Part 39

64 6 0
                                    

Dengan perlahan air mata milik Laura pun menetes setelah mengetahui bahwa mami nya menjadi korban, wanita yang ia sayang, wanita yang sudah melahirkan nya kini sudah pergi meninggalkan nya

" HIKS MAMI, MAMI GABOLEH NINGGALIN LAU HIKS MAMI AYOK BANGUN, MAAFIN LAU KARNA LAU UDAH NAKAL MI LAU JANJI GA AKAN NAKAL LAGI TAPI LAU MOHON MAMI BANGUN HIKS MAMI AYOK BANGUN " ucap nya di sela² tangisnya sambil mengguncang² tubuh Mami nya

" Inces cukup ikhlasin Mami ya sayang biarin Mami pergi dengan tenang biarin Mami bahagia disana ya sayang, kamu harus ikhlas" ucap sang papi untuk menenangkan Laura Yang sendari tadi menangis sambil mengguncang² tubuh maminya

" Engga hiks Lau mau sama mami Pi , mami gaBOLEH TINGGALIN LAU " ucap ya di akhiri dengan teriakan

" Lau sayang sama mami ga? " Tanya tantenya

" L-lau sayang sama mami nte, Lau sayang banget sama mami hiks " jawab Laura

" Kalo Lau sayang, Lau harus ikhlas ya cantik" ucap tantenya

Bukan nya menjawab namun Laura malah menggeleng-gelengkan kepalanya

" Mami gaboleh ninggalin Kau " ucap nya lirih di dalan pelukan sang Tante

" Ssttt udah ya jangan gini , kasian mami kamu harus ikhlas ya " sahut Tante nya

" Hiks mami mam-i..." Ucap Laura setelah itu dia pun tak sadarkan diri di dalam dekapan sang Tante

" Mas tolong Laura pingsang " ucap Tante nya dengan sedikit berteriak meminta tolong kepada sang suami untuk mengangkat Laura untuk di pindahkan ke kamar nya , sedangkan Papi nya yang mendengar ayang nya pingsan pun langsung mendekati sang putri dengan raut wajah khawatir

" Lau bangun sayang Laura " panggil papi nya dengan menepuk-nepuk pipi putrinya namun tidak ada respon apa-apa membuat dirinya semakin panik

" Udah bang gapapa Laura pingsan Karna syok , sekarang Abang urus aja pemakaman mbak Mayna aja " ucap sang adik

" Abang nitip Laura ya dek " ucap Moreno lalu di angguki oleh adik nya

Setelah itu dia pun kembali ke depan dan tak lama jenazah Mayna pun akan segera di makam kan

Beberapa jam kemudian jenazah Mayna sudah di kebumikan dan semua warna sudah kembali ke rumah nya masing, kini di sana hanya tinggal Moreno dan beberapa saudara dekat nya

" Maaf Karna gagal ngejagain kamu sayang "
"Aku minta maaf "
"Aku janji akan ngejagain anak kita sebaik mungkin" ucap Moreno di depan gundukan tanah itu setelah itu dia pun mencium Nisan sang istri cukup lama

" Aku pulang ya sayang , kamu tenang ya di sana " pamit nya lalu dia pun berdiri di bantu oleh adik ipar laki-laki nya Karna untuk sekarang tenaga nya sudah cukup terkuras bahkan dia merasa sangat lemas sekali

" Kita pamit ya mbak bahagia selalu di sana " ucap Zidan-adik kandung Mayna , setelah nya mereka semua pergi meninggalkan area pemakaman

°°°°°°

Baru sampai di depan pintu utama Moreno sudah langsung di sambut oleh teriakan meraung dari putri nya

" ARGHHH GAMAU HIKS LAURA MAU SAMA MAMI , TANTE LEPAS LAURA MAU SAMA MAMI " teriak Laura di sela-sela tangisan nya, sedangkan Moreno yang mendengar itu pun semakin khawatir dengan putrinya dia pun langsung memasuki rumah nya

" Laura dengerin Tante , iya Tante tau Lau mau ketemu mami tapi ga sekarang sayang kesehatan kamu masih menurun belum stabil, Laura nurut ya sama Tante Lau istirahat dulu ya sayang" ucap sang tante

" Besok baru Kita kemakam mami ya" lanjutnya

Belum juga menjawab ucapan Tante nya tak sengaja mata nya melihat sang papi yang berjalan kearah nya , dengan segera dia bangkit dan berlari menubruk tubuh papi nya dan berakhir dia menangis di dekapan sang papi

" Hiks papi Lau mau ketemu mami, Lau mau kerumah baru mami hiks " ucap Laura di sela-sela tangisan nya

" Princess istirahat dulu ya besok kita kerumah baru mami " Jawab Moreno sambil mengelus punggung putri nya bermaksud untuk menenangkan nya

Namun Lagi lagi Laura menggeleng , dia masih tetap dengan pendirian nya dia hanya ingin kemakam sang mami

" Lau mau kerumah baru mami!! " Bentak nya setelah itu dia pun melepaskan dekapan papi nya dan berlari menuruni tangga

"LAURA BERENTI SAYANG" teriak semua yang ada di sana

Namun Laura tidak menggubris teriakan-teriakan itu dia masih tetap terus berlari,Laura terus berlari hingga tiba-tiba hujan pun turun membasahi bumi dan seisinya namun itu semua tak membuat Laura berhenti berlari, dia tetap berlari sambil menangis hingga akhirnya dia terjatuh di atas aspal,darah keluar dari lututnya Karna goresan antara aspal dan kulit nya itu

"Hiks Tuhan kenapa kau ambil mami ku hiks"teriak nya sambil menangis di bawah guyuran hujan yang deras

"Kenapa kau hancurkan kebahagiaan ku tuhan" lanjutnya

"ARGHHHHHHH"teriak nya marah pada dirinya sendiri  Karna tidak bisa menjaga orang-orang tersayang nya

"Hiks m-mami Lau m-mau sama mami" ucapnya lirih sambil menundukkan kepalanya

Brummm brumm
Terdengar suara deruman motor seperti mendekat kearah nya dan tak lupa lampu motor tersebut yang menyilaukan mengarah kearah nya yang sedang terduduk di atas aspal yang basah Karna hujan, perlahan motor itu mulai mendekat kearah nya dan setelah motor itu cukup dekat dengan nya, pengendara itu pun mematikan mesin motor nya dan turun dari motor tersebut lalu menghampiri Laura yang terduduk di sana sambil menatap kearah sang pengendara

"Lo ngapain di sini?" Tanya pengendara itu

"Dan lutut Lo kenapa luka ayok ikut gue neduh dulu"lanjutnya, sedangkan Laura yang mendengar suara pengendara itu pun seperti tidak asing bagi nya, dengan perlahan dia menatap orang tersebut dan seketika dia terkejut ternyata orang tersebut adalah Kaizar

Laura pun berdiri di bantu oleh Kaizar untuk menepi di halte , Laura sendari tadi memperhatikan wajah Kaizar, dia yakin bahwa Kaizar Seperti nya belum sadar kalo yang dia tolong adalah Laura

"K-kaizar" panggil Laura dengan suara lirih nya, Kaizar yang seperti nya mengenal suara gadis tersebut pun langsung menatap wajah nya dan betapa terkejutnya ternyata yang dia tolong adalah Laura

"Kok,Lo ngapain Lau hujan-hujan gini di tengah jalan"

"Mata Lo sembab, Lo nangis?"

"Astaghfirullah lutut lo makin parah, biar gue obatin dulu ya bentar gue beli alkohol sama kapas dan obat merah dulu, Lo di sini jangan kemana-mana oke" ucap Kaizar panjang lebar, setelah itu laki-laki tersebut pun berlari ke warung dekat sana, dia rela menerobos hujan demi untuk membeli obat untuk mengobati luka di lutut Laura

Sedangkan Laura menatap punggung Kaizar dengan sendu namun ada sedikit rasa hangat saat mengetahui bahwa orang itu adalah Kaizar.

____________________________________________

Hallo gaess selamat malam
Gimana kangen ga sama cute psycopat
Kali ini gue up untuk part 39 dan nanti bakal di susul sama part 40 Hhe
Ga nyangka banget bisa sampe part segini😭rasanya seneng banget walaupun kadang ngerasa capekk Banget tapi demi kalian semua , gue harus tetep semangat
Maaf ya kalo selama ini cerita gue kurang menarik dan masih aneh untuk di baca
Sekian terima kasih
Tunggu cute psycopat di part selanjutnya ygy
See youu......

Cute Psycopat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang