Chapter 10

44 34 12
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

_________________________

Hari-hari terus berganti tiap waktu yang terlewati. Malam ini, disuatu tempat masih saja ramai banyak anak muda berkumpul untuk melakukan aktivitas mereka setiap malam.

Brum... Brum... Brum...

Suara berisik dari suatu mesin memekakkan telinga. Orang-orang berkumpul melingkari suatu titik objek yang sedang mereka tonton saat ini. Deru mesin beberapa mobil sport milik ketiga pemuda itu sangat berisik dan mereka akan melakukan balapan ilegal.

Mesin terus saja di gas untuk memulai balapan mereka.

Seorang wanita seksi dengan pakaian kurang bahan berdiri di tengah jalan antara para mobil sport yang berbaris sambil memegang bendera putih di tangannya.

Dalam hitungan ketiga bendera putih lepas di tangan wanita itu dan para mobil pun melaju dengan sangat cepat, mereka saling menyelip merebutkan posisi paling depan.

30 menit berlalu, tibalah sebuah mobil sport merah telah sampai di finish terlebih dahulu disusul oleh mobil sport hitam lalu yang ketiga mobil sport biru.

Setelah itu keluarlah ketiga pemuda dari masing-masing mobil sport miliknya. Dan para sekumpulan orang mekerumuni ketiga pemuda yang turun dari mobil sportnya.

"Bangsat! gue kalah lagi dari lo." ucap seorang pria yang mengendarai mobil sport berwarna hitam.

Farrel tersenyum miring. "Payah, maka nya jangan sok nantangin orang deh. Kalo masih kalah."

"Tahan emosi lo Riko," kata seorang teman dari pria itu yang juga mengikuti balapan tadi yang mengendarai mobil sport berwarna biru.

"Mana uang taruhannya?" tanya Farrel menjulurkan tangannya ke wajah Riko.

Pria itu mengeluarkan kertas berupa cek yang sudah di bumbui tinta. Didalam cek tersebut terdapat banyak nominal angka yang fantastis berjumlah 35.000.000,- kemudian Riko memberikan cek kepada Farrel.

"Thanks. Lain kali kita balapan lagi."  Farrel langsung menerima cek itu dan tersenyum tipis.

Farrel berjalan menuju mobilnya berada dan meninggalkan area balapan untuk pergi.

Sudah menjadi hobi bagi Farrel balapan mobil sport tetapi hobinya di tantang oleh rivalnya ia pun menerima tantangan tersebut dengan berisi taruhan di dalamnya.

Lumayan untuk kebutuhan seharinya ia jadi tidak lagi mengandalkan uang dari kakaknya semenjak dirinya melakukan balapan mobil sport, bukan hanya tantangan dari rivalnya saja banyak orang yang menantang nya.

Tiba-tiba perut Farrel berbunyi pertanda ia sedang lapar, terus melajukan mobilnya mencari tempat untuk makan tetapi restauran pinggir jalan sudah menutup.

Fall In Love A Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang