Tepat pada hari ulang tahun Abel Kharel yang ke satu tahun. Renata sudah mempersiapkan diri dan Abel untuk berjalan-jalan mengelilingi kota Paris.
Seperti biasa Renata akan pergi bersama Bibi Ju dan juga supir pribadi atau Paman Jules.
Mobil pun sudah siap dan Bibi Ju sudah menyiapkan segala keperluan yang sekiranya dibutuhkan.
Dengan pakaian hangat yang nyaman, mereka akhirnya mulai pergi mengelilingi kota Paris dan menuju destinasi yang sudah Renata ingin datangi. Terhitung ada dua tempat. Pertama Istana Versailles dan ke dua Disneyland Paris.
Namun, sebelum ke sana Renata ingin pergi ke gereja lebih dulu. Sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kaki di gereja dan berdoa dengan tenang.
Hingga waktu berlalu dengan cepat, Renata terlihat bahagia saat menghabiskan banyak waktu di luar bersama Abel. Anak itu pun tidak banyak menangis dan terus menggerakkan tangannya menunjuk apapun yang membuat penasaran.
Saat ingin kembali pulang, Renata menitipkan Abel pada Bibi Ju untuk pergi ke kamar mandi.
Saat Renata pergi, seorang wanita muda menghampiri Bibi Ju dan mengajaknya bicara.
"Hi ..., siapa namamu manis?" Bibi Ju yang sebenarnya cuek terhadap sekitar, hanya menatap wanita berwajah Asia itu yang terlihat terus menatap Abel yang terlihat tenang dalam gendongannya.
Bibi Ju menunggu Renata di depan koridor menuju Toilet yang terlihat sepi.
Karena tidak kunjung mendapat balasan dari Bibi Ju, wanita itu menegakkan tubuh dan menatap Bibi Ju yang juga tengah menatapnya.
Dengan gerakan yang sangat cepat, wanita itu memukul tengkuk Bibi Ju hingga pingsan dan hampir terjatuh bersama dengan Abel. Namun, dengan cepat juga wanita itu meraih Abel dan meninggalkan Bibi Ju yang tertidur di lantai.
"Tidak hangat sama sekali, dasar wanita tua." ucap wanita itu sebelum pergi dengan membawa Abel yang hampir menangis. Tapi wanita muda itu sepertinya pandai untuk menenangkan bayi.
"Jangan menangis sekarang, sweetheart. Aku akan merawat mu untuk sementara."
Sudah seminggu sejak Renata tidak bersama napas kehidupannya. Suasana rumah terasa menyesakkan dan Renata terlihat sangat sedih.
Alrez sudah diberitahu setelah Bibi Ju sadar dari pingsan dan pria itu langsung mencari di mana keberadaan putranya. Lima pria lainnya juga ikut mencari dan berpikir siapa pelaku yang melakukan hal tersebut.
"Michelle, ayo makan dulu." Melvin yang sudah tiga hari berada di Paris terlihat frustrasi. Renata sama sekali tidak akan makan jika tidak dipaksa. Wajahnya pucat dan matanya sembab.
"Michelle, makan!" tidak kunjung mendapat balasan dari Renata yang terus menatap box bayi yang ada di dalam kamarnya, Melvin menahan perasaannya.
"Aku, aku, ingin anakku. Apa dia sudah makan? Siapa yang akan menyusui nya? Abel ku sayang, Mama rindu kamu nak." walaupun tidak mengerti apa yang Renata ucapkan di akhir, Melvin terus bergerak mendekati si cantik yang terduduk di pinggir ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX HOMMES
Fiksi PenggemarRenata namanya, seorang gadis berumur 18 tahun yang duduk di kelas 12 SMA. Mendapat kejutan yang tidak pernah disangka. Seorang pria dewasa yang Renata panggil Papa berucap, "Kamu memang bukan anak kandung Mama dan Papa, Rena. Dulu, Papa diam-diam m...