Dengan langkah sempoyongan sembari berpegangan pada tiap tembok sebagai pegangan supaya tak tersungkur, alpha yang sedang mengalami siklus Rut itu berusaha keras untuk pergi dari area sekolah yang mulai lenggang. Feromonnya menguar cukup kuat, mungkin saja jika dia tak mengurung diri di kamar mandi, kemungkinan besar dapat memancing para omega untuk mendekat dan berakhir bersetubuh guna menuntaskan hasratnya yang menggebu-gebu.
Dia bahkan tak ingat jadwal Rut-nya akan datang secepat ini. Lebih parahnya lagi disaat dia tak membawa satupun suppressant yang akan menahan sejenak gejolak 'ingin bersetubuh' ketika sedang Rut.
"Angh!"
Napasnya tersengal-sengal. Dia tak kuat melanjutkan jalannya yang bahkan baru sampai di lorong kelas 11. Entah mengapa Rut-nya kali ini benar-benar membuatnya tak berdaya.
Alpha itu merogoh kantong celana sekolah yang dikenakan berniat menghubungi salah seorang temannya yang kemungkinan besar sudah sampai di rumah. Dengan tangan gemetar, jemari panjangnya bergerak aktif mencari nomor tersebut sebelum sebuah tarikan mengagetkannya.
"Apa yang kau lakukan!" Alpha itu tak membulatkan kedua mata sabitnya ketika seseorang yang kini tengah menghimpit tubuhnya di tembok, menciumnya dengan ganas.
"Mphhtt!" Dia memberontak menggunakan sisa tenaga yang masih dimiliki. Berusaha mendorong sosok alpha lain yang dengan berani-beraninya mencium dirinya.
"Jaeminhh ... oohh, lepashh!"
Seharusnya dia marah, atau bahkan kalau perlu membogem wajah musuhnya; Na Jaemin, ketika melakukan beberapa pelecehan terhadap tubuhnya. Tapi kali ini mereka berdua diberikan rangsangan kenikmatan yang tentu tak bisa dielakkan dengan semudah itu.
Dan keduanya juga sama-sama sedang Rut. Ini bahaya.
"Jeno, kau cantik, kau cantik sayang ...." Jaemin berseru lirih sembari memandang penuh memuja sosok alpha di hadapannya. Telapak tangan besarnya tak luput untuk membelai pipi halus alpha bernama Jeno.
Jeno memejamkan mata, terlarut merasakan usapan halus di kedua pipinya. Apalagi cara Jaemin yang menatapnya penuh kelembutan, sungguh berbeda dari cara alpha itu memandang Jeno disaat-saat mereka menjadi musuh di hadapan para teman-temannya.
"Aku membutuhkanmu," bisik Jaemin dengan alpha tonenya. Itu berhasil membangkitkan libido dan membuat Jeno meremang dalam sekejap.
Start: 22 Oktober 2022
Please, be enjoy and give me your vote and comment. Remember, this is Jaemjen story, not Nomin story. And, i just borrow main character for this story. So, i hope you'll like and support me for this book. Thank a lot guys!
![](https://img.wattpad.com/cover/324897627-288-k424560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Sworn Enemy
FanfictionKeduanya adalah musuh bebuyutan. Sikap mereka bahkan hampir mendekati mirip jika dibandingkan; sama-sama keras kepala, suka main tangan dan ingin menang sendiri. Sampai pada suatu ketika, kedua Alpha itu mengalami siklus Rut secara bersamaan dan ent...