Dua bulan sudah berlalu, Ken menatap depannya dengan datar. Sejak Harumi tidak ada di rumah, Ken merasa kesepian. Putra mereka juga berada di Seoul, di rumah kedua orangtua Harumi. Ya, setelah menikah dengan Harumi, mereka tinggal di Beijing.
Sejak mendengar semua ucapan sang istri tentang seorang adik, Ken mencari tahu kebenarannya. Dia juga langsung datang ke rumah kedua orangtuanya untuk bertanya langsung. Tapi sang ayah berucap jika dia tidak memiliki seorang adik. Sedangkan ibunya, dia hanya diam.
Jika kedua orangtuanya saja tidak tahu, bagaimana dengan Ken? Tapi memang, dia pernah merasakan hal aneh.
Apa Harumi berbohong padanya? Tapi untuk apa? Tapi rasanya tidak mungkin jika Harumi berbohong padanya bahkan sampai menangis seperti hari itu.
Dan apa yang dimaksud tentang teman-teman nya yang menjahati adiknya? Aiden, Liam, Melvin, Adriel, Alrez dan Aldric melakukan apa?
Karena pikirannya itu, Ken berencana akan datang ke Seoul mengunjungi perusahaan Jung dan mengunjungi sang putra.
Sedangkan di kawasan elit salah satu kota besar di Benua Eropa atau Negara yang sangat disukai Renata. Si cantik tinggal di sana sejak enam minggu yang lalu.
Renata terus mengeluh pusing dan mual saat mencium bau makanan laut. Padahal dia menyukai nya, terutama udang.
"Tidak Bibi Ju, aku tidak ingin makan makanan laut. Perutku sedang aneh dan kepala ku akan pusing saat mencium bau makanan tersebut."
Bibi Ju, kepala pelayan di rumah mewah itu mengernyit bingung. Sudah satu bulan lebih bersama, dia merasakan hal aneh dari Nona atau Nyonya rumah.
"Baik Nona, kami tidak akan menyiapkan masakan laut sampai kau menginginkannya." Renata tersenyum dan kembali menyentuh kepala yang kembali terasa pusing.
"Bibi Ju, bisa tolong antarkan obat pusing dan segelas air putih ke ruang tengah?" tanpa menatap Bibi Ju, Renata berucap.
"Baik Nona." tanpa mengucapkan apapun lagi, Renata menuju ruang tengah dan duduk dengan santai.
Dia juga menyadari hal aneh pada dirinya, tapi berusaha untuk tidak sampai memikirkan hal itu dan takut jika benar menjadi kenyataan.
Renata tidak bisa menikmati hidupnya jika dia merasa terkurung. Walaupun terkurung di sangkar emas sekalipun.
Renata selalu ingin bebas sampai kapanpun. Terkadang Renata bingung, apa rencana Tuhan untuknya. Apa dia akan terus dikurung sampai mati?
Sudah dua bulan, Renata juga berubah banyak. Dia mulai mempercayai ucapan Melvin jika dia hanyalah seorang jalang dan perempuan murahan.
Bahkan Renata sudah tidak menolak jika mereka ingin menyentuhnya. Justru perempuan itu akan bersikap nakal, liar dan berani.
Tentu, mereka berenam senang dengan sikap Renata yang seperti itu. Dan Renata akan selalu mengasihani dirinya setelah melayani mereka.
Seperti semalam, waktu Adriel menyentuhnya sebelum kembali ke Seoul. Pria itu menyentuhnya dengan sangat panas. Renata sampai tidak bisa menyeimbangkan permainan Adriel.
Terkadang Renata ingin bertanya soal Cherish. Apa dia baik-baik saja? Bagaimana kabarnya? Renata ingin tahu. Tapi kembali dia urungkan.
Karena sikapnya disukai oleh mereka, Renata tidak mendapatkan siksaan fisik atau ucapan yang menyakitkan lagi. Justru mereka akan bersikap seperti seorang suami pada Renata.
Bahkan mereka memiliki jadwal untuk bisa bersama perempuan itu. Renata sedikit lega, dia sangat takut jika mereka berkumpul dan menyentuhnya bersamaan. Itu pasti akan sangat menyiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX HOMMES
Fiksi PenggemarRenata namanya, seorang gadis berumur 18 tahun yang duduk di kelas 12 SMA. Mendapat kejutan yang tidak pernah disangka. Seorang pria dewasa yang Renata panggil Papa berucap, "Kamu memang bukan anak kandung Mama dan Papa, Rena. Dulu, Papa diam-diam m...