[23] VINGT TROIS

151 25 2
                                    

Keluar dari rumah bersama, Renata tidak lupa untuk membawa Gigi.

Saat masuk ke dalam mobil, sebuah mobil dari arah yang berlawanan membuat Renata dan Cherish takut hingga saling memeluk tubuh satu sama lain.

Harumi duduk bersama Paman Kimura dan dengan secepat mungkin, Paman Kimura mengendarai mobil dan meninggalkan tempat tersebut.

Harumi tersenyum saat melihat ke belakang. Cherish dan Renata masih saling memeluk dengan Gigi yang ada di pangkuan Renata.

Anak kucing tersebut bersuara, membuat Renata dan Cherish melepaskan pelukan dan saling tersenyum.

"A-ku takut sekali. Bagaimana jika ketahuan?" Renata berucap sambil berusaha menenangkan jantungnya yang berdetak kencang.

Keringat membanjiri pelipis dan Harumi memberikan tisu pada Cherish dan Renata.

"Tenang saja. Aku akan melindungi mu." ucap Harumi dengan penuh keyakinan.

"Paman, ke rumah Kakek sekarang. Hanya tempat itu yang aman untuk saat ini." Paman Kimura menganggukkan kepala dan menatap ke kaca mobil. Apakah ada yang mengejar mereka atau tidak.

Saat matanya menatap pergerakan yang aneh, Paman Kimura segera mengendarai dengan kecepatan cepat.

"Pasang sabuk pengaman." ucap Paman Kimura dan dengan cepat Cherish dan Renata memasang sabuk pengaman. Renata memeluk Gigi dan menolehkan kepala ke belakang.

Dia melihat, mobil milik Liam yang berusaha mengejar mobil mereka.

Tuhan, aku mohon padamu.

Sedangkan di dalam mobil yang berusaha mengejar mobil yang membawa Renata, Liam menelepon para sahabatnya untuk ikut mengejar mobil tersebut.

"Cepat bodoh! Kalian ingin dia pergi?!" Liam terlihat sangat marah. Dia berniat menemui Renata untuk menenangkan jiwanya yang sedang banyak masalah.

"Siapa yang membawanya pergi?! Aku akan membunuh orang itu." suara Melvin terdengar sangat serius.

"Aku tidak tahu. Kacanya gelap, aku tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu. CEPATLAH. Mobil itu menuju arah taman kota!"

Karena tidak fokus, Liam kehilangan jejak dan terjebak di lampu merah. Dia menggeram kesal dan memukul stir pengemudi.

Paman Kimura terlihat menghentikan mobil di sebuah mall. Dengan cepat, Paman Kimura menelepon orang yang dipercaya untuk membawa mobil yang baru.

Masuk ke dalam mall sambil menunggu Paman Kimura yang duduk di lobby mall.

Mereka bertiga hanya masuk lalu kembali keluar lewat pintu belakang. Mobil yang baru sudah menunggu di sana dan Paman Kimura menyusul ke dalam dengan cepat.

Saat ini di mall tersebut, terdapat banyak anak buah keluarga Osaki. Mereka mengawasi dalam diam dan berbaur dengan yang lain.

Paman Kimura tidak ingin mengambil risiko dengan keselamatan Nona Muda Osaki.

Dengan cepat, mereka masuk dan orang yang membawa mobil tersebut keluar dan menerima kunci mobil yang sebelumnya.

Harumi terlihat menghembuskan napas dengan lega. Dia kembali tersenyum dan menatap pemandangan lewat kaca dengan tenang.

 Dia kembali tersenyum dan menatap pemandangan lewat kaca dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SIX HOMMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang