Di balik selimut, Renata mulai membuka matanya perlahan. Di sampingnya ada Alrez yang masih tertidur dan memeluk Renata dari belakang. Pelukan itu terlihat nyaman.
Menggerakkan tubuh sedikit, Renata melepaskan diri dari pelukan Alrez.
Pikirannya mulai berpikir, jika dia sudah layaknya seperti jalang. Menikmati bagaimana pria itu menyentuhnya tanpa batas.
Pipinya memerah saat mengingat Alrez yang terlihat begitu berhati-hati. Memang diantara semua laki-laki yang menyentuhnya secara paksa, Alrez yang setidaknya lebih baik.
Namun, apa dengan begitu Renata harus tetap mematuhi para pria bajingan itu?
Renata sudah berjanji pada dirinya, jika dia akan segera melarikan diri dengan perlahan. Dia akan bersikap menjadi penurut dan membuat pria-pria itu kembali lengah.
Jika dalam 6 bulan tidak berhasil, Renata akan kembali melakukan bunuh diri.
Setidaknya dia sudah berjuang. Tidak berdiam diri dan hanya menerima kehidupan yang tidak layak dia dapatkan.
Kematian terlihat lebih baik daripada hidup seperti saat ini.
"Kau ingin minum apa?" Amber bertanya saat Heera duduk di sofa ruang tamu.
Heera terlihat memandang sekeliling rumah pasangan Lee. Rumah yang luas dan terasa nyaman.
"Apa saja, tapi tidak dengan soda." Amber mengangguk dan berlalu ke dapur untuk membuat minuman jus mangga untuknya dan sang sahabat.
"Kau tidak honeymoon dengan suamimu?" Heera bertanya saat Amber sudah kembali dan meminum minuman tersebut.
"Tidak. Dia sibuk, begitupun aku." Heera merasakan sesuatu, tetapi memilih menganggukkan kepala mengerti.
"Kim, bagaimana jika kita pergi berlibur ke Jeju akhir tahun ini?" Heera yang selesai menikmati minuman tersebut pun menaikkan sebelah alisnya.
"Sepertinya aku memiliki banyak waktu luang di akhir tahun. Tapi kenapa kau tidak mengajak suamimu?" Amber tersenyum sambil memikirkan kalimat yang akan dia keluarkan.
"Aku tidak tahu kau akan dijodohkan seperti ku atau tidak. Tapi Kim, pernikahan ku ini tidak seindah yang kau bayangkan." Heera membulatkan mata.
"Maaf, aku tidak akan membicarakan suamimu lagi." Amber menggelengkan kepala dan gemas dengan tingkah sahabatnya.
"Kenapa kau menggemaskan sekali? Sini, aku ingin mencubit pipi mu." Heera terlihat berdecak kesal.
"Aku lebih tua satu tahun darimu." Amber tertawa kencang. Rasanya Amber tidak bisa menerima itu sampai kapanpun, jika dia lebih muda satu tahu dari Heera.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX HOMMES
FanfictionRenata namanya, seorang gadis berumur 18 tahun yang duduk di kelas 12 SMA. Mendapat kejutan yang tidak pernah disangka. Seorang pria dewasa yang Renata panggil Papa berucap, "Kamu memang bukan anak kandung Mama dan Papa, Rena. Dulu, Papa diam-diam m...