Part 31

87 8 0
                                    

HAPPY READING......

Kini kedua nya sedang berada di dalam ruangan pribadi milik Sapta,kedua nya sama-sama terhanyut dalam keheningan  hingga akhirnya Sapta memulai pembicaraan terlebih dahulu

" lo ngapain kesini cil? " tanya Sapta kepada Laura yang sendari tadi menatap ikan yang  sedang berenang di dalam Akuarium

" CILLL " panggil Sapta kali ini lebih keras karna pertanyaan  nya tadi tidak di hirau kan oleh Laura

" LAU GA BUDEK ABANG JADI GAUSAH TERIAK-TERIAK " jawab Laura tak kalah keras

" bocil kematian prikk gue ga akan teriak kalo lo di panggil ga budek goblokk " ucap Sapta yang mulai sedikit kesal

" terserahhhh " sahut Laura mengalah

" abang serius ini Lau mau nanya serius sama abang " ucap Laura dengan wajah yang malah terlihat tengil tidak sesuai dengan ucapan nya

" lo ngomong serius serius tapi muka lo tengil banget anjirt gue jadi pen nampol " ucap Sapta yang merasa aneh dengan gadis mungil di depan nya ini

" alahh tai ah males akuh sama bang Sapta " ucap Laura kesal

" bacod dekkk " sahut Sapta tidak perduli

" abang biadab Lau bunuh nih ya " ucap Laura kesal lalu mengambil penggaris panjang yang ada di meja , mengangkat  penggaris itu ke atas seolah-olah itu adalah pedang

" stress " gumam Sapta sambil terus mencoba mengabaikan Laura yang seperti anak kecil yang sedang bermain pedang-pedangan

" ishh abang serius Lau mau nanya tentang kakak Queen " ucap Laura lagi sambil meletakkan penggaris tadi ke meja

Sedangkan Sapta yang mendengar sebutan Queen langsung menghentikan kegiatan nya dan mulai menatap kearah Laura yang kini duduk di depan nya

" mau tanya apa? " tanya Sapta yang nada bicaranya mulai serius

" Lau mau tanya apa bener kakak Queen udah meninggal? " tanya Laura balik ,pertanyaan Laura tadi mampu membuat Sapta terdiam dan tiba-tiba kejadian waktu itu teringat kembali di benak nya

Sedangkan Laura yang melihat respon Sapta dia pun jadi gemetaran takut hal yang dia pikir kan itu benar dengan pelan dia memanggil Sapta mencoba menyadarkan lelaki itu dari lamunan nya

" Abang Sapsap " panggil Laura membuat Sapta seakan langsung tersadar lalu kembali menatap kearah Laura

" apa lo siap terima kenyataan ini? Tapi gue mohon siap ga siap lo harus siap karna ini juga udah terjadi Cil " Ucap Sapta membuat tubuh Laura semakin bergetar menahan air matanya hal yang dia takutkan ternyata menjadi kenyataan dia kehilangan seorang perempuan kuat yang sudah dia anggap sebagai kakak nya sendiri

" jadi bener bang kalo kakak Queen udah gada " Ucap Laura dan Sapta pun mengangguk

Membuat tubuh Laura bergetar hebat dan detik itu juga tangisan nya tumpah bahkan sampai sesegukan dan tak lama tubuh nya tumbang membuat Sapta panik dan segera mengangkat tubuh mungil itu untuk di bawa ke ranjang milik nya dan setelah itu dia memanggil Devina

" Dev Dev dimana sih lo anjing " teriak Sapta panik memanggil manggil nama Devina namun orang yang di panggil tidak muncul-muncul

" DEVINA ANJING LO DIMANA SI BANGSAT " teriak Sapta lebih keras hingga membuat semua anggota yang ada di sana terkejud begitu pun Devina yang langsung berlari menghampiri Sapta

" paan si anjing lo teriak-teriak brisik bego " ucap Devina memarahi Sapta

" bacod anjing itu tolongin si Laura pingsan " Ucap Sapta mampu membuat Devina terkejud lalu segera masuk kedalam ruangan milik Sapta dan lalu menghampiri tubuh mungil Laura yang berada di atas ranjang dengan kondisi tidak sadarkan diri

Cute Psycopat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang