Chapter 14

30 28 5
                                    

Happy reading

_________________________

Di sebuah kantin kampus kedua orang wanita sedang memakan waktu siangnya, salah satu wanita memakan dengan lahap walaupun Zefanya sedang tidak mood waktu kejadian tadi pagi dia melampiaskannya ke makanan.

Memakan sangat lahap seperti orang kelaparan, kebanyakan wanita kalau tidak mood berarti tidak ingin memakan sesuatu berbeda dengan Zefanya.

Abel menatap ke sampingnya heran dengan sikap makan lahap Zefanya dirinya mengerti kalau sahabatnya sedang tidak mood, memakan pun sangat lahap berarti Zefanya sedang ada masalah.

"Zefa. Santai aja kali makannya, kayak orang gak makan dua abad aja lo," kata Abel terkekeh geli melihat cara makan Zefanya.

"Biawarin." jawabnya sambil memakan dengan mulut penuh.

Wanita berambut cokelat tersebut menggelengkan kepala. "Makan aja dulu baru ngomong,"  

"Ada masalah apa sih?" sambung Abel to the poin.

Zefanya tidak menjawab pertanyaan Abel dulu karena mulutnya penuh dengan makanan tunggu dia mengunyah lalu meminum jus jeruk nya.

"Gue lagi gak mood bel," jawab Zefanya mulai bercerita.

"Karena apa nih?" tanya Abel penasaran dirinya menebak pasti karena pria itu siapa lagi kalau bukan Evan ya tepat sekali.

Zefanya menghela nafas panjang sembari meminum jusnya. "Biasa bel. Tau gak lo?"

"Tau apa anjir? Orang lo belum cerita," jawab Abel sedikit kesal.

"Gue gak mood, gara-gara si Evan dateng pagi buta ke rumah gue dan nganterin gue ke kampus bel,"

Zefanya bercerita tentang kejadian tadi pagi dirumahnya.

"Serius lo? wah ngapain tuh cowok udah nikah juga." Terkejut.

Kedua wanita itu mulai bercerita serta melanjutkan makanannya masing-masing yang tinggal sedikit.

                                   ••••

Di tempat yang sama disatu sisi yang berbeda ketiga orang tersebut sedang berdiri di dekat kedai makanan dan minuman lalu mereka memesan setelah selesai ketiga orang itu mencari tempat duduk. Namun, mata Aldo beralih melihat ke tempat duduk kedua wanita temannya yang lumayan jauh dari ketiganya berdiri.

Aldo menyelinguk kepada kedua orang di belakangnya. "Ke sana aja tempat yang lain penuh."

Kedua orang itu  mengangguk setuju atas usulan pria berambut ikal itu. memang benar tempat yang lain sudah penuh.

Aldo berlalu berjalan duluan kedua orang di belakang mengikutinya.

Langkah kaki beberapa orang menghentikan kegiatan kedua wanita itu lalu mendongak melihat siapa yang datang dan keduanya tersenyum karena yang datang temannya.

Tetapi kedua wanita itu tidak mengetahui teman prianya mengajak orang lain karena ke halang tubuh Aldo.

"Aldo dari mana aja?" tanya Abel heran lama sekali temannya tidak muncul.

"Mampir ke perpus dulu," tersenyum manis.

"Ohh gitu.Tumben do sehatkan?" tanya Abel sedikit bercanda, jarang sekali Aldo pergi ke perpustakaan.

Aldo segera menduduki bokongnya dan di ikuti kedua orang di belakangnya ikut duduk juga.

"Sehatlah." tersenyum tipis.

Fall In Love A Second TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang