Zefanya Fransisca jatuh cinta kepada seseorang dari masa lalunya. Namun, cintanya pergi untuk mengejar pendidikan ke luar negeri. Apakah cinta Zefanya akan kembali lagi meski begitu haruskah dia berjuang keras untuk mendapatkan cintanya atau ada pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
_________________________
Pagi sudah berlalu berganti siang hari. siang ini seorang gadis dengan celana jeansnya dan pakaian casual nya sedang berada di kantin kampus ternama nya itu.
Berjalan untuk memesan makan siang kepada sang penjual lalu mencari tempat duduk. Dari kejauhan seorang wanita melambaikan tangan supaya dia menghampiri. Kemudian duduk di samping temannya itu.
"Hai Zefanya.. dari mana aja lo? gue tadi ke fakultas lo gak ada," sapa wanita berambut cokelat tersebut.
"Gue tadi mampir ke perpustakaan dulu, cari buku economic untuk tugas presentasi gue minggu depan." Dan melahap makanan yang di pesannya itu.
Abel yang mendengar jawaban dari Zefanya hanya mengangguk saja dan melanjutkan kembali makannya.
Tetapi dia ingat akan satu hal bahwa ada seorang mahasiswa pindahan baru masuk ke kampus mereka hari ini yang katanya anak dari keluarga kolongmerat tersebut.
"Heh lo tau nggak? Ada mahasiswa baru lho, anak orang kaya yang pindahan dari kampus kota sebelah dan pindah kesini. Katanya sih dikampus sebelumnya sering kena do."
Abel sangat antusias menceritakan seorang mahasiswa tersebut.
Zefanya sedang memakan hanya bisa mengangguk dan mendengarkan saja, Abel yang melihat Zefanya yang tidak merespon pertanyaan nya sedikit mendengus.
"Ih Zefa.. denger gak sih gue ngomong apa? bukan nya di jawab malah angguk-anggukan doang lo," sebel Abel dan menampar pelan lengan temannya itu.
"Ya gue denger kok.. terus lo mau gue jawab apa? Gak peduli gue mau ada mahasiswa baru, gue harus bilang wow gitu?!" cueknya.
Gadis itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya, Abel sangat tahu akan sifat atau sikap sahabatnya itu yang sangat cuek dengan keadaan sekitarnya tapi Abel sangat menyayanginya seperti saudara kandung.
Persahabatan mereka berdua sangatlah lama semenjak menduduki sekolah menengah bahkan mereka sudah menjalin persahabatan sampai saat ini hingga kuliah pun memasuki universitas yang sama, bedanya beda jurusan Abel mengambil psikologis sedangkan Zefanya mengambil jurusan akuntasi.
Ketika mendengar suara langkah kaki seorang datang mendekati tempat kedua gadis itu duduk dan kedua nya pun menoleh melihat siapa yang mendatangi mereka berdua.
Zefanya yang sedang makan melihat sebentar kemudian tersenyum tipis dan Abel saat ini sedang merengut akibat perkataan sahabatnya tadi. Dan ketika melihat siapa yang datang langsung berubah wajahnya menjadi masam.
Seorang pria tersebut kebingungan melihat tingkah laku kedua temannya saat ini.
"Ada apa? gue dateng kok mukanya pada serem banget.. harusnya kalian berdua senyum yang manis kek ini mah muka nyeremin kayak tante kunti," tanya Aldo sedikit bercanda.