Chapter 20

9 2 0
                                    

Happy reading

_________________________

"Mereka udah pulang?" tanya seorang pria yang baru keluar dari kamar.

"Udah." jawab Zefanya membereskan sisa gelas yang berantakan di atas meja bekas temannya minum.

"Ganggu orang lagi berduaan aja mereka," gumam Farrel berdiri menyenderkan tubuh sambil menyilang kedua tangannya di depan pintu kamar Aris.

Berhenti di hadapan Farrel membawa nampan gelas kotor ke dapur untuk dicuci. "Hah apaan?"

Pria itu sontak kaget dengan Zefanya yang tiba-tiba berdiri di hadapannya dan dia menampar pelan mulutnya sendiri yang sudah berbicara keceplosan.

Mendorong tubuh wanita itu supaya pergi dari hadapannya. "Gak.. sana,"

"Dih gak jelas, ngomong sendiri."

Dirinya kesal dengan cowok itu mendorong nya hampir saja dia tersandung.

Kemudian, Zefanya berlalu menuju ke dapur untuk mencuci gelas kotor dan juga piring bekas makan siang nya dan pria itu.

Dari kejauhan menatap punggung belakang wanita itu, Farrel masih berdiam diri di depan pintu kamar Aris hingga bosan lalu berjalan ke dapur dan menarik kursi makan untuk dia duduk.

Mengangkat kedua tangan sembari memegang dagunya sendiri melihat kegiatan yang dilakukan Zefanya.

"Ekhm.. sepertinya kita berdua cocok ya jadi pasangan keluarga yang harmonis," bergumam tapi masih terdengar oleh telinga Zefanya.

"Mimpi, siapa juga yang mau."

"Pd banget lo. Emang gue ngomong apa?" katanya gengsi.

Menghela nafas ketika mendengar jawaban dari cewek itu membuat dirinya sakit hati saja sudah berbicara seperti itu tidak disaring lagi, tidak bisa apa membuat dirinya senang sedikit.

"Udahlah.. gue mau mandi dulu," yang telah selesai melakukan cuci piringnya.

"Ikut..." ucap Farrel riang dan langsung berdiri dari duduknya.

Zefanya menoleh menatap tajam kepada Farrel serta memberi kepalan tangan ke arah Farrel. "Sini mau ikut kan?" lembutnya.

Sontak saja Farrel langsung terdiam mematung melihat tangan Zefanya yang seperti itu. "Gak deh, gue keluar aja." jawabnya tersenyum dan berlalu pergi keluar rumah menuju ke mobil sportnya berada.

Zefanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku cowok itu dan dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Disisi lain, Farrel masih berada di dalam mobil mengecek benda pipih tersebut banyak panggilan masuk dari Daniel dan juga Susan. Dia menyerngitkan dahi untuk apa kakaknya menelponnya.

Beberapa menit kemudian, ketukan jendela kaca mobilnya membuyarkan fokus Farrel kepada ponselnya.

Dia segera menurunkan kaca mobil sportnya dan tersenyum melihat Zefanya yang sudah rapi.

"Belum pulang?" tanya Zefanya keheranan melihat mobil sport Farrel masih berada di sekitar halaman rumahnya.

Farrel langsung membukakan pintu mobilnya. "Belum, mau kemana? Ayo masuk."

Zefanya mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. "Kirain udah pulang.. anterin gue ke rumah sakit yuk?"

"Kangen ya? Boleh," jawabnya tersenyum dan menyalakan mesin mobilnya.

"Kangen apaan. Baru di tinggal beberapa menit." menoleh ke samping.

"Siapa tau kan lo kangen sama gue," jawab Farrel tersenyum miring.

Fall In Love A Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang