentikan aktivitasnya.

Waww. Apakah kalian tahu? Di sampingnya sekarang ada seorang cowok ganteng. Akhh, lihatlah gaya berpakaiannya yang sangat cool. Ya, walaupun hanya kaus oblong putih polos dan celana rumah yang sependek lutut.

Sungguh orang di sampingnya ini seperti pangeran yang jatuh dari atap mall. Ekhm, maksudnya dari langit.

Arcia masih menatap orang itu tanpa berkedip, sedangkan orang itu maju dan mulai memainkan tangannya di mesin capit yang tadi baru ia masukkan uang ke dalamnya.

"Biar aku coba. Lo mau boneka yang mana?" tanya lelaki itu sambil menatap Arcia, menunggu jawaban darinya.

"Gue mau yang warna ungu," ucap Arcia ketika sudah kembali sadar dari lamunannya.

ARYANYARCIA ( Transmigrasi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang