Chapter 22

9 1 0
                                    

Happy reading

_________________________

Di sebuah unit apartemen seorang yang ditemani oleh bawahan nya terlihat khawatir akan keadaan adiknya yang tak kunjung mendapat kabar dan seharian menghilang tidak ada di tempat tinggalnya.

Kedua orang pria berada di dalam apartemen Farrel. Orang tersebut Bisa masuk ke dalam karena dibantu oleh petugas merangkas pintu kata sandi apartemen Farrel.

Daniel sedang jalan bolak-balik sembari menggigit kukunya sendiri sebab dirinya khawatir akan keadaan adiknya.

"Kemana perginya Farrel.." bergumam.

"Laporkan saja tuan ke kantor polisi," kata Hugo memberi saran.

Sejak kemarin malam Hugo sudah memberitahu kepada tuannya bahwa Farrel telah hilang di saat Hugo mematai Farrel di apartemen milik Farrel.

Hugo kehilangan jejak Farrel setelah dia membeli minuman kopi di minimarket terdekat untuk menghilangkan kantuknya.

Setelah kembali ke mobilnya, dia langsung membuka layar benda persegi lebar untuk memeriksa cctv ukuran kecil yang terhubung apartemen Farrel yang sudah dipasang oleh tuannya. Hugo tersentak dan menyemburkan kopi yang dia minum, dirinya kaget melihat di dalam layar menampilkan video bahwa Farrel telah keluar dari apartemennya.

Segera dia bergegas pergi memeriksa cctv luar gedung dan juga area parkir mobil, melihat Farrel pergi menggunakan mobil sport berwarna merah hingga sampai saat ini belum juga kembali.

"Tunggu sampai besok pagi. Kalo tidak ada kabar baru lapor polisi," jawabnya, Farrel sudah dewasa mana mungkin di culik atau hal lainnya. Karena Daniel yakin adiknya bisa membela diri sendiri kalau terjadi hal-hal seperti itu.

"Hugo, kau sudah memeriksa cctv gedung ini. Apa benar Farrel pergi?" tanya Daniel yang sekian kalinya bertanya hal yang sama.

Hugo menghela nafas mendengar pertanyaan itu lagi. "Benar tuan, saya sudah memeriksa nya kalo tuan muda pergi sampai sekarang belum juga pulang." jawabnya dengan yakin.

"Apa mungkin Farrel bersama Susan atau teman lainnya?" beralibi.

"Mungkin sa—" jawab Hugo terpotong.

Karena mendengar bunyi seperti menekan tombol kata sandi apartemen menyentakan kedua orang itu. Dan benar saja langkah kaki Farrel memasuki unit apartemennya.

"Ngapain kakak ada di sini?" tanya Farrel menyerngitkan dahi dan terkejut melihat kedua orang itu berada di apartemennya.

Bagaimana bisa kakaknya masuk ke dalam apartemennya yang menggunakan fitur kata sandi. Mungkinkah kakaknya menyewa orang untuk merangkas pintu kata sandi apartemen? Tidak heran lagi.

Daniel segera menghampiri adiknya.
"Kamu dari mana saja? Di telepon gak pernah di angkat bikin orang khawatir aja,"

"Nginep di rumah temen," jawabnya santai.

Kakaknya itu terlalu posesif kepada dirinya dan selalu berlebihan, baru dirinya seharian tidak ada sampai segitunya apalagi dia berhari-hari menghilang mungkin sampai ke ujung dunia di cari oleh kakaknya.

Sontak saja Daniel pura-pura kaget sambil menutup mulutnya sendiri. "Kamu nginep di rumah Susan? Astaga Farrel."

"Gila. Nggaklah, memang nya temanku Susan doang," jawabnya dan berjalan ke arah dapur.

Padahal kenyataannya Farrel menginap di rumah Zefanya yang sesama tidak diperbolehkan seperti di rumah Susan. Apalagi Zefanya baru mengenal atau berteman dengan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall In Love A Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang