Prolog
Gue cuma anak kecil yang dulu dipaksa buat sempurna. Hidup di bawah bayang-bayang orang yang berkuasa itu kayak terjebak dalam jeratan. Kemandekan, kebahagiaan, semuanya hilang setelah malam yang menyeramkan itu. Momen yang nyisain luka, masih menghantui setiap detik hidup gue sampai sekarang.
"Gue hidup dari kecil sampai sekarang nggak pernah tenang. Masalah selalu datang, nempel kayak stiker di otak. Jadi, kalau lo nggak mau hidup lo dikelilingi masalah, ya lo jangan deket-deket sama gue," ucap gue, seraya menatap langit malam yang gelap. Satu-satunya teman yang bisa gue ajak berbagi beban adalah langit yang tak pernah jawab pertanyaan-pertanyaan nyakitin gue.
Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang bikin gue tetap bertahan. Sebuah harapan yang selalu menyala meskipun badai datang menerjang. “Sebenernya dari dulu, gue pengen ngakhiri semua ini. Benci sama keadaan yang selalu ngerecokin hidup gue. Tapi ada satu hal yang dari dulu bikin gue percaya kalau semua akan baik-baik aja. Dan itu… karena lo,” kata gue sambil melirik ke arah Grazila, yang berdiri di sana, dengan senyumnya yang bisa bikin dunia ini terasa lebih cerah.
“Please, lo jangan pergi lagi. Di dunia ini, yang gue butuh cuma lo!” suara gue bergetar, harap-harap cemas. Dalam kerumunan yang ramai, cuma suara hati yang bisa menyampaikan betapa pentingnya kehadiran Grazila buat hidup gue.
Mungkin, di antara semua masalah yang nempel kayak lem, dia adalah cahaya yang bikin gue terus bertahan. Jadi, bisa dibilang, Grazila adalah harapan dan alasan buat gue melawan semua rasa sakit yang menghimpit. Di sinilah semua cerita dimulai—di tengah rumitnya kehidupan remaja, di antara cinta, persahabatan, dan perjuangan yang enggak ada habisnya.
Prolog
Gue cuma anak kecil yang dulu dipaksa buat sempurna. Hidup di bawah bayang-bayang orang yang berkuasa itu kayak terjebak dalam jeratan. Kemandekan, kebahagiaan, semuanya hilang setelah malam yang menyeramkan itu. Momen yang nyisain luka, masih menghantui setiap detik hidup gue sampai sekarang."Gue hidup dari kecil sampai sekarang nggak pernah tenang. Masalah selalu datang, nempel kayak stiker di otak. Jadi, kalau lo nggak mau hidup lo dikelilingi masalah, ya lo jangan deket-deket sama gue," ucap gue, seraya menatap langit malam yang gelap. Satu-satunya teman yang bisa gue ajak berbagi beban adalah langit yang tak pernah jawab pertanyaan-pertanyaan nyakitin gue.
Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang bikin gue tetap bertahan. Sebuah harapan yang selalu menyala meskipun badai datang menerjang. “Sebenernya dari dulu, gue pengen ngakhiri semua ini. Benci sama keadaan yang selalu ngerecokin hidup gue. Tapi ada satu hal yang dari dulu bikin gue percaya kalau semua akan baik-baik aja. Dan itu… karena lo,” kata gue sambil melirik ke arah Grazila, yang berdiri di sana, dengan senyumnya yang bisa bikin dunia ini terasa lebih cerah.
“Please, lo jangan pergi lagi. Di dunia ini, yang gue butuh cuma lo!” suara gue bergetar, harap-harap cemas. Dalam kerumunan yang ramai, cuma suara hati yang bisa menyampaikan betapa pentingnya kehadiran Grazila buat hidup gue.
Mungkin, di antara semua masalah yang nempel kayak lem, dia adalah cahaya yang bikin gue terus bertahan. Jadi, bisa dibilang, Grazila adalah harapan dan alasan buat gue melawan semua rasa sakit yang menghimpit. Di sinilah semua cerita dimulai—di tengah rumitnya kehidupan remaja, di antara cinta, persahabatan, dan perjuangan yang enggak ada habisnya.
Bisa di baca untuk versi terbarunya di akun satu lagi yaaa, Unsername nya ZKAANTCIA
![](https://img.wattpad.com/cover/318936972-288-k136270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYANYARCIA ( Transmigrasi )
Fiksi RemajaAsiya Aulia adalah gadis yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang bernama Arcia Antonia, yang dimana Arcia sendiri adalah tokoh antagonis yang ada pada novel "Still with you" ia menjadi antagonis dalam novel tersebut. Arcia Antonia adalah se...