[39] TRENTE NEUF

165 19 0
                                    

Di sore hari menjelang malam, Harumi langsung pergi menuju rumah mewah yang Renata tempati setelah mendapat laporan jika semua pria brengsek itu sudah pergi dari sana.

Menekan bel pintu utama yang tertutup rapat, Harumi tidak ingin langsung masuk ke dalam seperti waktu itu. Hingga akhirnya pintu terbuka, Harumi menunggu dengan sedikit khawatir.

Bibi Ju terlihat yang membuka pintu dan langsung mengingat siapa perempuan yang ada di hadapannya.

Bibi Ju membungkukkan sedikit tubuh lalu mempersilahkan Harumi masuk. Tentu perempuan itu langsung masuk dan duduk di sofa ruang tengah.

"Aku ingin bertemu Nyonya rumah ini." Bibi Ju bisa merasakan jika perempuan yang ada di hadapannya adalah bukan sembarangan orang. Aura Harumi sangat khas seperti perempuan konglomerat yang sejak kecil tidak pernah kekurangan apapun dalam hidupnya.

 Aura Harumi sangat khas seperti perempuan konglomerat yang sejak kecil tidak pernah kekurangan apapun dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cherish memandang sekelilingnya yang ramai anak-anak dan juga para orangtua. Mengelus perut bulat nya dengan lembut, Cherish memutuskan untuk terus masuk ke dalam taman kota setelah berbicara pada sang supir untuk menunggu selama beberapa saat.

Cherish akhirnya duduk di salah satu bangku kosong yang tersedia dan melihat anak-anak bermain dengan gembira.

Bibirnya tersenyum manis sambil membayangkan sang anak lahir dan tumbuh besar. Cherish akan menjadi orang yang paling bahagia saat sang anak berhasil memanggilnya Mommy dan berjalan dengan kaki yang masih bergetar. Cherish akan memastikan sang anak tumbuh dan berkembang dengan baik hingga dewasa nanti.

Cherish akan selalu memprioritaskan sang anak apapun keadaannya. Walaupun sebenarnya anak itu hadir sebelum ia menginginkan, tapi tetap saja sang anak adalah anak kandungnya. Ia yang akan melahirkan, menyusui dan juga merawatnya.

Tiba-tiba saja Cherish memikirkan Adriel. Pria itu pasti akan marah jika tahu Cherish pergi ke taman sendiri. Apalagi usia kandungnya sudah tepat untuk melahirkan. Hanya menunggu satu minggu sampai dua minggu lagi untuk melahirkan, bahkan mungkin bisa lebih cepat dari itu. Cherish berdebar, tapi ia juga tidak sabar untuk menantikan kelahiran sang anak yang jenis kelamin nya masih dirahasiakan.

"Aegi ..., Mommy tidak sabar untuk menunggumu lahir. Mommy menyayangimu dan akan selalu menyayangimu." ucap Cherish yang masih terus mengelus perutnya.

Cukup lama Cherish berada di taman sambil menatap anak-anak bermain dan sesekali tersenyum sambil mengelus perutnya. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk kembali pulang karena hari sudah menuju malam.

Berjalan dengan pelan, tiba-tiba perutnya terasa sangat sakit dan langkahnya berhenti. Cherish mengernyit dan sedikit panik.

Apa aku akan segera melahirkan?

Menarik napas dengan perlahan dan kembali berjalan, Cherish berhasil sampai di mana mobil terparkir dan sang supir yang menunggu di dekat mobil.

Sang supir dengan cepat membukakan pintu dan membantu Cherish masuk ke dalam mobil dengan pelan lalu menyusul masuk.

SIX HOMMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang