Part 19

236 22 0
                                    

Waktu kini menunjukkan pukul 05.00 WIB.

Nampak seorang gadis yang masih tergeletak di atas lantai yang dingin telihat kondisinya yang sangat malang sekali rambut yang acak-acakan,luka di sekujur tubuhnya,bahkan darah yang sudah nampak mengering di dahi dan juga lantai

Eugh

Terdengar lenguhan dari bibir kecil milik gadis itu dengan perlahan dia membuka kelopak matanya merasakan hawa dingin yang menyusup masuk ke kulitnya

Saat dia mencoba mendongakan kepala nya tiba-tiba rasa sakit itu menyerang

"Arghh"ringisnya lalu dia memegangi kepala nya dengan sedikit mengeluarkan air matanya sungguh sangat sakit sekali

Dengan perlahan dia mulai mendudukan dirinya di atas lantai menatap ruangan itu yang terlihat sangat kacau dan terdapat bercakan darah di lantai yang sudah mengering

Tiba-tiba dia teringat kejadian tadi malam dimana Papa nya menyiksa nya bahkan membenturkan kepalanya,tanpa terasa air nya mulai turun membanjiri pipi nya,sakit rasanya di perlakukan seperti ini bahkan setelah dia pingsan papa nya pun hanya meninggalkan dirinya tanpa memindah kan nya ke kamar atau sofa

Apa papa bener-bener udah ga perduli sama aku sama mama,batin nya menangis dan meratapi nasib malang nya

Deg

Mama,batin nya lalu dia pun mencoba berdiri dengan tergopoh-gopoh berjalan kelantai atas menuju kekamar mama nya

Setelah sampai di depan kamar mama nya dia pun langsung membuka nya dengan pelan dan setelah berasil terbuka nampak lah seorang wanita paruh bayah yang tertidur namun terlihat jelas dari matanya bahwa wanita itu menangis semalaman

Dengan perasaan sakit dan lelah gadis itu pun berjalan mendekati sang mama dan terduduk di lantai dengan menatap wajah mamanya lalu dia pun menggenggam tangan wanita itu lalu dia pun menundukkan kepalanya setetes demi tetes air mata itu mulai turun membasahi pipi nya

"M-maafin aku ma,aku janji akan balas perbuatan wanita itu dan anak nya,aku juga akan hancurin laki-laki bajingan itu"ucap nya lirih takut mengganggu mama nya yang sedang tertidur.

Gadis itu pun lalu berdiri berjalan keluar dari kamar sang mama lalu berjalan kearah kamar milik nya,setelah sampai di kamar milik nya,dia pun berjalan kearah cermin besar Yang ada di sana dan menatap pantulan dirinya di cermin tanpa sadar tangan nya pun merabah luka di dahi nya yang sedikit ada bekas darah yang sudah mengering.

Setelah puas menatap pantulan dirinya yang sangat malang dia pun memilih untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk sekolah.

Kini gadis itu sudah selesai mandi dan sudah rapi dengan seragam nya dia pun tak menggukanan make up yang biasa dia gunakan dan tak lupa menutup bekas luka nya dengan penutup luka,lalu dia pun keluar dari rumah nya dan berjalan kearah mobil nya yang terpakir di teras rumah nya dan mulai menjalan kan mobil nya meninggalkan perkarangan rumah.

Sesampainya di sekolah dia pun berjalan kearah taman belakang bukan ke dalam kelasnya

Sesampai nya di taman belakang dia pun mendudukkan dirinya di bangku taman itu,lalu dia mengarahkan pandangan nya kearah langit yang belum begitu panas karna matahari yang belum begitu jelas muncul nya

Saat sedang melamun menatap kearah langit tiba-tiba ada suara perempuan yang membuyarkan lamunannya

"Tumben berangkat pagi Mor?"tanya Gadis itu siapa lagi kalo bukan Devina.

"Hah?"tanya Mora karna dia tidak menyimak pertanyaan yang di lontarkan oleh Devina

"Lo tumben banget berangkat pagi?"tanya Devina lagi

Cute Psycopat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang