Zefanya Fransisca jatuh cinta kepada seseorang dari masa lalunya. Namun, cintanya pergi untuk mengejar pendidikan ke luar negeri. Apakah cinta Zefanya akan kembali lagi meski begitu haruskah dia berjuang keras untuk mendapatkan cintanya atau ada pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
_________________________
Sebuah mobil bermerk Rolls Royce berwarna hitam melaju melewati bangunan yang ada disamping kanan kiri dalam perjalanan menuju ke kantor yang dikendarai oleh supir pribadinya.
Seorang pria melamun menatap keluar jendela mobil, sedang memikirkan seorang yang ditemuinya tiga hari lalu.
Hingga lampu merah menandakan semua mobil berhenti untuk menunggu lampu hijau tiba.
Disebelah mobil mewah milik Evan ada sebuah motor vespa clasik yang di tumpangi oleh dua orang beda insan tersebut.
Saat wanita itu menoleh ke mobil yang di tumpangi Evan untuk mengaca sebentar melihat penampilannya dari kaca mobil. Evan yang tadinya melamun tersentak kaget saat ada seorang wanita yang di kenalnya sedang mengaca di mobilnya dan dia langsung menurunkan kaca mobil.
"Hai Fanya.. mau kemana kamu?" tanya Evan tersenyum.
Zefanya yang sedang merapikan rambut nya terkejut saat kaca mobil itu menurun dan didalamnya ada seorang pria yang dikenalnya bertanya.
"Bukan urusanmu, urus saja urusanmu." Ketusnya.
Pria itu hanya tersenyum saja dengan jawaban ketus wanita yang dicintainya. Dia mengerti bahwa Zefanya belum bisa memaafkan nya. Namun Evan akan terus berjuang untuk mendapatkan maaf dari wanita ini.
Aris menengok kebelakang mencari tahu dengan siapa kakaknya bicara setelah tahu bahwa orang itu masa lalu kakaknya. "Kak Evan ya. Apa kabar kak?" sapa Aris ramah.
"Baik, apa kabar kamu Aris?" tanya Evan balik kepada adik Zefanya,
Pria itu tahu siapa orang yang menyapanya. Evan sudah tahu dari sekolah menengah dulu kalau wanita itu mempunyai adik laki-laki.
"Baik juga kak,"
Zefanya yang mendengar kedua orang itu saling menyapa memutar bola matanya. "Sudahlah. Ayo jalan..lampu udah berubah itu." Katanya malas.
Aris mendongak ke kakaknya dan mengganguk mengiyakan.
Memang benar lampu sudah berpindah menjadi berwarna hijau. Mereka tak kunjung pergi, setelah mendengar perkataan Zefanya akhirnya mereka pergi juga.
"Pak ikuti motor itu," perintah Evan kepada supirnya.
"Baik tuan." jawab sang supir dan mengikuti kemana perginya motor vespa itu.
Evan sangat penasaran kemana perginya Zefanya. Sampai tibalah mobilnya berhenti disebuah gedung universitas ternama.
Dari kejauhan dia melihat Zefanya turun dari motor adiknya kemudian melambaikan tangan untuk kepergian adiknya dan masuk ke dalam kampus.