Happy reading
_________________________
Beberapa jam sebelumnya...
Setelah abis makan dicafe bersama ketiga pemuda wanita hamil tersebut pulang ke rumah di antarkan oleh pria itu.
Cintya memasuki kamar untuk istirahat sejenak dirinya mudah lelah sebab dia berbadan dua, merebahkan tubuh ke kasur kingsize nya.
"Baru pulang, dari mana?" tanya seorang pria yang keluar dari kamar mandi memakai handuk menutup setengah badannya abis membersihkan diri.
Cintya tersentak dia terkejut bukankah suaminya sedang bekerja di jam segini kenapa ada dimansion.
"Aku tadi siang cek kandungan, abis tuh pergi ke rumah orang tua ku," jawab Cintya berbohong kepada Evan sebab dia pergi bersama pria itu.
"Ohh gitu." Evan tersenyum tipis.
Lalu dia pergi ke wall in closet untuk memakai pakaian piyama tidurnya dan menghampiri istrinya yang tengah duduk menyenderkan kepala ranjang.
"Kamu udah pulang dari kantor jam segini?" tanya Cintya berbasa basi.
Evan mengusap uraian Cintya entah mengapa dirinya seperti ini tetapi dimata Evan terlintas bayangan wajah Zefanya bukan Cintya.
Pikiran Evan saat ini terus di penuhi oleh Zefanya sejak pertemuannya.
"Aku rindu kamu jadinya pulang cepat,"
Terus menatap istrinya namun bayangan wajah Zefanya terlintas di mata Evan.
"Kamu rindu aku?" Tanya Cintya serius sebab baru kali ini suaminya bilang rindu padanya.
"Iya Fany ...." Evan menggantung ucapannya dan mengusap wajah kasar.
Seketika menggelengkan kepalanya. Pria itu sedikit tidak waras karena dihadapan nya ini itu istrinya bukan orang yang dicintainya, bayangan Zefanya terus saja menghantui pikiran Evan.
"Fany siapa? aku Cintya, Evan." tanya Cintya kesal.
Cintya menganga, Fany apa maksudnya namanya kan Cintya bukan Fany dia bingung dengan suaminya ini siapa Fany itu.
"Maaf, maksudku Cintya..udah makan?"
Mengalihkan pembicaraan sembari mengusap perut buncit Cintya walaupun bukan darah dagingnya. Evan tetap menyayangi anak dalam kandungan Cintya karena anak ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah orang dewasa.
"Udah kok, kamu udah makan? Biar aku nyiapin makanan untukmu,"
Memandang wajah pria yang dicintai terus tersenyum karena malam ini Evan sedikit romantis mengusap perutnya. Cintya menjadi luluh dengan perbuatan pria itu walaupun siang hari tadi Evan tidak mengantarkan cek kandungan.
"Udah, kita istirahat aja."
Lalu dia naik ke atas ranjang untuk merebahkan tubuhnya Cintya juga mengikuti hal yang sama.
Sepasang suami istri tidur berhadapan. Pria itu terus mengusap perut buncit Cintya hanya mengusap tidak melakukan hal lainnya. Tidur bersama tetapi pikirannya masih terbayang wanita lain yaitu Zefanya-nya.
Cintya menikmati setiap usapan tangan Evan sudah menjadi kebiasaan suaminya setiap malam mengusap perutnya meski begitu Evan masih belum mencintainya namun perlahan lahan pasti mencintainya juga pikir Cintya dalam hati.
"Kata dokter waktu cek kandunganku. dua minggu lagi bersalin," kata Cintya langsung memiringkan tubuhnya untuk menatap wajah sang suami.
"Cepat ya, semoga lancar."
![](https://img.wattpad.com/cover/324868201-288-k136075.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love A Second Time
RomanceZefanya Fransisca jatuh cinta kepada seseorang dari masa lalunya. Namun, cintanya pergi untuk mengejar pendidikan ke luar negeri. Apakah cinta Zefanya akan kembali lagi meski begitu haruskah dia berjuang keras untuk mendapatkan cintanya atau ada pen...